Konsistensi adalah salah satu konsep terpenting dan esensial dalam hal pengasuhan anak yang efektif. Pola asuh anak yang konsisten, contohnya ibu yang menerapkan disiplin dengan emosi yang stabil dan tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Menerapkan pola asuh yang konsisten dapat memberikan manfaat untuk anak dan juga diri Anda sendiri.
Ingin tahu lebih jauh mengenai pentingnya menerapkan pola asuh yang konsisten? Simak penjelasan dari psikolog berikut ini.
Manfaat Menerapkan Pola Asuh Konsisten
Konsistensi penting dalam menentukan reaksi Anda ketika anak melakukan sesuatu yang tidak baik. Reaksi atau konsekuensi terhadap kesalahan anak yang sama harus diberikan secara konsisten agar anak tidak melakukannya lagi.
Konsekuensi juga sebaiknya diberikan sesuai dengan perilaku. Begitu pula nada serta sikap Anda yang harus sesuai dengan tingkat keparahan perilaku anak.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Pola Asuh dan Dampaknya pada Karakter Anak
Ketika orangtua konsisten dalam reaksi dan konsekuensi dari apa yang dilakukan oleh anak mereka, anak-anak menjadi lebih mengerti apa yang baik dan yang tidak baik untuk dilakukan.
Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, ketika orangtua menerapkan pola asuh yang konsisten, misalnya memberikan sanksi yang sama pada kesalahan yang sama, itu akan membuat anak belajar bahwa hal itu tidak baik dilakukan.
“Membantu anak untuk mudah memahami aturan, ajaran atau arahan yang diberikan orangtua, serta mengaplikasikannya. Karena kalau berubah-ubah, anak jadi bingung harus mengikuti yang mana,” tambah Psikolog Gracia.
Selain itu, menerapkan pola asuh yang konsisten juga dapat membantu anak mendapat contoh yang tidak berubah-ubah dari orang terdekat atau pengasuh utama. Jadi, anak belajar dan lebih mungkin mengadopsi hal yang dicontohkan.
Misalnya, ketika Anda menerapkan jam tidur anak adalah jam 8 dan itu dilakukan secara konsisten, anak akan sendirinya paham dan terbiasa untuk tidur saat sudah jam 8 malam.
Kemudian, misalnya juga saat anak membuang-buang makanannya, Anda dapat dengan tenang memberitahu anak kalau itu tidak baik.
Jika usia anak masih belum memungkinkan untuk diajak berdiskusi, Anda bisa menggunakan gesture agar ia memahami yang ingin Anda sampaikan.
“Menerapkan pola asuh yang konsisten juga bermanfaat secara emosional. Pola asuh yang konsisten mengurangi tendensi anak menjadi cemas akan ketidakpastian respons maupun penilaian orangtua,” ucap Psikolog Gracia.
Ketika Anda mencoba mengubah perilaku yang tidak diinginkan, konsistensi adalah cara untuk melakukannya.
Ini mungkin memakan waktu lama, tetapi dengan aturan yang konsisten, anak-anak akan menerima aturan tersebut dengan sendirinya.
Artikel Lainnya: Bikin Orangtua Stres, Kenali Fase Terrible Two pada Anak
Bahaya Pola Asuh yang Tidak Konsisten
Suatu hari mungkin Anda menegur anak saat mereka dengan sengaja membuang makanan. Namun, hari berikutnya Anda membiarkan anak dengan perilaku yang sama. Hal inilah yang dimaksud dengan inkonsistensi pola asuh.
Apabila orangtua tidak menerapkan pola asuh yang konsisten, anak akan menjadi bingung akan hal mana yang baik dan tidak. Anak juga akan mengembangkan rasa cemas pada pola asuh yang berubah-ubah.
Menerapkan pola asuh yang berubah-ubah pun dapat berdampak pada disiplin anak. Mereka mungkin akan melakukan hal-hal yang Anda langgar karena intoleransi dari pola asuh yang Anda terapkan.
orangtua mungkin menjadi tidak konsisten pada pola asuh yang diterapkan karena perasaan tidak tega pada anak atau karena mungkin Anda tidak mau terlihat sebagai orangtua yang tega pada anak.
Padahal konsisten tidak melulu tentang memarahi anak saat mereka salah. Tetapi juga tentang bagaimana Anda memberikan pujian saat anak melakukan kebaikan.
Kemudian, untuk memiliki pola asuh yang konsisten, sangat penting untuk dibicarakan bersama pasangan. Hal ini agar anak tidak mencar pembelaan saat ia berbuat salah.
Jika Anda selama ini tidak menerapkan pola asuh yang konsisten dengan pasangan, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya.
Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog apabila merasa kesulitan menentukan penerapannya yang tepat.
(PUT/AYU)
Referensi:
- Wawancara Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog
- Very Well. Diakses 2022. How to Make Your Discipline Consistent as a Parent.
- Very Well. Diakses 2022. Why Does Consistency Matter in Parenting?
- Sanford Health. Diakses 2022. The power of consistency while parenting young children.