Diabetes

Astaxanthin Sebagai Terapi untuk Meringankan Diabetes

Astaxanthin, antioksidan alami, jadi sorotan baru dalam dunia kesehatan. Bagaimana cara senyawa ini bantu atasi diabetes dan komplikasi? Temukan jawabannya di sini!

Astaxanthin Sebagai Terapi untuk Meringankan Diabetes

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang paling umum di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka prevalensi diabetes terus meningkat setiap tahun, dan diperkirakan akan terus meningkat di masa depan.

Diabetes menyebabkan gangguan metabolisme gula dalam tubuh yang berujung pada komplikasi serius, seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan gangguan penglihatan.

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah berusaha mencari solusi alami untuk meringankan beban diabetes dan komplikasinya.

Salah satu senyawa yang menarik perhatian ilmuwan adalah astaxanthin, sebuah antioksidan alami yang terdapat dalam alga, mikroorganisme, dan beberapa jenis ikan seperti salmon.

Artikel penelitian yang diterbitkan di ScienceDirect pada tahun 2022 mengeksplorasi potensi astaxanthin sebagai agen terapeutik untuk meringankan kondisi diabetes.

Antioksidan ini dianggap memiliki potensi dalam menangkal stres oksidatif dan peradangan, yang merupakan dua faktor utama dalam perkembangan komplikasi diabetes.

Artikel lainnya: Tanda Diabetes Mellitus yang Perlu Anda Waspadai

Apa itu Astaxanthin?

Astaxanthin adalah pigmen karotenoid berwarna merah yang ditemukan secara alami dalam mikroalga seperti Haematococcus pluvialis, dan juga dalam beberapa spesies krustasea dan ikan.

Ini adalah salah satu antioksidan terkuat yang ditemukan di alam, bahkan dikatakan 6000 kali lebih kuat daripada vitamin C, 550 kali lebih kuat dari vitamin E, dan 40 kali lebih kuat daripada beta-karoten dalam menangkal radikal bebas.

Kemampuan astaxanthin dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif menjadikannya agen penting dalam pencegahan berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes.

Astaxanthin bekerja dengan cara menangkap dan menetralkan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif, sehingga mengurangi peradangan dalam tubuh.

Selain itu, astaxanthin juga mampu melintasi penghalang darah-otak, memberikan perlindungan terhadap jaringan saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

Artikel lainnya: Cara Deteksi Dini Diabetes Mellitus pada Anak

Cara Astaxanthin Meringankan Diabetes

Dalam konteks diabetes, astaxanthin memberikan beberapa manfaat yang sangat potensial:

1. Mengurangi stres oksidatif

Stres oksidatif memainkan peran penting dalam perkembangan diabetes tipe 2 dan komplikasinya. Peningkatan kadar glukosa dalam darah dapat menyebabkan pembentukan radikal bebas yang berlebihan, yang kemudian merusak sel-sel pankreas yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin.

Astaxanthin telah terbukti mampu mengurangi tingkat stres oksidatif dalam tubuh, yang membantu menjaga fungsi sel-sel pankreas dan meningkatkan sensitivitas insulin.

2. Meningkatkan sensitivitas insulin

Resistensi insulin adalah salah satu ciri utama dari diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa astaxanthin dapat meningkatkan sensitivitas insulin dengan cara meningkatkan fungsi sel beta pankreas, yang berperan dalam produksi insulin.

Astaxanthin juga dapat memodulasi jalur metabolisme glukosa di dalam hati, sehingga membantu mengurangi kadar gula darah secara keseluruhan.

3. Mengurangi peradangan

Peradangan kronis sering dikaitkan dengan diabetes dan komplikasinya. Astaxanthin memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada jaringan tubuh, termasuk pada pembuluh darah.

Ini sangat penting, karena peradangan vaskular adalah salah satu penyebab utama komplikasi diabetes, seperti penyakit kardiovaskular dan neuropati diabetik.

4. Melindungi jantung dan pembuluh darah

Pasien diabetes sering menghadapi risiko tinggi penyakit kardiovaskular akibat kerusakan pembuluh darah. Astaxanthin, dengan sifat antioksidan dan anti-inflamasinya, dapat membantu mencegah kerusakan pada dinding pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Studi menunjukkan bahwa astaxanthin mampu meningkatkan profil lipid dengan cara menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), yang sangat penting untuk kesehatan jantung.

5. Meningkatkan fungsi hati

Hati memiliki peran penting dalam mengatur kadar gula darah, dan kerusakan hati yang sering terjadi pada pasien diabetes dapat memperparah kondisi tersebut.

Astaxanthin telah menunjukkan potensi dalam melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif, serta meningkatkan metabolisme lipid dan glukosa, yang dapat berkontribusi pada pengelolaan kadar gula darah yang lebih baik.

Artikel lainnya: Penderita Diabetes Mellitus Sering Buang dan Sulit Menahan Air Kecil

Cegah Diabetes Sekarang!

Gunakan health tools di KlikDokter untuk mengecek risiko diabetes Kamu. Mulai hidup sehat sekarang juga!

Cek Sekarang

Cara Mengonsumsi Astaxanthin dan Dosis yang Tepat

Astaxanthin biasanya tersedia dalam bentuk suplemen yang dapat dikonsumsi oleh pasien diabetes sebagai bagian dari terapi pelengkap.

Namun, penting untuk dicatat bahwa konsultasi dengan dokter atau ahli gizi diperlukan sebelum mulai mengonsumsi astaxanthin, terutama bagi penderita diabetes yang sedang menjalani terapi obat-obatan lainnya.

Berdasarkan penelitian yang ada, dosis astaxanthin yang umum untuk tujuan kesehatan berkisar antara 4 hingga 12 mg per hari.

Dosis yang lebih rendah, seperti 4-6 mg per hari, biasanya dianjurkan untuk pemeliharaan kesehatan umum dan pencegahan, sedangkan dosis yang lebih tinggi (8-12 mg per hari) dapat digunakan untuk kondisi kesehatan yang lebih spesifik, seperti diabetes, peradangan, atau gangguan kardiovaskular.

Astaxanthin juga tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk kapsul, tablet, dan bubuk. Bentuk suplemen yang paling umum adalah yang berasal dari mikroalga Haematococcus pluvialis, yang merupakan sumber astaxanthin alami dengan konsentrasi tinggi.

Mengonsumsi astaxanthin dengan makanan berlemak juga disarankan, karena karotenoid ini larut dalam lemak, yang berarti akan lebih baik diserap oleh tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan berlemak sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun.

Bisa disimpulkan, astaxanthin merupakan senyawa antioksidan yang kuat dengan potensi besar dalam meringankan diabetes melalui berbagai mekanisme, termasuk mengurangi stres oksidatif, meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan peradangan, dan melindungi kesehatan jantung serta hati.

Meskipun penelitian masih terus berlangsung, hasil awal menunjukkan bahwa astaxanthin dapat menjadi suplemen yang efektif dalam terapi diabetes, terutama sebagai pelengkap terapi konvensional yang ada.

Sebagai suplemen, astaxanthin relatif aman dan tidak memiliki efek samping serius yang dilaporkan dalam dosis yang dianjurkan.

Namun, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat penting sebelum mulai mengonsumsi suplemen ini, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan lain atau sedang mengonsumsi obat diabetes.

Untuk menjaga kesehatan Kamu dengan lebih baik, unduh aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang! Temukan informasi lengkap seputar diabetes, terapi dengan astaxanthin, dan topik kesehatan menarik lainnya di KlikDokter.

  • Xu, Z., et al. (2022). "Therapeutic Potential of Astaxanthin in the Treatment of Diabetes." ScienceDirecthttps://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S175646462200322X
  • Ambati, R. R., Phang, S. M., Ravi, S., & Aswathanarayana, R. G. (2014). "Astaxanthin: Sources, Extraction, Stability, Biological Activities and Its Commercial Applications—A Review." Marine Drugs, 12(1), 128-152.
  • Fassett, R. G., & Coombes, J. S. (2011). "Astaxanthin: A Potential Therapeutic Agent in Cardiovascular Disease." Marine Drugs, 9(3), 447-465.