Banyak yang mengandalkan perawatan dengan behel untuk memperbaiki susunan gigi. Tapi katanya, penggunaan behel bisa bikin gusi turun jika tidak dipasang dan dirawat dengan benar.
Pasien yang menggunakan behel dituntut untuk disiplin dalam menjaga kebersihan rongga mulutnya. Karena jika tidak, maka behel gigi tersebut malah bisa menyebabkan timbulnya gangguan gigi.
Namun, apakah benar jika gusi bisa turun akibat behel? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Artikel lainnya: Beda dengan Kawat Gigi, Ini Kelebihan Pakai Behel Transparan
Penyebab Penurunan Gusi pada Pemakai Behel
Sebenarnya, perawatan behel bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya penurunan gusi. Kondisi ini juga dapat didukung oleh faktor pencetus lainnya. Beberapa faktor tersebut meliputi:
1. Teknik Menyikat Gigi yang Salah
Biasanya penurunan gusi ini terjadi akibat trauma ringan yang terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Misalnya, akibat menyikat gigi dengan sikat gigi berbulu kasar dan cara menyikat gigi yang tidak benar.
Kesalahan dalam teknik menyikat gigi pada pemakai behel juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan gusi. Untuk mencegahnya, pengguna behel harus menggunakan sikat gigi khusus.
2. Adanya Tekanan pada Gigi Secara Terus-menerus
Pada perawatan behel, dokter gigi akan berusaha untuk menggerakkan gigi ke posisi baru, yang mana ikatan antara gusi dan tulang di bawahnya otomatis ikut berubah.
Dengan begitu, behel dapat mengubah fungsi gigi dan tampilannya menjadi lebih baik. Dalam hal ini, fungsi gigi lebih penting ketimbang segi estetis.
Pergerakan gigi yang paling terlihat dan paling berpotensi untuk merusak gusi adalah saat menggerakkan gigi taring. Karena, mekanisme behel adalah memaksa gigi untuk bergerak mengikuti kawat.
Lama-kelamaan, tekanannya jadi terlalu berat untuk tulang dan gusi di sekitar gigi tersebut.
Adanya tekanan yang terus-terusan terjadi pada gigi dapat menyebabkan peradangan dan kehilangan tulang, sehingga pada akhirnya mengakibatkan penurunan gusi.
Artikel lainnya: Ini Kondisi Gigi yang Perlu Pakai Behel, Apa Saja?
3. Bertambahnya Usia
Gusi yang turun akibat behel bisa juga disebabkan oleh faktor pertambahan usia. Sekitar 88 persen lansia di atas 65 tahun terbukti setidaknya memiliki satu gigi yang mengalami penurunan gusi.
Selain itu, orang-orang yang punya kebiasaan merokok dan menggunakan tembakau juga berisiko tinggi untuk mengalami penurunan gusi.
4. Faktor Genetik
Faktor keturunan atau genetik juga turut berperan dalam terjadinya penurunan gusi. Orang-orang yang memiliki gusi yang tipis atau rentan dapat menurunkan kondisi tersebut ke anak-anak mereka.
5. Faktor Sistemik
Faktor sistemik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan gusi, misalnya penyakit diabetes.
Cara Mengatasi Gusi Turun Karena Behel
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan sebagai cara mengatasi gusi turun akibat behel, seperti:
-
Melakukan Penambalan Gigi
Cara ini bisa mengatasi gusi turun akibat behel. Gunanya untuk menutup area akar gigi yang terekspos akibat penurunan gusi.
Namun, dengan cara ini mahkota gigi akan terlihat sedikit lebih panjang dari ukuran aslinya.
-
Memasang Crown Gigi atau Veneer Gigi
Anda juga dapat memanipulasi kondisi gigi turun dengan pemasangan crown atau veneer gigi. Tentunya cara ini bisa dilakukan setelah perawatan kawat gigi selesai.
Dengan cara ini, tampilan mahkota gigi akan terlihat lebih panjang dibanding ukuran gigi aslinya.
Artikel lainnya: Perhatikan Ini Sebelum Pasang Kawat Gigi
-
Membuat Gusi Tiruan Lepasan
Gusi tiruan lepasan berguna untuk menutup tepi crown gigi dan sebagian komponen implan yang terlihat, juga mengurangi ukuran crown gigi yang terlalu panjang. Selain itu, berfungsi untuk menutup celah hitam di antara gigi akibat penurunan gusi.
Namun, gusi tiruan lepasan ini tidak bisa digunakan untuk orang dengan kebersihan rongga mulut yang buruk, perokok, alergi terhadap akrilik atau silikon, serta memiliki gusi yang kurang sehat.
-
Teknik Bedah Gusi
Jenis tindakan bedah gusi yang paling efektif untuk mengatasi gusi turun akibat behel adalah teknik coronally advanced flap (CAF) dengan menggunakan platelet-rich fibrin (PRF).
Cara ini mampu mengembalikan level ketinggian gusi seperti semula dengan memperbaiki perlekatan gusi ke gigi. Dengan begitu, ukuran mahkota gigi bisa kembali seperti normal.
Dengan membaca penjelasan di atas, memang benar bahwa kondisi gusi turun bisa diakibatkan oleh penggunaan behel. Meski begitu, Anda tak perlu khawatir karena manfaatnya jauh lebih besar bila dibandingkan dengan efek sampingnya.
Memasang behel dengan tujuan untuk memperbaiki posisi susunan gigi yang bertumpuk juga bisa mencegah terjadinya penurunan gusi pada gigi-gigi tersebut di kemudian hari.
Itulah kenapa, behel gigi sampai detik ini masih banyak digunakan untuk memperbaiki susunan gigi. Anda ingin tanya lebih lanjut mengenai topik ini? Chat dokter langsung lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[RS]