Masyarakat Indonesia tengah harap-harap cemas menanti giliran untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19. Tapi tidak semua orang layak mendapatkan vaksin COVID-19 ini. Ada beberapa persyaratan dan pantangan yang mesti dipenuhi sebelum seseorang dinyatakan layak dapat vaksin.
Berdasarkan Petunjuk Teknis Vaksinasi COVID-19 yang dikeluarkan Januari lalu oleh Kementerian Kesehatan, setidaknya ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tak bisa mendapatkan vaksin Sinovac. Namun, banyak orang yang belum mengetahui berbagai kondisi ini.
Dalam rangka menyukseskan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia, KlikDokter menghadirkan layanan chatbot Skrining Vaksin COVID-19. Chatbot ini merupakan layanan digital dan interaktif yang memuat beberapa pertanyaan terkait kelayakan penerima vaksin COVID-19.
Chatbot Skrining Vaksin COVID-19 bisa diakses dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa mengakses chatbot Skrining Vaksin COVID-19 melalui mobile site klikdokter, lalu klik icon "vaksin COVID-19" di bagian health tools.
Artikel Lainnya: Menolak Vaksinasi Corona, Ini Alasan Psikologisnya
Apa Bisa Didapat dari Chatbot Skrining Vaksin COVID-19 KlikDokter?
Hadirnya chatbot Skrining Vaksin COVID-19 dari KlikDokter memudahkan masyarakat untuk mengetahui status kesehatan dirinya dalam menerima vaksin COVID-19.
Saat mengakses chatbot Skrining Vaksin COVID-19, akan muncul pertanyaan untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda dan pertimbangan beberapa penyakit penyerta berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes).
Di antara pertanyaan yang muncul adalah apakah Anda memiliki penyakit autoimun, menderita infeksi TBC, sedang hamil, atau pengidap HIV. Jika satu saja dari pertanyaan itu terjawab “iya” maka Anda dinyatakan belum layak divaksinasi COVID-19.
Dijelaskan lebih lanjut oleh dr. Jessica Florencia, Sp.PK, pertanyaan yang tertera di aplikasi sesuai dengan rekomendasi dari Kemenkes (SK Dirjen Juknis Vaksinasi COVID-19 No. HK.02.02/4/1/2021)
Artikel Lainnya: Dilarang Pulang Usai Vaksinasi Virus Corona, Ini Alasannya
“Sesuai rekomendasi dari Kemenkes dan dari perhimpunan keilmuan lainnya, seperti perhimpunan penyakit dalam,” ucap dr. Jessica.
Tak hanya itu, pertanyaan di dalam chatbot Skrining Vaksin COVID-19 juga dibuat oleh tim dokter dari KlikDokter.
Jika berdasarkan hasil skrining dinyatakan layak menerima vaksin COVID-19, artinya Anda memenuhi syarat kesehatan yang telah ditentukan. Selanjutnya, Anda tinggal menunggu jadwal vaksinasi sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Untuk yang belum dianggap layak menerima vaksinasi, jangan berkecil hati. Anda hanya harus terus menjaga kesehatan dan tertib menerapkan 5M: Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan Membatasi mobilitas.
Artikel Lainnya: Medfact: Vaksin Sinovac Mengandung Chip Pemantau, Ini Faktanya
Apa yang Dibutuhkan untuk Mengakses Chatbot Skrining Vaksin COVID-19?
Sebelum mengisi pertanyaan mengenai kelayakan penerima vaksin COVID-19, Anda akan diminta untuk melengkapi beberapa persyaratan. Syarat yang dibutuhkan berupa alamat email dan nomor telepon.
Alamat email dan nomor telepon harus diisi dengan benar agar tim dokter dapat menghubungi Anda saat program vaksin dari KlikDokter dilaksanakan. Apabila Klikdokter memiliki program vaksinasi, maka bagi Anda yang sudah mengisi data di layanan chatbot akan diprioritaskan sebagai penerima vaksin.
Anda tidak perlu khawatir mengenai kebocoran informasi yang diberikan kepada layanan chatbot Skrining Vaksin COVID-19.
Informasi yang Anda berikan dijamin aman. Sebab, KlikDokter merupakan aplikasi kesehatan yang memiliki sertifikat tanda daftar penyelenggara sistem elektronik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI).
(OVI/JKT)