Bukan cuma ada Hari Ayah, Hari Ibu, dan Hari Anak, tetapi ada juga hari yang menyatukan itu semua yaitu Hari Keluarga Nasional. Momen ini diperingati setiap tanggal 29 Juni tiap tahunnya. Keluarga sehat merupakan investasi paling berharga. Untuk mewujudkannya, ada beberapa panduan penting.
Peringatan Hari Keluarga Nasional sangat penting untuk menghidupkan kembali kesadaran kolektif akan arti penting keluarga dalam tatanan kehidupan sosial. Keluarga merupakan fondasi dalam sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika unit keluarga kuat, maka negara juga akan kuat, begitu juga sebaliknya.
“Keluarga yang sehat akan menjadi keluarga yang produktif dan memberikan sumbangsih bagi bangsanya. Karena itu, menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga amat penting,” kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.
Sayangnya, tak semua keluarga peka terhadap hal ini. Ketidakpedulian terhadap kesehatan membuat sebagian keluarga Indonesia mudah terjangkit suatu penyakit. Untuk membangun keluarga yang kuat dan sehat, diperlukan beberapa langkah ini.
Artikel Lainnya: Tak Ada Batasan Diri dalam Keluarga, Ini Dampaknya
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Kebersihan dan kesehatan sangat berhubungan erat. Mustahil rasanya bila Anda ingin membentuk keluarga yang sehat, tetapi perilaku Anda, pasangan, serta anak-anak di rumah jorok. Misalnya jarang mandi, malas cuci tangan, rumah jarang dibersihkan, sering meludah sembarangan, dan lain-lain. Jika begini, penyakit pasti akan rutin menyambangi rumah Anda.
Ingat, daya tahan tubuh anak-anak tidak sebaik orang dewasa pada umumnya. Apabila Anda termasuk orang tua yang cuek terhadap kebersihan, risiko si Kecil untuk tertular penyakit – mulai dari diare hingga penyakit infeksi berat – akan semakin tinggi.
Selalu memperhatikan asupan makanan keluarga
Makanan bergizi lengkap dan seimbang adalah modal awal untuk tubuh yang sehat. Pastikan menu makan keluarga Anda terdiri atas karbohidrat, protein, serta lemak sehat.
“Sebagai sumber karbohidrat, ada nasi, roti, kentang, serealia, ubi. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, dan telur, sementara protein nabati Anda bisa dapatkan dari tahu, tempe, kacang-kacangan. Sebagai sumber lemak sehat, Anda dapat gunakan minyak zaitun atau minyak jagung untuk mengolah makanan,” papar dr. Sepri.
Jika ada keterbatasan biaya, tak apa jika masih mengandalkan minyak kelapa sawit, asal tidak menggunakannya secara berulang. Selain itu juga meminimalkan memasak dengan metode deep fry.
Artikel Lainnya: Tips Menghadapi Perbedaan Pendapat dalam Keluarga
Sayur dan buah tak boleh absen
Keluarga Indonesia kerap melupakan sayur dan buah. Pasalnya, sayur dan buah tidak dianggap menjadi makanan ‘wajib’, sehingga jarang dihidangkan di meja makan. Fenomena ini turut didukung oleh data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bahwa lebih dari 90 persen penduduk yang berusia di atas 10 tahun kurang makan sayur dan buah.
“Jumlah tersebut sangat kecil dan jauh dari angka yang dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 400 gram setiap harinya,” tutur dr. Sepriani.
Agar Anda dan keluarga makin semangat makan sayur dan buah, ingat selalu bahwa vitamin, mineral, serta antioksidan dalam buah dan sayur sangat penting untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh.
Pro vaksinasi, ASI, dan KB
Salah satu cara mencegah penyakit yang paling efektif adalah dengan vaksinasi. Karenanya, pastikan anak mendapatkan vaksin sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Selain itu, orang tua juga diharapkan memiliki kesadaran tinggi tentang pemberian ASI eksklusif 6 bulan, lalu dilanjutkan hingga 2 tahun. ASI dapat memberikan kekebalan tubuh yang baik, sehingga si Kecil tidak mudah sakit di kemudian hari.
Jika anak sudah dua misalnya, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi. Diharapkan, pasangan tak lagi menganggap bahwa “banyak anak banyak rezeki”, tetapi lebih mengutamakan bagaimana memenuhi gizi dan pendidikannya secara berkualitas kelak.
Sering liburan dan beraktivitas fisik bersama
Jangan pernah melupakan aktivitas fisik bila Anda ingin membentuk keluarga yang sehat. Nah, apabila yang dituju adalah sehat fisik dan mental, maka yang bisa dilakukan oleh Anda dan keluarga adalah sering liburan sehat bersama. Misalnya saja, mendaki gunung, agrowisata, bersepeda dan berenang di lingkungan vila, yoga di pinggir pantai yang sepi, dan lain sebagainya. Lagi pula, liburan tak melulu identik dengan petualangan kuliner yang tak sehat, lho!
Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional, mari bersama-sama membangun keluarga sehat, salah satunya dengan menerapkan tips di atas. Semoga masyarakat Indonesia makin menyadari bahwa tak ada yang lebih berarti ketimbang melihat seluruh anggota keluarga sehat, produktif, panjang umur, dan bahagia.
(RN/ RVS)