Penelitian menunjukkan bahwa membacakan buku pada anak dan mendiskusikan isinya adalah cara paling efektif agar anak suka membaca. Namun yang kerap membuat bingung adalah bagaimana cara untuk memulainya.
“Buku adalah jendela dunia.” Jargon ini tak pernah lekang oleh waktu. Semakin banyak Anda membaca, semakin banyak ilmu dan wawasan yang didapat. Begitu pun dengan anak-anak. Mereka yang sejak kecil terbiasa membaca buku akan menguasai lebih banyak kosakata dan lebih mudah memahami isi bacaan.
Anak-anak yang gemar membaca juga akan memiliki pilihan kata yang beragam dan mampu memakainya sesuai konteks pembicaraan. Di samping itu, hasil berbagai studi menunjukkan bahwa prestasi belajar di sekolah berhubungan erat dengan keterampilan anak dalam hal membaca.
Anak yang terbiasa membaca secara mandiri tentu lebih mudah menangkap pelajaran, isi bacaan, dan lebih banyak tahu, sehingga mampu mencapai skor akademik yang lebih baik.
Untuk mencapainya, membaca harus dibiasakan sejak dini, yakni sejak si Kecil masih bayi. Di masa ini anak memang belum mengerti alfabet, tapi ia sudah mampu memahami gambar dan mengenali bentuk huruf.
Memulai kebiasaan membaca pada anak
Untuk membuat anak senang membaca, semua harus dimulai dari diri Anda sebagai orang tua. Karena diperlukan kesabaran dan komitmen untuk melakukannya, Anda tak boleh mudah putus asa. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya:
-
Bacakan buku setiap hari
Sediakan waktu setiap harinya untuk membacakan buku pada si Kecil, walalu hanya beberapa menit saja. Pada awalnya, anak menyukainya sebagai quality time dengan orang tua, terutama yang sibuk bekerja.
Tapi lama-lama anak akan menyukainya karena ia mulai punya persepsi bahwa di dalam buku ada banyak cerita yang menarik untuk didengar dan dilihat. Tentukan sendiri waktu yang dirasa nyaman untuk membacakan buku.
Tak harus setiap sebelum tidur, tetapi Anda juga bisa membacakannya setelah makan siang, saat bangun tidur sore atau saat senggang di akhir minggu.
Buku anak juga memiliki banyak tema, ada yang cerita fabel, dongeng, puisi, lirik lagu, buku tentang tata krama dan kehidupan sosial. Bacakan berbagai macam tema agar anak paham bahwa ada banyak hal yang bisa didapatkan dari membaca buku.
Selanjutnya
-
Buat membaca jadi momen yang menyenangkan
Untuk membentuk persepsi bahwa membaca itu menyenangkan, tak perlu memaksa untuk menyelesaikan suatu cerita bila anak sudah mengantuk atau bosan. Secara alami, anak akan tertarik untuk belajar membaca kala mencapai tahap perkembangan tertentu. Yang penting, fokus pada tujuan membacakan cerita, yakni untuk mengenalkan budaya membaca dan mendorong kecintaan anak pada buku.
-
Biarkan si Kecil memilih buku bacaan
Walau Anda harus membacakan buku yang sama berulang kali, biarkan anak memilih buku yang akan ia baca. Sesungguhnya, anak tidak cepat bosan dengan cerita-cerita yang menarik, sehingga tak masalah jika cerita yang sama dibacakan berkali-kali.
-
Minta anak membacakan buku yang ia pahami ceritanya
Cerita yang sering didengar si Kecil biasanya lebih mudah ia ingat. Jadi, minta si Kecil untuk membacakannya sambil menunjuk gambar pada buku. Cara ini akan menumbuhkan rasa bahwa ia mampu membaca dan ia akan semakin termotivasi untuk “melahap” buku lainnya.
-
Diskusikan isi buku yang dibaca
Sebelum membalik halaman buku, tanyakan pada si Kecil, apa yang akan terjadi selanjutnya. Anak biasanya memiliki imajinasi yang tak terpikirkan oleh orang dewasa, sehingga mungkin saja Anda takjub akan jawabannya.
Setelah selesai membaca, bicarakan isi cerita dengan si Kecil. Tanyakan tokoh-tokoh utama dan kejadian yang bermakna, serta diskusikan hal-hal positif yang bisa didapat dari bacaaan tersebut.
-
Kunjungi perpustakaan umum
Selain membacakan buku, anak juga perlu tahu bahwa ada tempat di mana ia bisa melihat beragam jenis buku dan banyak orang yang suka membaca. Bergabunglah dengan perpustakaan umum di area tempat tinggal Anda dan jadwalkan kunjungan rutin bersama si Kecil.
Selanjutnya (2)
-
Tetap bacakan buku meski anak sudah mampu membaca
Bacakan anak selama ia mau dibacakan. Cara ini akan membuat ia tetap tertarik pada buku seiring meningkatnya keterampilan anak dalam membaca dan berbahasa. Isi buku juga membuat Anda memiliki banyak topik untuk didiskusikan bersama si Kecil.
-
Jadilah contoh
Bagaimanapun, Anda sebagai orang tua harus menjadi contoh. Bila anak tidak pernah melihat Anda membaca, mengapa mereka harus membaca? Jadi, biasakan membaca juga, ya! Anda juga boleh mendiskusikan buku-buku yang Anda baca pada anak, bila memang temanya masih sesuai dengan dunia anak.
-
Tetap batasi waktu menonton televisi atau bermain gawai
Buku tidak akan pernah bisa bersaing dengan televisi atau gawai. Bila hanya ada dua pilihan, sebagian besar anak akan memilih televisi atau gawai. Oleh sebab itu, penting untuk membatasi waktu penggunaannya gawai dan menonton televisi.
Sebelum usia 2 tahun, sebaiknya anak tidak dipaparkan pada televisi maupun gawai. Setelah usia 2 tahun, batasi penggunaannya hanya 1-2 jam per hari agar ia tidak kecanduan dan tumbuh kembang anak tidak terganggu.
Mengenalkan budaya membaca pada anak sama dengan mendorongnya untuk memiliki wawasan yang lebih luas serta berani bermimpi, berimajinasi, dan berkreasi. Karena itu, jadikan membaca sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sejak si Kecil hadir dalam hidup Anda. Jadi, buku apa yang sudah Anda bacakan untuk si Kecil hari ini?
[NP/ RVS]