Belakangan ini kasus penyalahgunaan narkoba kian marak terjadi. Salah satu jenis narkoba yang cukup sering disalahgunakan adalah sabu (metamfetamin). Bentuknya menyerupai bubuk kristal warna putih dan tidak berbau.
Sabu-sabu bersifat sangat adiktif (bikin kecanduan) dan berbahaya. Obat ini termasuk golongan zat psikotropika yang memiliki efek euforia kuat dan mirip kokain.
Pengguna sabu rata-rata memiliki gangguan pada sistem kerja saraf pusat otak, jantung, ginjal, hati, dan organ vital lainnya. Jika disalahgunakan, obat ini dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Ada pula efek sabu pada gigi dan mulut yang merugikan. Hal ini paling nyata terlihat ketika seseorang menggunakan sabu.
Artikel Lainnya: Inilah Ragam Efek Samping Sabu pada Kesehatan
Kerusakan gigi pada pengguna sabu terjadi karena kombinasi kerusakan psikologis dan fisiologis yang disebabkan oleh obat. Akibatnya timbul berbagai masalah pada rongga mulut. Beberapa efek yang dapat terjadi, di antaranya:
1. Mulut Kering
Zat methamphetamine pada sabu dapat mengurangi produksi air liur. Dalam hal ini, efek sabu pada mulut adalah rongga mulut kering. Kondisi ini dikenal dengan istilah xerostomia.
Xerostomia dapat mengurangi perlindungan alami yang membantu gigi untuk mempertahankan lapisan enamel yang sehat.
Keadaan itu dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, radang gusi, infeksi, radang lidah maupun bibir, dan infeksi jamur pada mulut yang disebut oral thrush.
Artikel Lainnya: Bukan Cuma Bikin Candu, Ini Efek Buruk Sabu pada Kulit
2. Kerusakan Gigi
Saat berada di bawah pengaruh sabu, seseorang mungkin akan mengabaikan kebiasaan rutin seperti menyikat gigi. Akibatnya, plak dan bakteri mudah terbentuk.
Asam yang dihasilkan dari bakteri dapat memengaruhi lapisan gigi, yang lama-kelamaan akan membentuk suatu rongga. Zat methamphetamine sendiri bersifat asam yang dapat menyebabkan kerusakan lebih parah.
Selain itu, methamphetamine juga dapat menurunkan nafsu makan. Hal ini menyebabkan pola makan yang buruk dan kekurangan gizi. Akibatnya kemampuan tubuh dan rongga mulut dalam mengatasi penyakit terganggu.
Artikel Lainnya: Sabu-Sabu Bikin Kurus, Mitos atau Fakta?
3. Bruxism
Efek samping narkoba dalam jangka panjang adalah stres dan depresi. Hal ini juga dapat mengkibatkan penderita mengalami kebiasaan mengerat gigi, terutama saat tidur malam hari. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah bruxism.
Jika kondisi itu terjadi teratur dan dibiarkan saja, lama-kelamaan dapat memengaruhi kesehatan rongga mulut. Akibatnya kelainan pada sendi rahang maupun gigi yang retak dapat mudah terjadi.
Itulah beberapa efek sabu pada gigi dan mulut yang dapat timbul. Apa pun jenisnya, narkoba dapat menimbulkan efek buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Oleh karena itu, cara mencegah timbulnya masalah-masalah tersebut adalah berhenti memakai dan menjauhi narkoba!
Kamu nggak mau, kan, kena berbagai penyakit dan melewatkan banyak momen bahagia? Yuk, #JagaSehatmu dengan pola makan sehat, olahraga rutin, istirahat cukup, dan kelola stres.
Tak perlu bingung, download aplikasi KlikDokter yang bisa kasih kamu panduan dan tips pola hidup sehat. Konsultasi dokter online gratis juga bisa, lho.
(FR/NM)
Referensi:
- National Institute on Drug Abuse US. Diakses 2022. What is methamphetamine?
- Mouth Healthy – American Dental Association. Diakses 2022. Meth Mouth: How Methamphetamine Use Affects Dental Health.