Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang mendominasi sebagai pembawa virus dengue di dunia. Bukan hanya dengue, tetapi nyamuk ini juga merupakan pembawa virus Zika dan chikungunya. Sebenarnya tidak sulit mengenali pembawa dengue ini karena penampakannya berbeda dengan nyamuk lainnya.
Aedes aegypti umumnya berukuran lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki.
Artikel Lainnya: 5 Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Bisa Sebabkan DBD
Nyamuk ini umumnya ‘bekerja’ dari pagi hingga sore hari, meskipun terkadang juga menggigit di malam hari. Ia menyukai tempat gelap dan sejuk sehingga nyamuk pembawa dengue ini lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibanding di luar rumah yang panas.
Bentuknya memang kecil dan terlihat rapuh, namun ternyata sulit sekali untuk memusnahkan nyamuk Aedes aegypti. Apa yang menyebabkannya begitu ‘bandel’ untuk diberantas?
1. Berkembang Biak dengan Sangat Cepat
Tahukah Anda, sekali bertelur, nyamuk betina Aedes aegypti menghasilkan seratus telur! Telur ini akan berkembang menjadi larva, pupa, dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 7-10 hari saja.
2. Sedikit Air
Pembawa virus dengue ini hanya membutuhkan sedikit air supaya telurnya dapat menetas dan berkembang menjadi nyamuk dewasa. Sekitar 4-5 sendok air saja sudah cukup untuk menjadi media nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Maka sedikit air di pot tanaman, di botol bekas atau tempat makanan binatang peliharaan, sudah menjadi tempat yang nyaman bagi nyamuk ini untuk berkembang.
Artikel Lainnya: Tanaman Pengusir Nyamuk untuk Bantu Cegah DBD
3. Telur Nyamuk Tahan Lama
Nyamuk betina bertelur di tempat yang berair tenang, misalnya di bak mandi atau kaleng bekas yang terisi air. Bila telur menempel di dinding wadah penampungan air, ia bisa bertahan hidup dalam keadaan kering selama delapan bulan.
Telur nyamuk ini juga bertahan pada suhu yang sangat dingin atau panas, dengan rentang suhu -2 sampai dengan 42 derajat Celcius. Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementerian Kesehatan, untuk menghilangkan telur nyamuk penyebab dengue, tidak cukup hanya menyikat bak mandi atau wadah penampungan dengan air dan sabun saja, tetapi sebaiknya juga disiram dengan air panas.
4. Suka Bersembunyi
Nyamuk Aedes aegypti suka bersembunyi dan menyelip di antara pakaian atau selimut, sehingga sering kali tidak terlihat oleh manusia sebelum menggigit. Selain itu, nyamuk ini juga senang berada di sekitar jamban dan bak mandi.
Artikel Lainnya: n
5. Kemampuan Adaptasi yang Sangat Baik
Meski tubuhnya kecil, pembawa virus dengue ini memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Bila lingkungan hidupnya diganggu, ia mudah menyesuaikan diri untuk bertahan hidup. Dahulu nyamuk ini dapat dengan mudah dibunuh dengan insektisida.
Namun, lama-kelamaan nyamuk ini beradaptasi sehingga ditemukan banyak nyamuk Aedes aegypti yang mampu bertahan hidup meski sudah disemprot berbagai jenis insektisida.
Sifat-sifat nyamuk Aedes aegypti yang ‘bandel’ membuat infeksi dengue menjadi lebih sulit diberantas. Namun, dengan mengenali sifat dan kebiasaan nyamuk ini, Anda diharapkan menjadi lebih cerdik dalam memberantasnya sehingga dapat terhindar dari infeksi dengue.
(RS/RH)