Kanker

Bisa Atasi Kanker Payudara, Obat Biosimilar Trastuzumab Diluncurkan

Ayu Maharani, 19 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mylan dan PT Indofarma meluncurkan obat biosimilar trastuzumab pertama di dunia untuk penderita kanker payudara tipe HER2-positif. Berikut selengkapnya.

Bisa Atasi Kanker Payudara, Obat Biosimilar Trastuzumab Diluncurkan

Kanker payudara tetap jadi momok menakutkan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, kanker tersebut bahkan jadi penyebab utama kematian wanita di seluruh dunia! Untuk itulah, masyarakat berharap sekali ada obat kanker payudara yang lebih efektif dari kemoterapi ataupun terapi target.

Di tahun lalu, Roche sempat meluncurkan obat trastuzumab original yang bisa membunuh sel kanker tanpa harus merusak sel-sel sehat. Sayangnya, pengobatan tersebut memiliki nilai fantastis untuk sekali pengobatan (sekitar 60 juta). Ini hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu saja.

Berangkat dari masalah tersebut, Mylan, sebuah perusahaan farmasi global, akhirnya meluncurkan obat yang mirip sekali (obat biosimilar) dengan trastuzumab. Namun, memiliki harga yang lebih murah. Obat tersebut nantinya didistribusikan di Indonesia oleh PT Indofarma.

Acara peluncuran obat kanker payudara HER2-positif itu diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Setiabudi, Jakarta (18/02/2020).

Tiga pembicara yang hadir, yaitu Dr. Harish TVN selaku Associate Vice President Mylan South East Asia & Head of Commercial Operation di Indonesia, Arief Pramuhanto selaku President Director PT Indofarma, serta Dr. Walta Gautama, SpB(K) Onk sebagai Ahli Bedah Onkologi & Staf DivisI Bedah Onkologi RS Dharmais sekaligus Ketua PERABOI Indonesia.

Artikel Lainnya: Waspada, 11 Gejala Awal Kanker Payudara Selain Benjolan

Pada kesempatan yang diberikan, Dr. Harish mengatakan obat trastuzumab dari Mylan memiliki kemiripan dalam keamanan, efektivitas, dan imunogenisitas dengan obat referensi milik inovatornya, Roche. “Mylan juga telah mendapatkan izin dari US FDA, EMA, dan perusahaan pembuat regulasi lainnya untuk obat ini,” tuturnya.

Obat biosimilar trastuzumab yang dipasarkan dengan nama Hertraz juga bisa mengobati kanker lambung metastase. Misalnya, gastritis atau adenokarsinoma gastroesophageal junction. Obat tersebut akan tersedia dalam dosis 440 mg dan telah mengantongi izin edar dari BPOM.

Bagi yang belum tahu, obat biosimilar adalah obat yang sangat mirip struktur, bentuk, kandungan, dan fungsinya dengan obat original. Obat biosimilar terbuat dari makhluk hidup, seperti jaringan, sel, DNA, hingga protein. Sekarang ini, obat biosimilar memang sedang banyak dikembangkan, tak cuma untuk obat kanker.

Sementara itu, kanker payudara HER-2 positif memiliki sifat yang lebih ganas dan mudah menyebar. Dokter Walta mengungkapkan, saat diberi pengobatan biasa, sel tersebut sering tidak merespons alias bandel.

Karenanya, dibutuhkan obat anti-HER2-positif untuk mengurangi kemampuan sel kanker dalam memperbanyak diri, yakni trastuzumab.

“Pengobatan kanker payudara HER2-positif dengan biosimilar trastuzumab tetap didampingi kemoterapi. Misalnya, obat tersebut harus diberikan selama satu tahun. Kemoterapi tetap dilakukan sebanyak 6-8 kali. Sisanya, biosimilar trastuzumab diberikan secara tunggal,” pungkas dr. Walta.

Agar tak salah kaprah, dr. Walta juga menjelaskan, HER2-positif sebenarnya juga ditemukan di dalam sel-sel tubuh yang normal. Hanya saja, jumlahnya tidak sebanyak penderita kanker.

Artikel Lainnya: Mengenal Kanker Payudara Lebih Dekat dan Cara Mencegahnya

Normalnya, HER2 berjumlah 25.000 - 50.000. Sedangkan, pada penderita kanker payudara, jumlahnya bisa lebih banyak berkali-kali lipat.

“Untuk efek sampingnya, biosimilar trastuzumab memiliki efek samping yang sama dengan trastuzumab original,” tambahnya. Adapun efek samping yang dimaksud, meliputi mual muntah, demam, nyeri otot, ruam di kulit, dan sakit kepala.

Pada tahun 2018, sekitar 2,1 juta kasus kanker payudara terjadi di seluruh dunia. Sedangkan, di Indonesia sendiri, ada lebih dari 58.000 kasus.

Untuk menekan angka itu, PT Indofarma akan segera mendistribusikan ke beberapa rumah sakit swasta yang telah bekerja sama dengan pihaknya.

“Rencananya, obat biosimilar trastuzumab akan didistribusikan ke 29 rumah sakit swasta. Rumah sakitnya tersebar di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra. Diharapkan ke depannya bisa lebih banyak dan luas lagi,” tutur Arief Pramuhanto.

Inovasi terkait obat kanker payudara selalu memberi angin segar. Semoga saja pengobatan efektif dan lebih terjangkau tersebut dapat dirasakan oleh semua kalangan, sehingga angka kematian akibat kanker payudara bisa menurun.

Anda masih penasaran soal obat kanker payudara? Coba tanya langsung di LiveChat dalam aplikasi KlikDokter. Semoga bermanfaat!

(AYU)

liputan
Trastuzumab
Kanker Payudara