Saat sedang bermain, anak-anak bisa melakukan tindakan tak terduga, seperti berperilaku kasar kepada temannya.
Tindakan kasar yang mungkin dilakukan, seperti mendorong, menarik, atau bahkan melukai temannya. Kalau sudah begini, perilaku anak mungkin membuat Mama dan Papa khawatir.
Kira-kira, apa yang menyebabkan anak bersikap kasar saat bermain dengan temannya? Adakah cara untuk menghilangkan perilaku tersebut?
Penyebab Anak Menjadi Kasar
Berikut beberapa penyebab anak berperilaku kasar kepada orang lain:
1. Kurangnya Interaksi Antara Anak dan Orangtua
Interaksi yang kurang baik antara anak dan orangtua memperburuk hubungan dan komunikasi di antara keduanya. Saat anak menginginkan sesuatu dan tidak bisa dikomunikasikan, anak pun cenderung berperilaku kasar.
2. Orang Tua Sering Menoleransi Perilaku Anak
Sikap orang tua yang sering menoleransi perilaku anak yang tidak sopan karena menganggap usianya masih terlalu kecil untuk memahami tindakannya perlu dikaji kembali. Hal ini malah bisa jadi penyebab anak menjadi kasar.
Semakin dini anak diajarkan mengenai perilaku yang baik atau buruk, maka makin cepat pula anak belajar dan mengetahui cara berperilaku yang baik.
Artikel lainnya: Kenali Perbedaan Perilaku Bullying dan Nakal pada Anak
3. Orangtua Terlalu Memanjakan Anak
Orang tua yang sering memberikan hak istimewa kepada anak dengan mengabulkan berbagai permintaannya bisa membuat anak berperilaku sesuka hati. Cara mendidik anak yang keliru ini bisa menumbuhkan perilaku kasar.
4. Kurang Sosialisasi
Penyebab anak kasar dan pemarah berikutnya, yaitu kurang bersosialisasi dengan teman sebaya ataupun orang-orang di sekitarnya. Hal ini bisa membuat anak berperilaku sesuka hati, tidak bisa berbagi, dan mau menang sendiri.
5. Mengalami Kesulitan Mengendalikan Emosi dan Kontrol Diri
Terbentuknya perilaku kasar juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya trauma atau gangguan psikologis yang dialami anak. Contoh kondisi yang dimaksud, yaitu attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD.
Anak dengan ADHD cenderung lebih impulsif dibandingkan anak lain seusianya. Hal ini menyebabkan mereka bisa meluapkan emosi dan bersikap kasar secara mendadak.
Artikel lainnya: Anak Sering Caper, Waspada Negative Attention
6. Frustrasi
Frustasi karena adanya stresor (pemicu stres) atau tekanan lain juga dapat memicu anak bertindak kasar.
Frustrasi bisa disebabkan masalah keluarga atau anak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan belajar di sekolah. Akibatnya, anak melampiaskan emosinya dengan berperilaku kasar kepada orang lain.
7. Anak Melihat dari Pengalaman
Apabila anak pernah diperlakukan kasar oleh orang lain, ia akan melakukan hal serupa ke depannya. Pengalaman dikasari akan terekam di memori anak, kemudian mereka melakukannya kepada orang lain.
Artikel lainnya: Cara Mendidik Anak Agar Tidak Berkata Kasar seperti Temannya
Cara Mendidik Anak yang Kasar
Mama dan Papa perlu bertindak ketika anak bersikap kasar secara terus menerus. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Menghentikan Perilakunya dan Memberi Contoh Baik
Ketika menyaksikan anak berperilaku kasar saat sedang bermain, orang tua perlu langsung menghentikannya.
Mama-Papa bisa menghampiri anak, lalu arahkan dia untuk memberikan mainan kepada temannya yang masih kecil. Jangan lupa apresiasi anak setelah bersedia mengembalikan mainan.
Bila anak sudah bisa diajak berkomunikasi secara tegas, orang tua dapat mengingatkan dengan kalimat: "Stop, kembalikan dulu."
Setelah itu, arahkan anak untuk meminjam dengan sopan, seperti "Bilang apa kalau mau pinjam?" atau sesuaikan dengan bahasa yang dipahami anak. Jangan lupa, selalu apresiasi perbuatan baik yang ditunjukkan anak saat bermain dan bersosialisasi dengan temannya.
Artikel lainnya: Tanda-tanda Anda sedang Membesarkan Anak Pemarah
2. Bawa Anak ke Area Tenang dan Jelaskan Baik-Baik
Ketika anak sedang bermain dan menunjukkan reaksi tantrum, ajak ia untuk melipir ke area yang tenang dan sepi. Beri anak waktu untuk menenangkan dirinya terlebih dulu.
Untuk anak kecil, Mama-Papa bisa meredakan emosinya dengan mengajaknya berhitung secara perlahan. Bisa juga anak diberikan sentuhan fisik, misalnya sambil dipeluk atau dibelai lembut. Jika sudah lebih tenang, ajak anak berdiskusi.
Tanyakan apa yang dirasakan dan diinginkan anak. Lalu, tekankan apa yang salah dari perilakunya tadi. Hal yang terpenting, Mama dan Papa harus bisa menjelaskan apa dan bagaimana sikap yang tepat.
3. Tidak Perlu Memarahi Anak
Tidak perlu memarahi anak atau memberinya hukuman fisik. Hukuman fisik hanya menjadi contoh perilaku kekerasan bagi anak.
Cukup bersikap tegas secara konsisten kepada anak. Mama dan Papa harus konsisten mengarahkan atau memberi contoh perilaku tepat kepada anak. Jangan lupa, apresiasi setiap perilaku positif anak.
Bantu anak untuk bisa melatih mengendalikan emosi dengan baik, mengembangkan empati, dan keterampilan sosialnya. Caranya dengan melibatkan dia dalam berbagai kegiatan bersama anak lain seusianya. Ajak pula si kecil menonton video atau film mengenai contoh perilaku yang tepat yang bisa didiskusikan dan ditiru oleh anak.
Artikel lainnya: Orang Tua Wajib Tahu, Ini Penyebab Anak Menjadi Nakal
4. Jangan Mengalah dengan Anak yang Berperilaku Kasar
Saat anak berperilaku kasar, jangan beri toleransi dan mengalah terhadap perilakunya. Apabila Mama-Papa menoleransi anak yang marah karena keinginannya tidak terpenuhi, kelak dia akan menggunakan cara serupa hingga keinginannya tercapai.
5. Hindari Memberi Tontonan yang Kasar dan Agresif
Perilaku kasar dan pemarah bisa terbentuk karena anak meniru apa yang mereka lihat dari tontonan di televisi maupun gawai. Hindari tontonan tersebut sedari dini untuk membantu anak mengurangi perilaku kasarnya.
Dengan mengenal penyebab dan tips mengatasi anak berperilaku kasar, Mama-Papa bisa mulai mendidik si kecil untuk mengelola emosinya dengan bijak dan selalu mengedepankan perilaku cinta kasih kepada orang lain.
Apabila Mama-Papa kesulitan mengontrol emosi anak, tak ada salahnya konsultasi online dengan psikolog di aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan keluarga.
(ADT/JKT)