Xylitol merupakan gula-alkohol alami yang memiliki bentuk dan rasa seperti gula. Meskipun begitu, zat ini tidak mengandung fruktosa, tidak meningkatkan kadar gula darah, serta memiliki kalori 40 persen lebih rendah daripada gula.
Zat ini biasa ditemukan dalam aneka produk perawatan gigi seperti permen karet, pelega tenggorokan, tablet, permen penyegar nafas, hingga pasta gigi.
Xylitol dianggap bisa menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans atau bakteri yang memicu kerusakan gigi dan email. Melihat potensinya untuk kesehatan gigi, lantas apa saja manfaat serta risiko efek samping penggunaan pasta gigi xylitol? Berikut penjelasan medisnya.
Artikel Lainnya: Kekurangan Kalsium Berdampak Buruk bagi Gigi
Manfaat Pasta Gigi Xylitol
Hingga saat ini, hasil penelitian terkait fungsi xylitol pada pasta gigi masih sangat beragam. Berikut adalah beberapa penelitian yang menunjukkan potensi manfaat pasta gigi yang mengandung xylitol.
Berdasarkan Cochrane Database of Systematic Review, disimpulkan bahwa pasta gigi berfluoride yang mengandung xylitol 10 persen bisa menurunkan risiko gigi berlubang sebesar 13 persen.
Kesimpulan tersebut didapatkan dari hasil 10 penelitian yang melibatkan lebih dari 5.900 peserta. Namun, para peneliti menilai bahwa studi yang ada masih memerlukan uji klinis yang lebih besar.
Sementara itu, studi dalam Journal of Dentistry for Children menunjukkan bahwa pasta gigi dengan tambahan xylitol tidak lebih efektif untuk mengurangi bakteri Streptococcus mutans, dibandingkan dengan pasta gigi berfluoride biasanya.
Penelitian tersebut melibatkan 196 anak yang berusia empat hingga lima tahun. Mereka rutin menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dengan kadar 31 persen selama enam bulan.
Artikel Lainnya: Karies Gigi dan Gigi Berlubang, Apa Bedanya?
Pada penelitian lainnya, masih belum ditemukan pula efektivitas pasta gigi xylitol dalam mengurangi pertumbuhan bakteri di mulut. Seperti pada studi yang dimuat dalam European Archives of Pediatric Dentistry.
Para peneliti telah membandingkan manfaat beberapa jenis pasta gigi terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus acidophilus. Hasilnya, tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa pasta gigi xylitol mampu menghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut secara signifikan.
Kemungkinan Efek Samping Pasta Gigi Xylitol
Melansir Verywell Health, penggunaan pasta gigi xylitol bisa memberikan efek samping, seperti sariawan, perut kembung, kram, sembelit hingga diare. Selain itu, pasta gigi ini tidak boleh tertelan ataupun berada di mulut dalam waktu lama.
Diutarakan oleh drg. Wiena Manggala Putri, efek samping biasanya akan terjadi jika pasta gigi tersebut tertelan dan digunakan dalam jangka waktu lama. Sementara itu, sariawan karena penggunaan pasta gigi xylitol bisa terjadi ketika seseorang alergi dengan kandungan tersebut.
Artikel Lainnya: Pakai Odol Berlebih saat Sikat Gigi, Bikin Gigi Lebih Putih?
Selain itu, pasta gigi ini, seperti disampaikan oleh drg. Wiena, tidak boleh digunakan untuk pengganti pasta gigi fluoride. “Dianjurkan sebagai tambahan bukan pengganti, karena tidak ada kandungan fluoride. Fluoride adalah zat penting dalam mencegah kerusakan gigi dan membuat gigi menjadi kuat,” jelasnya.
Adakah Jenis Pasta Gigi yang Paling Baik?
Saat ini, terdapat beberapa jenis pasta gigi yang beredar di pasaran, seperti pasta gigi fluoride, charcoal, hingga xylitol. Setiap pasta gigi memiliki kelebihan serta kelemahannya masing-masing.
Namun, pasta gigi fluoride menjadi produk perawatan gigi standar yang telah banyak digunakan dan terbaik dibandingkan jenis lainnya. Penggunaannya pun tidak banyak menimbulkan efek negatif, kecuali terhadap orang-orang yang khusus alergi dengan kandungan ini.
Pasta gigi charcoal sendiri dianggap bisa memutihkan gigi serta tidak bersifat remineralisasi seperti fluoride. Sementara itu, pasta gigi xylitol yang meskipun hasil studinya masih beragam, dianggap aman untuk anak-anak walaupun tidak memiliki manfaat sebesar pasta gigi fluoride.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pasta gigi yang tepat untuk setiap orang bisa berbeda-beda. Ini bergantung pada manfaat yang diinginkan dari penggunaan pasta gigi tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, kamu sudah paham manfaat sekaligus efek samping pasta gigi xylitol, bukan? Jadi, jika memang kamu ingin menggunakannya, bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi.
Perlu pula diingat bahwa pasta gigi ini tidak bisa menggantikan pasta gigi berfluoride, manfaat flossing, serta pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Jangan lupa #JagaSehatmu dengan menjalani pola hidup sehat, seperti membatasi makanan manis dan tidak merokok.
Jika masih ada banyak pertanyaan seputar kesehatan gigi, kamu bisa mencoba layanan Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
Referensi:
- Verywell Health. Diakses 2022. Xylitol Toothpaste Benefits and Side Effects.
- Healthline. Diakses 2022. Should I Switch to Xylitol Toothpaste?
- Glow Dental. Diakses 2022. The Difference Between Charcoal, Fluoride, and Xylitol Toothpaste.
Ditinjau oleh drg. Wienna Manggala Putri