Sebagian orang tua punya nama panggilan khusus untuk buah hatinya. Panggilan itu bisa berupa kakak, adik, atau abang. Tak jarang, untuk anak yang bertubuh bongsor, mereka memanggilnya dengan sebutan si gendut.
Tidak dimungkiri, panggilan gendut untuk anak bertubuh bongsor memang merupakan sebuah hal yang terkesan lumrah. Sayangnya, dari sisi medis, hal ini ternyata tidak dapat dibenarkan.
Faktanya, memanggil anak dengan ejekan gendut justru bisa membuatnya mengalami penambahan berat badan yang lebih signifikan.
Tidak hanya itu, ejekan tersebut juga bisa menyebabkan efek samping merugikan bagi psikologis si kecil, lho!
Mengapa Ejekan Gendut Bikin Berat Badan Anak Semakin Bertambah?
Sebuah studi yang dikutip dari Wiley Online Library, Pediatric Obesity mengatakan anak-anak yang cenderung dipanggil gendut oleh orang di sekitarnya lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan dalam beberapa tahun ke depan.
Studi yang dilakukan pada 2019 itu melibatkan 110 anak-anak dan remaja yang memiliki berat badan berlebih (obesitas).
Para peneliti meminta anak-anak tersebut mengisi kuesioner tentang seberapa sering mereka dipanggil dengan ejekan gendut.
Setelah ditelusuri lebih dalam, hasilnya mengatakan bahwa anak yang sering dipanggil gendut mengalami kenaikan berat badan sebesar 33 persen. Anak-anak itu juga dilaporkan memiliki kenaikan massa lemak sebesar 91 persen!
Kenaikan berat badan pada kasus ini disebabkan karena anak-anak mengalami stres akibat ejekan yang dilontarkan pada mereka. Hal ini pun disetujui oleh Psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi.
Menurut Ikhsan, anak-anak yang sering mendapat ejekan dari lingkungan sosialnya sering kali mengalami stres yang membuat mereka cenderung untuk melampiaskan kemarahannya pada suatu hal yang buruk, seperti mengonsumsi makanan tidak sehat.
“Anak yang melampiaskan rasa stres akibat sering diejek cenderung mengonsumsi asupan tidak sehat, seperti makanan manis, makanan cepat saji, dan minuman bersoda,” ujar Ikhsan.
Seperti diketahui, makanan manis, cepat saji dan minuman bersoda mengandung kalori yang sangat tinggi.
Apabila dikonsumsi secara terus-menerus atau dalam jumlah berlebihan, berat badan pasti bisa bertambah dengan sangat cepat hingga akhirnya menyebabkan obesitas.
Artikel Lainnya: Cara Mencegah Anak Terlalu Gendut
Dampak Lain Akibat Orang Tua Mengejek Anak
Baik dilakukan secara sadar atau tidak, orang tua yang sering mengejek anak ternyata juga bisa “melukai” kondisi psikologis.
Berdasarkan penjelasan Ikhsan, berikut ini beberapa dampak psikologis yang bisa dialami anak akibat sering diejek:
-
Tidak Percaya Diri
“Baru diejek sekali saja, anak sudah bisa dengan mudah jadi tidak percaya diri. Apalagi jika ejekan itu selalu keluar dari mulut orang tua maupun orang sekitarnya,” ungkap Ikhsan.
“Meski hanya sekadar iseng atau panggilan sayang, kata-kata negatif itu tetap bisa membuat anak jadi merasa rendah diri, tidak percaya diri, dan menutup diri dari lingkungan sosialnya,” sambungnya.
-
Punya Penilaian Buruk pada Diri Sendiri
Karena sering menerima ejekan, anak bisa saja memiliki penilaian buruk terhadap dirinya sendiri.
“Akibat sering diejek gendut, anak akan punya mindset kalau mereka punya badan yang tidak menarik di mata orang lain. Kalau hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin anak jadi makin menutup diri dari lingkungannya,” tutur Ikhsan.
-
Sulit untuk Bersosialisasi
Karena merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuh yang dimiliki, anak jadi malu untuk bersosialisasi dengan teman-teman sekitarnya.
Jika hal ini terus terjadi hingga anak dewasa, bukan tidak mungkin ia akan benar-benar kesulitan untuk berkomunikasi atau membangun hubungan dengan orang lain.
Artikel Lainnya: 7 Kesalahan Orang Tua yang Bikin Anak Obesitas
Hal yang Perlu Orang Tua Lakukan saat Anak Diejek
Hindari menjelek-jelekan anak apa pun alasannya. Sebagai orang tua, Anda seharusnya melindungi dan memberinya perhatian yang lebih daripada orang lain.
Kalaupun mendapati adanya ejekan pada anak dari orang lain, beberapa hal yang perlu Anda lakukan sebagai orang tua adalah sebagai berikut ini.
-
Ajari Anak Cara Menghadapi Orang yang Mengejek
Bukan dengan melawan atau kembali mengejek, tapi ajarkan anak untuk menyikapinya dengan bijak. Anda bisa minta anak untuk tidak peduli dan bersikap cuek ketika ada orang yang mengejeknya.
-
Tegur Orang yang Mengejek Anak
Apabila Anda melihat anak diejek oleh orang lain secara langsung, jangan sungkan untuk langsung memberikan teguran.
Katakan pada orang yang mengejek, tindakannya tersebut bisa membuat buah hati Anda jadi tidak percaya diri dan mengganggu sisi emosionalnya.
-
Jelaskan pada Anak Mana yang Baik dan Buruk
Jika tubuh anak memang masuk dalam kategori obesitas, jelaskan padanya bahwa kondisi ini tidak baik untuk kesehatan tubuhnya. Bukan menyinggung penampilan fisik, tapi fokuskan pada kesehatan anak.
Bimbing mereka untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti olahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Pastikan untuk tidak memanggil anak dengan ejekan gendut atau sebutan negatif lainnya. Anda tidak ingin si kecil mengalami gangguan dalam perkembangan emosionalnya hingga dewasa kelak, bukan?
Bila ingin mengetahui lebih banyak soal pengasuhan anak selama masa pandemi virus corona, coba ikuti webinar Klikdokter di sini.
Jika Anda terkendala atau ingin tahu lebih lanjut mengenai dampak psikologis akibat ejekan gendut pada anak, jangan sungkan untuk mengonsultasikannya secara langsung pada dokter melalui LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)