Per hari ini (17/6), jumlah kasus positif virus corona di Indonesia telah mencapai lebih dari 40.000. Sebanyak 15.703 orang dinyatakan sembuh dan sekitar 2.231 orang meninggal dunia. Bertambahnya kasus juga berasal dari berbagai kota, termasuk Banda Aceh.
Merangkum berbagai sumber, Aceh kembali mendapat penambahan kasus. Kali ini berasal dari satu keluarga yang tinggal di kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.
Dari laman Aceh Satu, Jubir COVID-19 di Aceh, Saifullah Abdulgani yang kerap disapa SAG melaporkan, ada 27 kasus yang sekarang tercatat di Banda Aceh.
Rinciannya, 7 orang dalam pengawasan di rumah sakit rujukan, 19 orang sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada 23 Maret lalu. Sementara itu, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) di seluruh Aceh mencapai 2.220 orang.
Penularan dari 1 Keluarga Baru Pertama Kali Terjadi di Aceh
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif menyebutkan untuk pertama kalinya terdapat penularan virus corona lokal dari kluster keluarga yang terjadi di kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.
Transmisi lokal ini terjadi saat pasien pasangan suami-istri berinisial MS (42) dan DL (41) dinyatakan positif corona pada 10 Juni lalu. Hanif sendiri menjelaskan keduanya memiliki riwayat perjalanan dari Medan, Sumatera Utara.
Ada 23 orang yang pernah berkontak langsung dengan MS dan DL, dan langsung diminta untuk melakukan swab test. Hasil menunjukkan, lima di antaranya terkonfirmasi positif virus corona. Kelimanya ini adalah anak, saudara ipar, dan mertua dari MS dan DL.
Diketahui juga, MS dan DL adalah orang tanpa gejala (OTG). Kelima keluarga yang ikut terjangkit virus corona kini telah diisolasi di RSUD Cut Meutia, Lhokseumawe.
Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa
IDI Sarankan Pemda Aceh untuk Pemeriksaan Virus Corona
Melansir Bengkulu Antara News, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh mengatakan, sudah seharusnya seluruh kabupaten atau kota di Aceh melakukan pemeriksaan COVID-19 terhadap 0,5% dari total penduduk yang ada.
Ketua IDI di Aceh, dr. Safrizal Rahman mengatakan, provinsi paling barat Indonesia itu telah memiliki transmisi lokal yang sudah terbukti dengan penambahan lima kasus dari satu keluarga di Lhokseumawe, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan COVID-19 secara menyeluruh pada bagian kota tersebut.
Dirinya juga mengatakan pemeriksaan COVID-19 ini bisa dilakukan dengan cara cepat, seperti rapid test atau dengan tes usap (swab test).
Hal ini berguna untuk menghambat terjadinya penambahan kasus di Indonesia, khususnya di Banda Aceh.
Meski begitu, dr. Safrizal Rahman menyarankan agar warganya tetap aman dan tidak gegabah dalam menanggapi masalah baru ini.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan yang ada dan melakukan prosedur yang ditetapkan.
Artikel Lainnya: Waspada! WHO Peringatkan Adanya Peredaran Obat Virus Corona Palsu!
Ada Riwayat dari Medan, Apa Sebaiknya Tidak Lakukan Perjalanan?
Dari kasus MS dan DL, keduanya mungkin bisa terjangkit virus corona ketika melakukan perjalanan ke Medan.
Menurut dr. Devia Irine Putri, baik itu Kota Medan, Surabaya, Jakarta, Bali dan kota-kota lainnya di Indonesia, masyarakat memang sebaiknya tidak bepergian dulu.
Hal ini guna mencegah diri terpapar virus corona dan mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.
“Sebaiknya memang kita tidak bepergian dulu ke zona-zona merah atau daerah yang baru muncul klaster-klaster baru untuk mencegah penyebaran. Kalau mau bepergian, sebaiknya dipertimbangkan dulu, terlebih kalau ada anak-anak atau lansia di rumah yang daya tahan tubuhnya lebih rentan.
Bila memang harus pergi, ingat harus jaga kebersihan diri, jaga jarak, pakai masker, makan makanan bergizi, dan siap vitamin untuk bantu tingkatkan daya tahan tubuh,” jelas dr. Devia.
Dokter Devia menambahkan, bila Kamu baru saja pulang dari Medan atau kota mana pun, sebaiknya segera lakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Jangan lupa juga untuk melapor ke petugas kesehatan setempat dan segera pergi ke rumah sakit bila timbul keluhan.
Tips agar Tidak Menulari Virus Corona ke Anggota Keluarga Lain
Untuk mengurangi risiko penularan ke satu keluarga, dr. Alvin Nursalim, Sp. PD mengimbau, jika ada salah satu anggota keluarga yang mengalami gejala COVID-19, maka sebaiknya langsung lakukan isolasi mandiri di rumah dan jangan melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga lainnya.
Selain itu, Kamu juga bisa memeriksakan gejala COVID-19 ke rumah sakit agar mendapatkan hasil yang lebih pasti.
Lalu, disiplin dalam berpola hidup sehat dan bersih juga jadi salah satu cara yang paling mudah untuk dilakukan agar virus corona tidak mudah menginfeksi seluruh anggota keluarga.
“Mulailah dari rajin mencuci tangan dan mengonsumsi makanan bergizi setiap harinya. Lanjut dengan langsung membersihkan diri ketika pulang dari luar rumah dan langsung mencuci baju yang digunakan,” jelas dr. Alvin.
“Semua hal ini penting untuk dilakukan. Karena, jika satu anggota keluarga sudah sakit, maka bisa menular ke orang lain dengan sangat mudah. Bila perlu, jangan ke luar rumah sama sekali kalau tidak dibutuhkan,” tambahnya.
Selain itu, menghindari stres berlebih juga wajib dilakukan karena stres bisa menurunkan sistem imunitas dan membuat Kamu lebih rentan tertular virus penyebab penyakit.
Menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan memisahkan alat makan yang dipakai oleh orang positif virus corona juga perlu dilakukan. Mari sama-sama saling menjaga, ya!
Bila ingin konsultasi dokter, lakukan #DiRumahAja pakai Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter. Periksa gejala Kamu menggunakan cek risiko virus corona online.
(FR/AYU)