Disleksia menjadi gangguan yang sering terjadi pada anak. Mereka yang mengalami keadaan tersebut akan memiliki kesulitan untuk membaca atau sekadar menyusun kata-kata.
Penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli neurologi, Samuel T. Orton mengatakan bahwa anak disleksia mengalami satu atau lebih keadaan berikut ini:
- Selalu salah dalam mengeja
- Kesulitan dalam memperlajari atau mengingat kata yang tertulis
- Sering menghilangkan atau menyisipkan huruf pada kata
- Sering mengganti huruf vokal menjadi konsonan
- Sering membaca dari arah kanan ke kiri
- Kesulitan dalam memilih kata yang tepat untuk menyampaikan maksud yang ingin diucapkan
- Kesulitan dalam menulis atau bahkan memiliki tulisan yang sulit terbaca oleh orang lain
Meski mengalami keadaan di atas, anak disleksia tak berarti bodoh atau malas. Mereka hanya perlu diajarkan dengan teknik yang sesuai, agar potensi yang ada di dalam diri benar-benar bangkit ke permukaan.
Artikel Lainnya: Latihan Membaca untuk Anak Disleksia
Strategi Belajar untuk Anak Disleksia
Cara mengatasi disleksia berbeda-beda. Jika mencurigai anak Anda mengalami keadaan tersebut, sebaiknya segera bawa dirinya untuk bertemu dengan psikolog.
Saat dikonsultasikan, anak akan diikuti beragam tes. Hasil dari tes tersebut akan memberikan gambaran bagi penguji untuk mengidentifikasikan dan mendiagnosis penyebab dari gangguan disleksia yang terjadi.
Sebagai orang tua yang memiliki anak disleksia, Anda tentu harus terus mendukung setiap proses yang dilewati si Kecil. Ini bertujuan agar dirinya terus termovitasi dan memiliki keinginan yang tinggi untuk mengejar ketertinggalan dari teman-teman sebayanya.
Kemudian, setelah Anda berikan dukungan penuh pada anak, tips berikut bisa diterapkan untuk strategi belajarnya:
- Jika materi belajar anak dalam paragraf yang panjang, buatkan ringkasan dari materi tersebut dengan bentuk poin, visual gambar, bunyi atau gerakan.
- Tandai kata-kata yang penting dengan stabilo atau spidol bewarna.
- Gabung materi yang berbentuk tulisan dengan materi visual gambar atau video, agar anak mudah mengerti. Hal ini perlu dilakukan karena anak disleksia memiliki daya imajinasi dan visualisasi yang lebih tinggi.
- Kenalkan anak dengan semua jenis bacaan. Anda dapat mengenalkan bacaan apa saja pada anak dan biarkan mereka memilih apa yang ingin dibaca.
- Temukan potensi anak di bidang lain. Berikan dukungan, agar anak lebih berprestasi, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan tidak tertekan dalam proses belajar.
- Jika anak bosan dalam proses belajar, berikan waktu beristirahat sambil mendengarkan musik yang disukai. Anda juga bisa memberikan media menggambar untuk anak, agar ia dapat menuangkan imajinasinya.
Jangan abaikan anak yang mengalami disleksia. Terus beri semangat dan motivasi, karena di balik kekurangan yang mereka miliki tersimpan kemampuan yang luar biasa. Salam sehat!
[NB/ RVS]