Sejak wabah virus corona muncul, banyak yang bertanya, apa beraktivitas di luar rumah itu benar-benar aman? Misalnya, main sepakbola aman nggak, ya? Atau, ke rumah sakit aman nggak, ya?
Karena ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu, maka Texas Medical Association (TMA) membuat chart atau grafik level risiko penularan COVID-19 berdasarkan aktivitasnya.
Mengapa Masyarakat Perlu Tahu Aktivitas yang Berisiko Tularkan Virus Corona?
Perwakilan Tim dokter dari Satuan Tugas TMA COVID-19 dan Komite TMA untuk Penyakit Menular, dr. Swegler mengatakan masyarakat masih kekurangan informasi terkait level risiko penularan COVID-19.
Misalnya saja, tak sedikit orang belum paham bahwa memeluk seorang teman atau menjabat seseorang jauh lebih berisiko ketimbang duduk di ruang tunggu dokter.
Tak cuma itu, belum banyak juga yang tahu bahwa makan di luar ruangan restoran memiliki risiko lebih rendah untuk tertular virus corona (angka level risikonya hanya empat).
Namun, ketika Kamu masuk atau makan di dalam ruangan restoran, level risiko penularan COVID-19 menjadi tujuh! Sebab, sirkulasi udara di luar ruangan restoran yang terbuka lebih bagus.
“Setiap aktivitas di luar ruangan memiliki risiko (penularan COVID-19) yang lebih rendah daripada di dalam ruangan” kata dr. Swegler.
Ini Level Risiko Penularan COVID-19
Masyarakat perlu tahu apa saja dan berapa level risiko penularan virus corona. Semua level ini berlaku meski Kamu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak satu sama lain, ya.
Grafik ini juga wajib diperhatikan agar Kamu, keluarga, dan orang-orang selalu aman dan sehat. Adapun level risiko penularan COVID-19 yang dimaksud, antara lain:
-
Level Risiko Penularan Rendah
Beberapa aktivitas yang dianggap memiliki risiko penularan COVID-19 level rendah, yaitu:
- Bekerja di dalam rumah
- Pesan makanan secara take away
- Mengisi bensin di pom bensin
- Bermain tenis
- Pergi berkemah atau camping
-
Level Risiko Rendah Sedang
Beberapa aktivitas yang dianggap memiliki risiko penularan COVID-19 level rendah sedang, yaitu:
- Pergi ke supermarket atau ke pasar untuk membeli aneka kebutuhan
- Jalan kaki, jogging, dan bersepeda
- Bermain golf
- Bermalam di hotel (selama dua malam)
- Duduk di ruang tunggu dokter
- Pergi ke museum atau perpustakaan
- Berjalan kaki di tengah pusat kota yang sibuk
- Bermain selama 1 jam di playground.
Artikel Lainnya: Tips Kurangi Waktu Berkumpul dengan Teman saat New Normal
-
Level Risiko Penularan COVID-19 Sedang
Beberapa aktivitas yang dianggap memiliki risiko penularan COVID-19 level sedang, yaitu:
- Makan di rumah teman
- Makan BBQ di rumah teman
- Pergi ke pantai
- Berbelanja atau jalan-jalan ke mall
- Mengantarkan anak ke sekolah atau ke tempat penitipan anak
- Berenang di kolam umum
- Mengunjungi anggota keluarga yang jauh lebih tua ke rumahnya
-
Level Risiko Penularan COVID-19 Sedang Tinggi
Beberapa aktivitas yang dianggap memiliki risiko penularan COVID-19 level sedang tinggi, yaitu:
- Pergi perawatan ke salon atau barbershop
- Makan di dalam restoran (dine-in)
- Hadir ke pernikahan atau ke pemakaman
- Bepergian naik pesawat
- Bermain basket (tim)
- Bermain sepakbola (tim)
- Memeluk dan berjabat tangan dengan teman
-
Level Risiko Penularan COVID-19 Tinggi
Beberapa aktivitas yang dianggap memiliki risiko penularan COVID-19 level tinggi, yaitu:
- Makan di restoran buffet atau prasmanan
- Olahraga di gym
- Pergi ke taman bermain
- Nonton bioskop
- Pergi nonton konser musik
- Pergi berolahraga ke stadion
- Menghadiri acara keagamaan yang ramai (lebih dari 500 orang)
- Pergi ke bar
Artikel Lainnya: Bekerja saat Pandemi Virus Corona, Ini Panduan New Normal Kemenkes RI
Jadi, Lebih Baik Beraktivitas di Luar atau Dalam Ruangan?
Kamu kini sudah mengetahui aktivitas apa saja yang memiliki risiko penularan virus corona level tinggi berdasarkan penjelasan di atas.
Nah, bagaimana jika ragam aktivitas dengan level risiko penularan tinggi tersebut dilaksanakan secara outdoor (dilakukan di luar ruangan), apakah levelnya bisa menurun?
Menanggapi pertanyaan di atas, ini penuturan jawaban dari dr. Devia Irine Putri,
“Aktivitas luar ruangan cenderung lebih aman karena memiliki sirkulasi udara yang lebih baik. Misalnya, aktivitas yang level tinggi itu dibuat outdoor, seperti berolahraga di gym diganti dengan berolahraga di taman yang ada alat olahraganya, itu memang lebih aman.”
Dokter devia juga menjelaskan, jika di luar ruangan jumlah orangnya banyak, risiko penularan juga jadi lebih tinggi.
“Akan tetapi, kalau orangnya banyak, ya, sama saja. Tidak bisa turun level risiko penularan virus coronanya. Kalau orangnya sedikit, si virus yang melayang-layang akan sedikit juga,” kata dr. Devia.
“Maka, semakin banyak orang di suatu tempat, maka virusnya juga tambah banyak. Jadi, harus diperhatikan juga jumlah orangnya, bukan tentang indoor outdoor-nya saja” tambah dr. Devia.
Jika pertanyaannya lebih baik beraktivitas di luar atau di dalam ruangan, maka jawabannya adalah di luar ruangan karena sirkulasi udara yang lebih baik.
Namun, jika lokasi outdoor tersebut sangat ramai, maka tak ada yang lebih baik di antara keduanya. Bijaksanalah dalam memilih jenis aktivitas selama pandemi virus corona belum berakhir.
Apabila Kamu masih pertanyaan seputar COVID-19, konsultasi kepada dokter kami via Live Chat di aplikasi KlikDokter. Bila ingin periksa gejala, pakai tes coronavirus online dari KlikDokter.
(OVI/AYU)