Covid-19

Dosis Vaksin COVID-19 Keempat, Perlukah?

Tri Yuniwati Lestari, 23 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Vaksin booster diberikan untuk perlindungan orang yang rentan terinfeksi COVID-19. Apakah dosis vaksin virus corona keempat diperlukan? Ini jawabannya.

Dosis Vaksin COVID-19 Keempat, Perlukah?

Beberapa negara telah mulai memberikan vaksin dosis ketiga untuk mereka yang memiliki risiko tinggi terpapar coronavirus. Di Indonesia pun dosis ketiga vaksin COVID-19 telah diberikan untuk para tenaga kesehatan.

Selain nakes, rencananya pemberian dosis ketiga juga akan diberikan kepada lansia atau orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Apakah nantinya akan ada pemberian dosis keempat atau tahunan vaksin virus corona? Simak penjelasan dokter berikut.

1 dari 2

Dosis Keempat Vaksin COVID-19, Perlukah?

Sampai saat ini para peneliti belum mengetahui berapa lama perlindungan vaksin COVID-19 akan bertahan. Uji klinis sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dosis booster secara tahunan diperlukan atau tidak.

Vaksin coronavirus memang terbukti bekerja sangat baik untuk mencegah keparahan penyakit, risiko rawat inap dan kematian, bahkan terhadap varian Delta. Namun, para peneliti khawatir mengenai coronavirus yang terus bermutasi.

Pasalnya, penelitian menemukan varian Delta dapat mengurangi perlindungan terhadap tingkat keparahan penyakit ringan dan sedang. Hal ini bisa terjadi meskipun telah menerima vaksin.

Artikel Lainnya: Risiko Suntik Vaksin Kosong bagi Kesehatan Tubuh

Atas faktor itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merencanakan suntikan booster. Jadi, orang yang divaksinasi dapat mempertahankan perlindungan selama beberapa bulan mendatang.

Untuk pemberian vaksin dosis keempat, dr. Devia Irine Putri mengatakan sampai saat ini masih belum ditemukan penelitian yang pasti apakah nantinya akan menerima suntikan dosis keempat atau tidak.

“Sampai saat ini belum ada rekomendasi untuk suntikan vaksin keempat virus corona. Namun, ada kemungkinan jika vaksin COVID-19 akan dijadikan vaksin tahunan seperti vaksin influenza,” ucap dr. Devia.

Menurut dr. Devia, penelitian mengenai pemberian dosis ketiga saat ini masih berjalan. Booster ketiga memang bertujuan untuk membantu meningkatkan antibodi.

Namun, belum ada data terkait vaksin tiga dosis dapat memberikan perlindungan seutuhnya. Jadi, tidak menutup kemungkinan akan adanya pemberian vaksin dosis keempat dan seterusnya.

Amesh A. Adalja, MD, asisten profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg mengatakan vaksinasi ulang atau tahunan perlu dikondisikan atas dua faktor, yaitu durasi kekebalan dan kebutuhan untuk memperbarui isi vaksin.

Ia mencontohkan, pada booster tetanus diberikan setiap sepuluh tahun sekali dengan komposisi yang tidak berbeda dengan vaksin aslinya. Lalu, vaksin influenza sering kali memerlukan perubahan pada vaksin karena kemampuan mutasi virusnya.

Virus corona memiliki beberapa kesamaan dengan virus influenza, misalnya dalam hal gejala dan penularan. Namun, keduanya berasal dari keluarga virus yang berbeda dan memiliki tingkat mutasinya sendiri.

Artikel Lainnya: Terlambat Dapat Dosis Kedua, Apa Dampaknya pada Efektivitas Vaksin?

Menurut Amesh Adalja, vaksinasi ulang untuk coronavirus perlu melewati studi lagi mengenai berapa lama sistem kekebalan tubuh bertahan setelah vaksin.

Kemudian, perlu diteliti lagi apakah vaksin masih bisa efektif terhadap mutasi virus corona atau dibutuhkan perubahan isi vaksin.

2 dari 2

Mengapa Suntikan Booster Belum Direkomendasikan untuk Semua Orang?

Melansir The Conversation, kekebalan yang diinduksi vaksin mungkin tidak bertahan selamanya. Namun, saat ini belum diketahui jelas kapan vaksin booster untuk virus corona akan dibutuhkan secara umum.

Yang jelas, semua vaksin COVID-19 bekerja sangat baik dalam menginduksi memori kekebalan yang kuat terhadap virus corona. Vaksin mengajarkan sel B memori sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi saat terpapar virus.

Studi juga menunjukkan vaksin COVID-19 yang sudah memiliki izin dari WHO dapat menawarkan perlindungan bahkan terhadap berbagai jenis virus corona yang muncul.

Penelitian lain menunjukkan vaksin Johnson & Johnson memiliki kemanjuran 73 persen (14 hari usai suntik) dan 82 persen (28 hari usai suntik). Vaksin ini bekerja sangat baik dalam menangkal penyakit parah dari varian Beta.

Sementara, studi lain menemukan vaksin Pfizer 88 persen efektif melawan varian Delta.

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar vaksin virus corona, konsultasi lebih mudah lewat Live Chat dokter di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

virus corona
infeksi virus