Menyikat gigi merupakan rutinitas sehari-hari yang tidak boleh dilewatkan. Namun, sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi supaya hasilnya maksimal? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Menggosok gigi merupakan salah satu cara yang mudah dan terbukti efektif untuk membersihkan plak gigi dalam rongga mulut.
Walaupun begitu, menyikat gigi tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan. Karena jika dilakukan sembarangan, sisa-sisa kotoran di gigi tidak akan hilang dan bisa memicu penyakit gigi dan mulut.
Agar sikat gigi efektif dalam membersihkan plak gigi, maka kamu perlu memperhatikan beberapa faktor. Seperti pemilihan jenis sikat gigi dan pasta gigi yang tepat, masa penggantian sikat gigi, teknik sikat gigi, serta waktu yang tepat untuk menyikat gigi.
Artikel lainnya: Menyikat Lidah dengan Sikat Gigi, Benarkah Berbahaya?
Kapan Waktu Terbaik Menyikat Gigi?
Perawatan gigi yang baik dimulai dari ketepatan waktu menyikat gigi. American Dental Association (ADA) merekomendasikan untuk sikat gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Menggosok gigi dapat kamu lakukan di pagi dan malam hari dengan memperhatikan beberapa hal berikut:
-
Pagi Hari
Waktu menyikat gigi yang baik di pagi hari adalah setelah sarapan. Namun, ada baiknya untuk menunggu setidaknya 30-60 menit antara sarapan dengan jadwal menyikat gigi.
Alasannya, saat makan, pH air liur akan turun sehingga asam dalam rongga mulut meningkat. Ketika aktivitas menggosok gigi dilakukan saat kondisi mulut bersifat asam, dapat berpotensi besar untuk melemahkan dan mengikis lapisan enamel.
Nah, selagi menunggu waktu untuk menggosok gigi, kamu bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi sifat asam yang dapat merusak gigi, di antaranya membilas mulut dengan segelas air atau mengunyah permen karet bebas gula.
Artikel lainnya: Bisakah Gigi Kembali Putih Hanya dengan Menyikat Gigi?
-
Malam Hari
Pada malam hari, waktu yang tepat untuk sikat gigi adalah sebelum tidur. Jika kamu melewatkannya, bakteri akan lebih cepat berkembang biak dan bertahan lebih lama di dalam mulut.
Saat kamu tidur, tidak ada aktivitas di dalam rongga mulut sehingga pH akan bersifat asam. Hal ini membuat aktivitas kuman dan bakteri dapat meningkat dua kali lebih cepat dibandingkan pada siang hari.
Air liur yang berfungsi sebagai self-cleansing juga akan berkurang. Oleh karena itu, jika kamu tidak menggosok gigi sebelum tidur, artinya kamu memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak di rongga mulut.
Bakteri akan mengubah sisa makanan menjadi asam yang dapat melarutkan enamel gigi. Akibatnya, bisa timbul kerusakan gigi seperti karies dan gigi berlubang.
Dengan memperhatikan waktu menyikat gigi yang tepat, maka akan memberikan hasil bersih yang maksimal. Alhasil, kerusakan gigi dan penyakit mulut dapat dicegah!
Artikel lainnya: Tips Menyikat Gigi untuk Gigi Sensitif
Sebaiknya Berapa Kali Sikat Gigi dalam Sehari?
Sekarang kamu sudah tahu, ‘kan, waktu sikat gigi yang benar. Nah, jangan lupa juga untuk menyikat gigi sebanyak dua kali dalam sehari, selama dua menit.
Jika kebiasaan ini tidak dilakukan secara teratur, plak akan lebih mudah menempel pada permukaan gigi.
Bakteri dalam plak tersebut menghasilkan asam yang yang dapat menyerang lapisan enamel gigi. Asam tersebut mampu memecah enamel sehingga memicu kerusakan gigi atau gigi berlubang.
Selain itu, plak yang bercampur dengan sisa makanan yang tidak segera dibersihkan lama-lama akan mengeras menjadi karang gigi dan membuatnya sulit untuk dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.
Penumpukan karang gigi ini dapat mengakibatkan peradangan pada gusimu.
Artikel lainnya: Jangan Ditiru! Ini Cara Menyikat Gigi yang Salah
Bolehkah Menyikat Gigi Lebih dari Dua Kali Sehari?
Beberapa orang memang menyikat giginya lebih dari dua kali sehari. Apalagi bagi mereka yang sudah pernah mengalami masalah pada giginya.
Namun sebenarnya, kamu tidak perlu selalu menyikat gigi setelah makan. Terkecuali bila makan makanan yang berbau menyengat, dan mungkin setelahnya ada keperluan penting seperti meeting atau bertemu dengan banyak orang.
Pasalnya, terlalu sering menyikat gigi apalagi dengan teknik yang kurang tepat bisa menimbulkan masalah pada gigi.
Misalnya, sikat gigi yang buru-buru biasanya akan menggunakan tekanan yang kencang, sehingga pada daerah gerahamnya sering terjadi penurunan gusi.
Daripada sikat gigi lebih dari dua kali sehari dengan teknik yang salah, lebih baik fokuskan sikat gigi pada pagi dan malam hari dengan teknik yang tepat. Selain itu, pemilihan sikat gigi dan masa penggantian sikat gigi juga perlu diperhatikan.
Untuk menjaga mulut tetap sehat, jangan lupa untuk membersihkan sela-sela gigi dengan menggunakan dental floss. Perbanyak pula konsumsi air putih dan batasi asupan yang terlalu manis.
Menyikat gigi secara teratur adalah cara utama untuk meningkatkan kesehatan mulut. Jangan lupa untuk menerapkan kebiasaan sikat gigi dua kali sehari selama dua menit sesuai rekomendasi yang dianjurkan.
Selain itu, lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter gigi untuk membersihkan karang, agar tanda-tanda kerusakan gigi dapat terdeteksi secara dini.
Punya pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut? Chat dokter gigi via Live Chat di aplikasi KlikDokter untuk #JagaSehatmu selalu!
[RS]