Lonjakan gula darah (glukosa) merupakan salah satu gejala khas diabetes tipe 2. Hal ini terjadi akibat tubuh tidak mampu merespons hormon insulin (resistensi insulin).
Ketika resistensi insulin terjadi, gula darah penderita diabetes bisa meningkat dengan mudah. Jika tak kunjung dikendalikan, keadaan ini bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti kerusakan mata, saraf, ginjal, pembuluh darah, hingga fungsi pendengaran.
Guna mencegah dampak buruk tersebut, penderita penyakit diabetes harus mendapatkan terapi suntik insulin atau obat oral.
Lantas, di antara keduanya, manakah yang lebih baik dan efektif mengurangi gula darah? Insulin atau obat oral diabetes? Yuk, cari tahu!
Obat Oral Diabetes
Disampaikan dr. Theresia Rina Yunita, ketika diabetes tipe 2 pertama kali terdiagnosis, dokter biasanya akan menganjurkan penggunaan obat oral. Umumnya, obat terapi diabetes ini berbentuk pil.
“Pil oral diabetes bekerja melalui beberapa mekanisme, tergantung jenisnya. Fungsi obat ini, yaitu memproduksi insulin, membuat insulin lebih efektif bekerja, dan membantu menurunkan gula darah,” jelas dr. Theresia Rina.
Artikel Lainnya: Bolehkah Pasien Diabetes Berhenti Minum Obat?
Lebih lanjut, dr. There mengatakan bahwa pil oral memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan suntik insulin. Jenis terapi ini juga cenderung praktis dan tidak menyebabkan nyeri.
Hal tersebut karena penggunaan pil oral tidak disuntikkan dan dapat dikonsumsi secara langsung lewat mulut.
Salah satu obat oral diabetes yang umum digunakan adalah metformin. Berdasarkan American Diabetes Association (ADA), pil penurun glukosa ini merupakan obat lini pertama untuk penyakit diabetes tipe 2.
Metformin juga dapat membantu tubuh menggunakan insulin secara efektif. Selain metformin, obat oral lain yang direkomendasikan untuk diabetes adalah sulfonilurea dan meglitinides.
Kedua obat ini berfungsi membantu tubuh memproduksi lebih banyak insulin. Meski cukup efektif, pil oral hanya direkomendasikan untuk mengatasi kondisi diabetes tipe 2 yang terkontrol.
Selain itu, penggunaan pil oral secara berlebih juga berpotensi memicu efek samping berupa penyakit hati, gangguan ginjal, gula darah rendah, serta gangguan pencernaan, ginjal, dan jantung.
Artikel Lainnya: Waktu Terbaik Minum Obat Metformin untuk Terapi Diabetes
Suntik Insulin
Terapi insulin merupakan metode pengobatan diabetes yang dilakukan dengan menyuntikkan insulin buatan.
Insulin buatan merupakan produk medis yang memiliki struktur kimia serta cara kerja serupa insulin alami yang diproduksi oleh pankreas manusia.
Insulin buatan tidak dapat diminum, karena sistem pencernaan normal bisa menghancurkannya. Untuk itu, obat ini diberikan dengan cara disuntikkan.
Lantas, kapan harus suntik insulin? Berdasarkan dr. Theresia Rina, insulin diberikan ketika pil oral tidak lagi sanggup mengontrol gula darah penderita diabetes.
“Suntik insulin merupakan upaya terakhir yang digunakan dokter untuk mengatasi kondisi diabetes tipe 2. Kalau sudah menggunakan insulin, artinya seumur hidup harus suntik terus,” papar dr. Theresia Rina.
Insulin buatan ada banyak macamnya, tergantung kecepatan serta durasi kerja insulin di dalam tubuh.
Artikel Lainnya: Bagian Tubuh yang Tepat untuk Disuntikkan Insulin
Biasanya, dokter merekomendasikan penderita diabetes untuk menggunakan lebih dari satu jenis insulin, di antaranya:
-
Insulin Reguler
Insulin reguler atau short acting bekerja langsung sekitar 30 menit hingga 3 jam setelah disuntikkan. Efeknya dapat bertahan hingga 6 jam. Jenis insulin ini digunakan pada malam hari.
-
Insulin Kerja Cepat
Insulin kerja cepat memberikan efek dalam waktu 15 menit hingga 1 jam. Efek tersebut dapat bertahan selama 4 jam. Jenis ini digunakan pada waktu makan.
-
Insulin Kerja Panjang
Insulin kerja panjang berefek hanya beberapa jam setelah disuntikkan. Efeknya dapat bertahan selama 24 jam. Insulin ini berfungsi menurunkan gula darah secara perlahan.
Semua jenis insulin dapat menyebabkan efek samping berupa hipoglikemia alias kadar glukosa rendah melewati ambang batas normal. Apabila terjadi dan tak segera ditangani, kondisi ini bisa mengancam keselamatan.
Kini, Anda sudah tahu kelebihan maupun kekurangan insulin dan obat oral diabetes, bukan? Pada dasarnya, keduanya bermanfaat sesuai porsinya masing-masing.
Jika ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes atau kondisi medis lainnya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/AYU)
Referensi:
- Web MD. Diakses 2022. Pills vs. Insulin for Diabetes Treatment.
- Healthline. Diakses 2022. Understanding Type 2 Diabetes.
- Wawancara dr. Theresia Rina Yunita