Beberapa waktu lalu, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) memberikan daftar penyakit komorbid yang tidak disarankan menerima vaksin COVID-19. Pasien dengan kondisi gagal jantung dan penyakit jantung koroner termasuk di dalamnya.
Nah, baru-baru ini, Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI) mengeluarkan rekomendasi lebih rinci bagi penderita masalah jantung. Disebutkan, pasien penyakit kardiovaskular dapat dipertimbangkan menerima vaksin COVID-19, dengan kondisi tertentu.
Kelompok penyakit kardiovaskular yang termasuk dalam daftar PP PERKI antara lain gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan hipertensi.
Virus Corona Dapat Berdampak pada Jantung
Sebelum membahasnya lebih lanjut, mungkin Anda bertanya-tanya mengapa virus corona—yang menyerang sistem pernapasan—dapat memengaruhi kerja jantung.
Dijelaskan dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, saat COVID-19 menginfeksi organ pernapasan, jantung akan ikut terpengaruh. Organ tersebut dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh. Di sisi lain, jantung pun dalam kondisi kekurangan asupan oksigen.
“Kondisi ini menyebabkan peradangan sebagai reaksi jantung melawan infeksi COVID-19. Peradangan juga bisa karena virus ini menyerang otot jantung dan pembuluh darah secara langsung, sehingga terjadi penggumpalan darah yang menyebabkan serangan jantung,” ucap dr. Iqbal.
Bagi seseorang yang sudah mengidap penyakit jantung atau gagal jantung, terkena virus ini bisa menjadi masalah serius.
Belum lagi, penderita jantung cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Mereka jadi lebih rentan terhadap komplikasi virus corona yang parah.
Artikel lainnya: Pantangan Minum Alkohol Usai Divaksinasi COVID-19, Ini Faktanya!
Alasan Penderita Penyakit Kardiovaskular Disarankan Terima Vaksin COVID-19
Vaksin diperlukan sebagai langkah pencegahan dari komplikasi berat akibat infeksi virus corona. Namun, tak semua orang dengan kondisi kesehatan tertentu boleh menerima vaksinasi COVID-19, termasuk di antaranya yang memiliki masalah jantung.
Melalui rekomendasi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI), dijelaskan bahwa penderita kardiovaskular sebenarnya bisa menerima vaksin virus corona. Yang perlu dicatat, ada kondisi tertentu yang menjadi prasyarat.
Disebutkan dalam rekomendasi tersebut, penderita gangguan kardiovaskular yang bergejala atau belum stabil dalam tiga bulan terakhir, bisa dipertimbangkan tidak diberi vaksin COVID-19. Rekomendasi ini berlaku hingga tersedia data yang menunjukkan keamanannya dalam uji klinis.
Kondisi yang digolongkan tidak stabil antara lain sesak napas, angina (rasa nyeri atau ketidaknyamanan di sekitar dada), aktivitas terbatas, mudah lelah, kaki bengkak, berdebar, serta penurunan kesadaran.
Sementara itu, menurut PERKI, penderita hipertensi tanpa gejala serta memiliki tekanan darah yang terkontrol (stabil) dapat menerima vaksin virus corona.
Demikian pula bagi penderita penyakit jantung koroner yang telah melakukan revaskularisasi komplit dan tidak menunjukkan gejala dalam 3 bulan. Pasien dengan kondisi tersebut bisa dipertimbangkan untuk diberi vaksinasi.
Artikel lainnya: Dilarang Pulang Usai Vaksinasi Virus Corona, Ini Alasannya
Revaskularisasi adalah memperbaiki aliran darah arteri koroner yang tersumbat atau menyempit, sehingga darah bisa mengalir lancar kembali.
“Tindakan revaskularisasi ada dua cara. Yang pertama angioplasty, yaitu pemasangan cincin atau stent; dan operasi pintas koroner (CABG),” ujar dr. Iqbal.
Tips Perlindungan Diri dari COVID-19 bagi Penderita Kardiovaskular
Perlindungan diri dari COVID-19 untuk penderita kardiovaskular pada umumnya tidak berbeda dengan orang sehat lainnya. Berikut beberapa anjurannya:
- Usahakan tetap berada di rumah.
- Hindari berpelukan dan berjabat tangan.
- Pastikan persediaan obat Anda cukup, sehingga tidak perlu keluar rumah untuk membeli obat.
- Cuci tangan sesering mungkin, membawa hand sanitizer bila keluar rumah.
- Gunakan masker medis bila harus keluar rumah.
- Jaga kebersihan rumah.
- Setelah pergi dari luar, langsung membersihkan diri dengan mandi.
- Temukan aktivitas pereda stres yang membantu Anda tetap sehat mental, seperti olahraga ringan, jalan kaki, meditasi, dan meluangkan lebih banyak waktu untuk melakukan hobi.
- Jika sakit, jangan panik. Tetap di rumah dan hubungi dokter melalui telepon. Jika Anda memiliki gejala virus corona (demam tinggi, batuk kering, kesulitan bernapas) segera langsung hubungi dokter atau fasilitas kesehatan yang terdekat.
Apabila Anda termasuk penerima vaksin COVID-19 tapi memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, konsultasikan dulu dengan dokter. Ikuti terus update virus corona dengan membaca artikel lainnya di KlikDokter.
[HNS/JKT]