Belimbing wuluh, baik daun maupun buahnya, termasuk bahan yang sering dijadikan masakan di Indonesia. Ditumis ataupun diolah dengan kuah, bahan-bahan tersebut akan sama lezatnya.
Selain itu, belimbing wuluh banyak dipercaya bermanfaat untuk mengobati diabetes. Disinyalir, bahan alami tersebut bisa memberikan kebaikan bagi orang dengan masalah gula darah.
Dalam 100 gram belimbing wuluh, setidaknya mengandung 30 kalori dan 3 gram serat. Buah masam ini juga mengandung 35 mg vitamin C dan 130 mg kalium.
Vitamin A, B, E, folat, magnesium, dan zink juga terdapat di dalamnya. Sejumlah antioksidan seperti flavonoid, lutein, serta zeaxanthin bisa Anda dapatkan jika menyantap makanan ini.
Efektivitas Belimbing Wuluh untuk Diabetes
Studi ilmiah di dalam negeri pernah menguji efektivitas daun belimbing wuluh atau Averrhoa Bilimbi L. terhadap penyakit diabetes mellitus. Studi tersebut dipublikasikan dalam Medical Journal of Lampung University.
Hasil penelitian mengungkap, daun belimbing wuluh memang berpotensi membantu penderita diabetes mengontrol gula darahnya. Diketahui juga bahwa kandungan yang paling berperan sebagai antidiabetes dalam daun tersebut ialah flavonoid.
Artikel lainnya: Ingin Sehat? Yuk, Makan Buah Belimbing!
Sementara itu, dr. Devia Irine Putri menjelaskan, “Untuk saat ini, ekstrak buah dan daun belimbing wuluh memang memiliki potensi sebagai antidiabetes. Penelitian yang sempat dijelaskan tadi melibatkan hewan tikus berpenyakit diabetes. Kadar glukosa darah si tikus memang turun setelah diberikan ekstrak herbal itu.”
“Sayangnya, belum ada penelitian yang dilakukan ke manusia sehingga hal ini belum bisa dipastikan. Lagi pula, meski berpotensi sebagai antidiabetes, terapi herba dengan daun atau belimbing tidak direkomendasikan untuk menjadi terapi utama diabetes,” ujar dr. Devia.
Dia mengingatkan, terapi utama untuk penderita diabetes tetaplah obat-obatan yang diresepkan dokter serta memodifikasi pola hidup.
Bagaimana Batasan Konsumsi Belimbing Wuluh untuk Diabetes?
Karena belum ada penelitian yang membahas batasan aman konsumsinya, dr. Devia menganjurkan Anda untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
“Iya, sebaiknya dikonsumsi secukupnya saja. Misalkan, 4-5 lembar daun direbus, lalu diminum sekali sehari. Atau, buahnya dikonsumsi langsung, 1-2 buah saja per hari,” sarannya.
Artikel lainnya: Hati-hati, Ini Bahaya Makan Belimbing untuk Ginjal!
Sebelum direbus, Anda harus mencucinya terlebih dulu sampai bersih dengan air mengalir. Lumatkan atau tumbuk daun hingga agak halus. Barulah setelah itu direbus sampai mendidih. Begitu pula jika ingin mengonsumsinya secara langsung, Anda tetap harus mencucinya dulu.
Karena rasanya asam, penderita diabetes yang punya masalah asam lambung sebaiknya tidak menyantapnya ketika perut kosong. Menyantap buah belimbing wuluh yang sudah diolah menjadi pelengkap masakan bisa jadi pilihan jika Anda tak terlalu kuat dengan rasa asamnya.
Di sisi lain, ada sejumlah kondisi yang sebaiknya tidak mencoba herbal ini sebagai pengobatan sampingan. Yang pertama, orang dengan kadar gula darah yang benar-benar tidak terkontrol dengan baik. Kondisi tersebut hanya boleh ditangani dan dipantau ketat secara medis oleh dokter.
Yang kedua, orang dengan gangguan fungsi hati serta ginjal. Mengonsumsi herbal di luar rekomendasi dokter yang merawat justru berpotensi menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Kondisi kedua organ tersebut juga bisa semakin parah.
Karena itu, sangat penting bagi pasien untuk berkonsultasi kepada dokter ketika ingin menyantap dan merasakan manfaat belimbing wuluh untuk mengatasi diabetes.
Masih ada pertanyaan seputar herbal dan pengobatan kencing manis? Langsung saja tanyakan pada dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[HNS/JKT]