Bayi, batita dan puting ibu adalah serangkaian hal yang sulit dipisahkan. Pasalnya, di 2 tahun pertama kehidupan anak, ia mendapatkan ASI eksklusif sehingga puting dan payudara ibunya akan selalu menjadi sesuatu yang dicari. Alhasil, kebiasaan mentil saat menyusu menjadi sebuah rutinitas yang rasanya sulit dihentikan.
Berbicara tentang kebiasaan mentil, perilaku ini ternyata merupakan hal yang normal. Dengan syarat, perilaku tersebut dilakukan oleh anak yang masih belum genap berusia 2 tahun.
Jadi, apabila anak sudah berusia 2 tahun ke atas dan masih sering memegang puting ibu alias mentil, Anda harus segera mencari solusinya. Sebab kebiasaan tersebut kurang enak dipandang, apalagi bila Anda sedang berada di keramaian.
Penyebab kebiasaan mentil
Menurut dr. Atika dari KlikDokter, kebiasaan mentil sebenarnya tidak berkaitan dengan fisiologi anak sama sekali. Hal itu lebih kepada kebutuhan si Kecil akan security and comfort objects setelah lepas dari ASI. Objek yang membuat nyaman bisa berupa boneka, selimut, bantal atau bagian tubuh tertentu dari ibunya. Dan, salah satu bentuk security and comfort objects yang sering ditemukan adalah memegang puting payudara ibunya atau mentil.
Kendati begitu, kebiasaan mentil itu sendiri sebenarnya bermula dari perilaku sang ibu. Sebagai contoh, supaya si Kecil cepat tidur dan tidak rewel, ibu langsung menyodorkan payudara dan membiarkan anak memegangnya hingga terlelap. Apabila hal ini dilakukan terus-menerus, pasti akan menjadi kebiasaan dan ketergantungan.
Solusi mentil untuk si Kecil
Dikatakan oleh dr. Atika, Anda mesti bersiap-siap. Saat hendak mengentikan kebiasaan mentil, si Kecil pasti akan protes dengan cara tantrum. Tapi tidak mengapa. Tetap lakukan secara konsisten agar si Kecil mengerti bahwa kebiasaan mentil memang harus dihentikan.
Adapun beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan kebiasaan mentil, di antaranya:
- Ibu harus memiliki komitmen kuat. Jika tidak dilakukan secara konsisten, hasilnya akan sia-sia saja.
- Beritahukan pada anak bahwa Anda merasa tidak nyaman. Berucap terus terang dengan bahasa yang sederhana agar si Kecil bisa mengerti. Coba gunakan kalimat halus, seperti: “Nak, mama sakit kalau kamu terus pegang seperti itu.”.
- Saat tangan si Kecil sudah memegang puting, cobalah untuk lepaskan. Lalu, alihkan perhatian anak dengan aktivitas yang lain.
- Ganti objek nyaman si Kecil dengan benda atau kebiasaan lain. Misalnya, guling kecil atau usapan punggung sebelum tidur.
- Tutupi puting Anda ketika si Kecil sudah memandangi dan segera ingin “bergerak”. Berbaringlah membelakangi sejenak dan jangan langsung luluh saat si Kecil mengambek.
- Tetap berikan pelukan hangat atau ciuman untuk si Kecil agar ia merasa nyaman dan aman.
- Ajarkan permainan jari pada si Kecil. Misalnya, bermain pola karet gelang, menempel stiker atau bermain puzzle, menggambar, membentuk pola hewan dengan jari, atau membuat adonan kue bersama.
- Kebiasaan mentil biasanya susah hilang karena orang yang si Kecil temui adalah ibunya terus-menerus. Jadi, cobalah untuk memberikan kesempatan baginya untuk mengeksplorasi dunia luar. Biarkan ia bermain dengan bocah seumurannya agar bisa lupa dengan kebiasaan mentilnya itu.
Kebiasaan memegang puting payudara ibu alias mentil memang bukan suatu “penyakit”. Namun, jika anak masih suka melakukannya setelah berusia 2 tahun, itu bukanlah hal yang bisa dibiarkan. Jadi, cobalah atasi dengan cara-cara yang telah dipaparkan sebelumnya. Supaya sukses, pastikan ibu bersikap konsisten dan tak mudah luluh saat anak merengek minta mentil.
(NB/ RVS)