Demam berdarah dan musim hujan seperti dua hal yang tidak terpisahkan. Gejala penyakit ini biasanya diawali dengan demam yang tinggi. Menurut dr. Fiona Amelia MPH, munculnya demam bersuhu tinggi secara mendadak ini bisa mencapai hingga suhu 39 derajat Celsius atau lebih. Meski demikian, ada gejala lainnya yang juga menandakan Anda terkena demam berdarah.
Gejala Selain Demam
Disampaikan oleh dr. Fiona, berbagai kondisi di bawah ini merupakan gejala demam berdarah lain yang mungkin luput dari perhatian orang. Sebab, rata-rata orang beranggapan gejala utama demam berdarah adalah suhu tubuh yang naik secara drastis.
-
Nyeri sendi atau nyeri otot
Orang dengan demam berdarah akan merasakan ngilu pada sendi dan tulangnya. Kondisi ini yang juga akan membuat orang yang terjangkit demam berdarah merasa lemah dan pada akhirnya tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
-
Pusing atau sakit kepala
Gejala ini terutama dirasakan pada bagian belakang mata. Biasanya sakit kepala yang tidak tertahankan kemudian akan membuat mata Anda terasa berat, sehingga menghambat aktivitas.
-
Mual dan muntah
Mual dan muntah juga menjadi gejala lainnya dari demam berdarah. Hati-hati, gejala ini bisa semakin berbahaya bila muntah yang keluar disertai dengan darah.
-
Perdarahan
Menurut dr. Andika, gejala demam berdarah yang cukup berat adalah perdarahan. Pada perdarahan yang agak ringan akan muncul bintik-bintik merah di kulit penderita. Selain itu, mimisan dan gusi berdarah juga bisa terjadi bila kondisi semakin parah.
Perdarahan paling parah adalah ketika penderita sudah mengalami buang air besar (BAB) diserta darah.
Selain keempat gejala di atas, saat terkena demam berdarah Anda mungkin juga akan merasakan flushing atau wajah yang kemerahan dan terasa panas saat disentuh. Saat terjadi pembengkakan hati, ruam di kulit dan sakit perut juga bisa terjadi.
Artikel Lainnya: Mitos dan Fakta Soal Demam Berdarah Dengue
Gejala DBD Mirip dengan Penyakit Lain
Orang sering kali bingung antara gejala demam berdarah dengan penyakit lainnya, misalnya demam tifoid. Sebab, keduanya menunjukkan gejala yang mirip. Padahal, antara demam berdarah dan demam tifoid adalah dua penyakit yang berbeda.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue, sedangkan demam tifoid karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Baik demam berdarah maupun demam tifoid, angka kejadiannya cenderung meningkat bila musim hujan tiba.
Mengenai perbedaan dari keduanya, dr. Sepriani Timurtini Limbong memberikan penjelasan.
“Nah, yang membedakannya adalah pola demamnya. Kalau demam berdarah, demamnya akan langsung tinggi, sedangkan demam tifoid itu naiknya perlahan,” ucap wanita yang akrab dipanggil dr. Sepri tersebut.
Jadi, bila demam tak kunjung membaik lebih dari 3 hari, sebaiknya periksakan kondisi tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan cek darah.
Di sisi lain, yang membedakan antara demam berdarah dengan demam tifoid adalah soal trombosit. Jika demam berdarah mengalami penurunan trombosit. Sedangkan untuk pada demam tifoid, trombosit tidak berpengaruh.
Sementara itu, dr. Sepri juga mengatakan bahwa gejala demam berdarah yang belum berlangsung lama sering dikira sebagai infeksi saluran napas atas (ISPA). “Itu karena keduanya sama-sama memiliki gejala demam, sakit kepala, dan sakit di belakang mata,” tambahnya.
Setelah menyimak penjelasan di atas, kini Anda telah mengetahui berbagai gejala demam berdarah dengan benar. Jadi, jangan hanya fokus pada demam tinggi saja, karena terdapat gejala demam berdarah lain yang menyertainya. Bila Anda mengalami berbagai gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
[NP/ RVS]