Orang tua mana yang tak bahagia melihat anak-anaknya dekat, selalu kompak, dan terkadang sulit untuk dipisahkan. Pergi ke sekolah bersama, bermain bersama, kompak bandel, dan maunya tidur dalam satu kamar—apalagi jika rentang usianya berdekatan. Meski demikian, adik kakak yang tak terpisahkan sekalipun pada akhirnya harus tidur terpisah, apalagi jika jenis kelamin mereka berbeda. Kapan waktu yang tepat?
Menurut Emily Kircher-Morris, MA, MEd, PLPC, seorang konselor ahli di St. Louis, Amerika Serikat mengatakan, sebenarnya tidak ada batas usia spesifik yang mengharuskan kakak beradik yang berbeda jenis kelamin untuk memiliki kamar masing-masing. Itu semua bergantung pada kesiapan masing-masing anak, keputusan orang tua, dan cara didik mereka.
Meski demikian, dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter memiliki pendapat berbeda. Katanya, seakrab apa pun adik kakak yang beda jenis kelamin harus sudah punya kamar masing-masing sebelum mereka memasuki usia pubertas.
“Ya, sebaiknya mereka sudah dipisahkan sebelum salah satunya masuk masa pubertas, yaitu ketika mereka mulai masuk sekolah. Mungkin orang tua beranggapan bahwa mereka masih kecil. Namun, saat SD sudah ada bagian-bagian tubuh yang mulai berkembang, dan ini bikin tak nyaman bila dilihat orang lain, termasuk saudaranya sendiri,” jelas dr. Devia.
Anak punya hak dan privasinya masing-masing
Semakin bertambah usia, kebutuhan terhadap ruang pribadi akan semakin besar. Bahkan, tidak jarang adik kakak yang berjenis kelamin sama pun, setelah besar akan "menuntut" punya kamar sendiri dengan alasan butuh privasi.
Ya, setiap anak memiliki hak dan privasi. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak batasan-batasan tertentu, supaya mereka bisa menghargai orang lain. Caranya adalah dengan memberikan mereka ruang masing-masing.
Menurut dr. Devia, agak terlambat bila Anda memisahkan mereka ketika salah satunya, atau keduanya, sudah masuk masa pubertas. Ini bisa menciptakan suasana canggung di antara keduanya, dan bukan tak mungkin bisa mengurangi kedekatan mereka sebagai saudara.
“Cobalah untuk pisahkan kamar mereka saat mereka berusia 6 atau 7 tahun,” tegas dr. Devia.
Proses untuk melatih kemandirian anak
Selain adanya masalah pubertas, dr. Devia juga mengatakan bahwa membiarkan adik kakak tidur di kamar yang terpisah bertujuan untuk melatih kemandirian mereka. Mereka jadi mengerti tanggung jawab masing-masing. Dengan kamar terpisah, waktu belajar pun jadi tak terganggu.
Lalu bagaimana jika adik kakak jenis kelaminnya sama, perlu juga kamar terpisah?
Kalau sama-sama anak laki-laki atau perempuan, dr. Devia mengatakan tidak ada batasan usia khusus untuk memisahkan kamar mereka. Sebab, perkembangan tubuh yang mereka alami serupa, sehingga risiko perilaku agresif secara seksual juga kecil.
Namun, jika Anda harus memisahkan mereka, misalnya karena mereka sering bertengkar atau salah satu atau keduanya minta untuk punya kamar masing-masing, Anda bisa pakai aturan yang sama seperti yang sudah disebutkan di atas, yaitu memasuki usia sekolah. Hal itu dilakukan untuk melatih kemandirian mereka dan membuat mereka lebih nyaman saat belajar.
Itulah panduan waktu yang tepat bagi adik kakak untuk tidur terpisah, punya kamar masing-masing, yang ditentukan oleh kesiapan masing-masing anak, keputusan orang tua, pola asuh, dan cara didik. Meski demikian, yang perlu benar-benar diperhatikan adalah jika anak beda jenis kelamin, yang mana mereka akan melalui proses pubertas yang berbeda. Sehingga, pemisahan antara keduanya diperlukan untuk mencegah kecanggungan dan menurunkan risiko perilaku agresif seksual.
(RN/ RVS)