Mengajarkan anak keramas merupakan hal penting. Sebab, aktivitas keramas menjadi bagian dari kebiasaan hidup bersih dan sehat. Kebersihan rambut dan kulit kepala tidak bisa dianggap sepele, mengingat keduanya berkaitan langsung dengan penampilan anak.
Oleh karena itu, orang tua perlu mengajarkan anak mencuci rambut dengan benar. Bukan sekadar memakai sampo, tetapi juga mengajari anak berapa kali harus keramas agar rambutnya tetap sehat dan kuat.
Namun, pertanyaan berikutnya muncul, perlukah anak keramas setiap hari? Adakah dampak tertentu yang mungkin muncul jika terlalu sering keramas? Untuk tahu penjelasan lengkapnya, simak ulasan di bawah ini.
Efek Anak Terlalu Sering Keramas
Menurut para ahli, tidak ada ketentuan atau standar seberapa sering anak harus keramas. Semua kembali kepada preferensi masing-masing, seperti jenis rambut, gaya rambut, dan aktivitas anak.
Namun, pahami juga bagaimana kinerja sampo dalam membersihkan rambut. Sampo bertugas membersihkan minyak di kulit kepala. Ada beberapa efek samping yang terjadi apabila anak terlalu sering keramas, di antaranya:
-
Rambut Kering
Rambut memproduksi minyak alami yang dikenal sebagai sebum. Sampo bekerja sebagai emulsi yang akan menangkap dan mengikat minyak berlebih, residu produk rambut, serta kotoran.
Setelah membersihkan rambut menggunakan sampo, Anda tentu akan membilas rambut anak. Nah, ketika keramas setiap hari, minyak alami yang ada di rambut akan ikut terbilas bersama sampo. Pada sebagian anak, kondisi ini akan membuat rambut kering akibat hilangnya sebum.
-
Rambut Mudah Patah
Kondisi hilangnya sebum membuat rambut kering. Padahal, minyak alami rambut dan sebagian kotoran yang mungkin terjebak justru berperan sebagai pelembap, pelindung rambut, serta pelindung kulit kepala. Saat si kecil keramas terlalu sering, rambut justru jadi lebih mudah patah karena kering.
-
Kulit Kepala Kering dan Gatal
Keramas terlalu sering juga bisa menyebabkan kulit kepala anak jadi kering dan gatal. Kondisi ini terjadi karena sisa sampo yang kurang bersih dibilas dan menyebabkan iritasi. Saat kulit kepala mengalami kondisi tersebut, risiko rambut rontok pun semakin besar.
Artikel Lainnya: Apa Penyebab Ketombe pada Anak? Ini Cara Mengatasinya
Menentukan Kebutuhan Keramas Anak
Lantas, seberapa sering sebaiknya anak keramas? Pertanyaan itu dapat dijawab dengan memperhatikan faktor-faktor di bawah ini.
-
Tekstur dan Jenis Rambut
Anak dengan tipe rambut sangat kering tidak perlu keramas setiap hari. Tidak keramas setiap hari justru dapat menjaga kelembapan alami kulit kepala dan rambut. Anak dengan tipe rambut kering dianjurkan keramas sebanyak dua atau tiga kali seminggu.
Tips lain, anak dapat membilas rambutnya dengan air saja agar tampak segar dan tanpa khawatir rambut kehilangan kelembapannya. Rambut kering umumnya cenderung tebal dan keriting.
Sementara untuk anak dengan rambut cenderung berminyak, rambut akan tampak lepek beberapa jam setelah keramas. Terlebih jika ia memiliki aktivitas padat di luar ruangan atau cuaca sedang panas-panasnya. Karena itulah anak dengan tipe rambut berminyak disarankan keramas setiap hari.
Rambut berminyak biasanya lurus dan halus. Pada sebagian besar anak yang mengalami pubertas, perubahan hormon juga dapat membuat rambutnya cenderung berminyak. Gunakan sampo yang mengandung sulfat agar anak tak perlu keramas hingga dua kali dalam sehari atau setiap kali mandi.
Artikel Lainnya: Begini Cara Ampuh Membasmi Kutu pada Anak
-
Kondisi Kulit Kepala
Kondisi kulit kepala juga berpengaruh kepada jenis rambut dan frekuensi keramas. Anak yang memiliki kulit kepala kering sebaiknya tidak keramas setiap hari karena produksi sebumnya cenderung sedikit.
Tidak keramas setiap hari justru baik untuk menjaga kulit kepala tetap sehat, mencegah gatal, ketombe, serta menjaga rambut tetap lembut dan bersinar.
Jika kulit kepala anak cenderung berminyak, keramas setiap hari disarankan demi membuat rambutnya tetap bersih. Pasalnya, jika tidak keramas, rambut lebih mudah lepek, serta berisiko muncul jerawat di kulit kepala yang menyebabkan munculnya rasa gatal.
-
Penataan Gaya Rambut
Setiap orangtua memiliki preferensi berbeda soal penataan gaya rambut anak. Contoh, ada yang merasa rambut anak lebih mudah diatur dengan berkeramas setiap hari. Sementara, anak lain tampak nyaman dengan kondisi rambut yang mudah diatur setelah tidak keramas beberapa hari.
Begitu juga dengan panjang pendeknya rambut anak. Mereka yang berambut pendek kadang merasa lebih segar jika sering keramas, plus mudah saja mengatur gaya rambut usai keramas.
Sedangkan anak berambut panjang, butuh waktu khusus untuk keramas dan mengeringkannya. Alhasil, ia mungkin lebih nyaman jika keramas 2 hingga 3 hari sekali.
-
Usia Anak
Apakah bayi perlu keramas tiap hari? Jawabannya tidak, karena keramas setiap hari bisa mempercepat hilangnya lapisan lemak di kulit kepala, sehingga rambutnya tampak kering. Apalagi, aktivitas bayi tidak sebanyak anak usia balita atau sekolah. Jadi, keramas 2-3 hari sekali sudah cukup.
Sebaliknya, anak usia balita dan sekolah disarankan untuk keramas setiap hari, selain mempertimbangkan juga jenis rambut dan gaya rambut mereka.
Pada anak kelompok usia tersebut, produksi minyak alami di kulit kepala relatif tinggi, terlebih jika anak mulai masuk masa pubertas.
Bila anak memiliki aktivitas harian yang membuatnya mudah berkeringat, rambutnya akan cenderung berminyak dan cepat lepek. Kalau sudah begini, keramas setiap hari tentu lebih disarankan.
Artikel Lainnya: Alasan Orang dengan Kepala Botak Perlu Keramas
-
Aktivitas Sehari-Hari
Aktivitas sehari-hari dapat menjadi penentu seberapa sering anak harus keramas. Pertimbangkan juga cuaca tempat Anda tinggal karena akan memengaruhi frekuensi anak mencuci rambut.
Contoh, jika anak senang bermain di luar rumah, seperti bermain sepeda, berenang, jalan kaki, atau olahraga lain, keramas usai beraktivitas sangat disarankan.
Aktivitas berat cenderung meningkatkan produksi keringat anak. Otomatis ia harus segera membersihkan diri setelahnya. Terlebih, sebagian besar anak Indonesia tinggal di wilayah dengan cuaca panas dan lembap.
Sementara, jika Anda tinggal di tempat bercuaca sejuk dan dingin, kemungkinan anak lebih jarang berkeringat.
Apalagi, ketika aktivitas anak lebih banyak di dalam rumah sehingga membuatnya tidak begitu terpapar udara kotor, debu, atau panas matahari. Boleh-boleh saja anak keramas beberapa kali seminggu saat berada dalam situasi demikian.
Dengan mengenali faktor penentu tadi, Anda bisa mempertimbangkan seberapa sering anak harus keramas dalam satu minggu. Kelima faktor tersebut juga bisa membantu Anda dalam memilih jenis sampo yang tepat bagi anak. Jadi, rambut anak tetap dapat terawat baik, kuat, dan sehat.
Temukan informasi kesehatan dan perawatan diri lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)