Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang sangat baik untuk pertumbuhan hewan maupun tumbuhan, termasuk serangga yang mengandung bakteri Wolbachia. Akan tetapi, keuntungan iklim tropis yang dimiliki ini juga bisa berdampak buruk. Salah satu dampak buruknya adalah berkembangnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kementerian Kesehatan RI mencatat jumlah penderita DBD di Indonesia pada bulan Januari-Februari 2016 sebanyak 8.487 orang dengan jumlah kematian 108 orang. Golongan terbanyak yang mengalami DBD di Indonesia terjadi pada usia 5-14 tahun, yakni mencapai 43,44% dan pada usia 15-44 tahun mencapai 33,25%.
Untuk mengatasi penyakit DBD, sejumlah peneliti dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta mengembangkan nyamuk anti demam berdarah untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti. Pengembangbiakan nyamuk ini sendiri dilakukan dengan cara memasukkan bakteri bernama Wolbachia ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti.
Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di 60% jenis serangga. Namun, Wolbachia tidak ditemukan pada nyamuk Aedes aegypti, spesies utama yang bertanggung jawab untuk mentransmisikan virus zika, DBD dan chikungunya pada manusia.
Penyuntikan Bakteri Wolbachia ke dalam Nyamuk Aedes Aegypti
The World Mosquito Program’s mengungkapkan, bakteri Wolbachia yang dimasukkan ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat mengurangi penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Caranya adalah dengan menyuntikkan bakteri ke telur nyamuk. Sehingga, saat nyamuk menjadi dewasa, tubuhnya mengandung Wolbachia.
Peneliti pun melakukan kawin silang antara nyamuk Aedes yang mengandung bakteri Wolbachia dengan yang tidak, agar nantinya bisa menghasilkan bibit-bibit nyamuk yang mengandung Wolbachia.
Temuan tersebut mengungkapkan bahwa nyamuk yang mengandung Wolbachia tidak mampu menularkan DBD, zika dan chikungunya. Karena bakteri tersebut mampu menghancurkan virus DBD yang bersarang di dalam tubuh nyamuk dan membuat masa hidup virus jauh lebih singkat.
Meski sudah terdapat bakteri Wolbachia, pemberantasan nyamuk dengan pengasapan (fogging), rutin menguras tempat penyimpanan air, dan membuang barang-barang bekas yang dapat tergenang air, tetap harus Anda lakukan. Gunakan juga lotion anti nyamuk dan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk, demi menghindari tertular DBD.
Jika masih ada pertanyaan mengenai DBD bisa langsung klik tanya dokter. Dokter kami segera menjawab pertanyaan Anda.
[NP/ RVS]