Sedikit-sedikit menangis, apakah demikian sifat si Kecil? Karakter tiap anak memang berbeda-beda. Ada yang periang, pemalu, pemberani, dan ada pula yang sensitif. Anak yang sensitif ini memang lebih mudah menangis dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Ibaratnya, si Kecil yang sensitif sangat mudah menangis hanya karena hal-hal yang sepele. Bagaimana cara menghadapinya, ya?
Pahami bahwa menangis itu normal
Menangis sebenarnya adalah hal yang normal. Ini artinya si Kecil dapat mengekspresikan perasaan, emosi, dan stres yang mereka alami. Selain itu, menangis juga merupakan salah satu sarana komunikasi si Kecil untuk berbagi emosi dan mencari pertolongan.
Sebagian besar anak akan lebih mahir dalam mengontrol emosinya seiring dengan bertambahnya usia. Karena itu, tak heran apabila anak yang sudah lebih besar sudah lebih jarang menangis.
Meski begitu, ada pula sebagian kecil anak yang lebih sensitif dan cenderung lebih mudah menangis karena hal-hal kecil. Mereka pun umumnya lebih mudah terharu dan tersentuh akan hal-hal kecil, serta memiliki rasa empati yang lebih besar.
Mengenali kepribadian sensitif
Si Kecil yang sensitif umumnya reaktif terhadap suara keras, cahaya yang terlalu terang, dan hal-hal lain yang dianggap mengganggu. Mereka juga cenderung merasakan emosi yang lebih besar dibandingkan dengan anak lain.
Tak hanya itu, mereka lebih mudah merasa sangat bahagia dan bersemangat, namun dapat pula sangat takut dan marah. Si Kecil yang sensitif juga cenderung pemalu dan ragu untuk mencoba hal baru.
Tidak perlu khawatir jika si Kecil sensitif dan mudah menangis. Terkadang mereka memang dianggap merepotkan dan membuat bundanya serba salah karena terlalu mudah menangis –apalagi jika sedang berada di tempat umum. Meski demikian, si Kecil yang sensitif umumnya memiliki hati yang lembut, ramah, dan empati yang besar terhadap orang lain.
Terima apa adanya
Jika si Kecil termasuk anak yang sensitif, jangan berusaha untuk mengubah sifat dan karakternya. Terimalah ia apa adanya. Hal penting yang harus Bunda lakukan adalah mengasihi, membimbing, dan meningkatkan kekuatan yang dimiliki oleh si Kecil. Hindari menyalahkan si Kecil atas sifat dan kelakuannya yang menurut Bunda tidak sesuai.
Si Kecil yang sensitif dapat merasa tidak nyaman setelah menghabiskan waktu berada di tengah keramaian, cahaya yang terlalu terang, dan suara yang hiruk pikuk. Redakan emosinya dengan membawanya ke pojok yang tenang, seperti kamarnya, untuk melakukan hal-hal yang ia sukai dengan nyaman. Misalnya membaca buku, mewarnai, bermain lego, dan lainnya.
Untuk menangani si Kecil yang sensitif, sebagai orang tua Bunda harus lebih fleksibel namun tetap tidak boleh lalai dalam menerapkan disiplin. Mengajarkan si Kecil disiplin sedikit banyak dapat membantunya agar lebih mampu dalam menghadapi dunia luar.
Berikan pujian
Tak perlu ragu memberikan kata-kata penggugah semangat kepada si Kecil agar rasa percaya dirinya meningkat –meskipun ia sedang tidak berada di performa terbaiknya.
Apabila si Kecil melakukan hal yang benar dan berani, berikanlah pujian atas usaha dan pencapaiannya. Bunda juga bisa memberikan hadiah kecil untuk setiap hal positif dan berani yang ia lakukan.
Tapi apabila si Kecil masih belum berhasil, jangan lupa untuk selalu memberikan kata-kata penguatan agar ia mau berusaha mencoba pada lain waktu.
Belajar memecahkan masalah
Mengajarkan si Kecil cara memecahkan masalah dengan benar dan kepala dingin sangat penting untuk dilakukan. Berbagilah strategi kepada si Kecil untuk mengontrol emosinya, agar ia tidak langsung menyerah pada emosinya dan berurai air mata.
Si Kecil dapat dididik untuk mengenali hal-hal yang membuatnya tidak nyaman dan menangis, agar sebisa mungkin menghindari hal tersebut. Apabila tidak dapat dihindari, pikirkan strategi yang dapat dilakukan agar dapat mengatasinya.
Latih kecerdasan emosi si Kecil
Latih si Kecil untuk mengenali emosi yang dirasakan dengan mengenali ekspresi serta menceritakan perasaan dan penyebabnya. Misalnya, saat Bunda melihat si Kecil menangis, tanyakan mengapa ia menangis dan apa penyebabnya.
Sampaikan juga mengenai batas-batas pengekspresian emosi yang dapat diterima agar tidak mengganggu orang lain, cara mengendalikan emosi, serta kiat menyelesaikan masalah tanpa harus menangis. Penting juga untuk mengajarkan si Kecil untuk melihat hal positif dari setiap peristiwa, serta melatih kemampuan sosialnya.
Nah, itu dia tips yang dapat Bunda terapkan untuk menghadapi si Kecil yang sensitif dan mudah menangis. Dengan kasih sayang dan bimbingan yang tepat dari Bunda, si Kecil yang sensitif pun dapat mengontrol emosinya dengan lebih baik.
[RS/ RH]