Tumor otak menjadi salah satu kondisi yang wajib diwaspadai oleh siapa saja. Pasalnya, kondisi ini bisa terjadi pada anak hingga orang dewasa. Hal yang jadi masalah, hingga kini belum ditemukan penyebab pasti munculnya tumor otak.
Tumor itu sendiri adalah massa atau benjolan abnormal yang berada di jaringan tubuh. Kondisi ini digolongkan menjadi dua, yaitu tumor jinak dan ganas. Walau demikian, kondisi ini tetap harus diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi jika tidak segera ditangani.
Tanda dan Gejala Tumor Otak
Tumor otak yang juga sering disebut dengan istilah tumor intrakranial tidak dapat dilihat dengan ‘mata telanjang’. Karena pada dasarnya, deteksi tumor intrakranial harus melalui serangkaian pemeriksaan imaging, seperti computed tomography scan (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI).
Artikel Lainnya: Hati-Hati, Ini Orang yang Rentan Mengidap Tumor Otak
Jika ukurannya kecil dan belum menyebabkan tekanan yang berarti terhadap jaringan otak, tumor tidak akan menimbulkan keluhan yang berarti. Namun, jika ukurannya semakin besar, penderita biasanya mengalami gejala awal berupa sakit kepala.
Tidak hanya sebatas itu, tumor intrakranial juga dapat menimbulkan keluhan berupa:
- Kejang
- Gangguan bicara
- Kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi bagian tubuh
- Kehilangan keseimbangan
- Gangguan penglihatan
- Gangguan pendengaran
- Kebas atau kesemutan pada wajah
- Mual dan dapat disertai dengan muntah
- Gangguan menelan
- Penurunan kesadaran
Ada pula tanda dan gejala tumor otak lainnya yang bisa dirasakan. Baca selengkapnya di sini.
Tumor Otak Tak Pandang Usia
Tumor otak bisa terjadi pada remaja di bawah 15 tahun dan lansia di atas 50 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan penyakit ini juga terjadi pada orang-orang di luar usia tersebut.
Sebagaimana dikatakan oleh ahli bedah saraf Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, dr. Joni Wahyuhadi SpBS, akhir-akhir ini banyak pasien tumor otak berusia 40 tahunan.
Di RSUD Dr Soetomo, kata dr. Joni, dua tahun terakhir tercatat 61 pasien baru yang dirawat karena tumor otak. Padahal sebelumnya, penderita penyakit tersebut tak melebihi angka 40 orang.
Artikel Lainnya: Sering Epilepsi Menandakan Gejala Kanker Otak?
Parahnya lagi, data juga menunjukkan bahwa sekitar 1,5-1,9% dari jenis kanker merupakan tumor yang berkaitan dengan sistem saraf, yaitu tumor otak maupun tumor saraf tulang belakang.
Atas dasar itu, dr. Joni mengungkapkan bahwa deteksi dini sangat penting dalam penanganan tumor otak. Bila ditangani sejak stadium awal, kemungkinan sembuh lebih besar
Bagaimana cara mendeteksi dini tumor otak? Cara paling mudah adalah dengan memerhatikan keluhan yang terjadi.
-
Deteksi Dini Tumor Otak pada Orang Dewasa
Sekitar 70-80% tumor otak pada orang dewasa didahului nyeri kepala tak kunjung sembuh meski telah diberi berbagai macam obat. Bila dibiarkan, gejala tersebut disusul mual dan muntah.
Hal lain yang patut diperhatikan adalah bila nyeri kepala terjadi terus selama dua minggu lebih dan bertambah berat. Kemungkinan besar hal ini menunjukkan adanya tumor di rongga kepala.
Sifat nyeri kepala akibat tumor otak juga khas. Yakni, timbul saat bangun tidur, makin siang makin membaik. Gejala lain, pasien mengalami fotofobia — mata terasa sangat silau, bahkan timbul gangguan penglihatan hingga kebutaan.
Dalam kondisi parah, pasien tumor otak dewasa juga bisa mengalami gangguan kesadaran hingga koma. Selain itu, ada beberapa anggota gerak pasien yang mengalami kelumpuhan. Pasien pun bisa kesulitan bicara atau menangkap pembicaraan orang lain.
Artikel Lainnya: Waspadai 5 Gejala Tumor Otak yang Diam-diam Menyerang
-
Deteksi Dini Tumor Otak pada Anak
Ketika bayi atau anak mengalami tumor otak, penekanan jaringan di kepala tidak terlalu signifikan karena masih dapat dikompensasi oleh ukuran kepala yang masih bisa meregang.
Oleh karena itu, tumor otak pada bayi umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri. Kendati begitu, karena terdapat pertambahan massa di otak, ukuran kepala bayi bisa semakin besar seperti pada kasus hidrosefalus.
Perbedaan tumor otak yang terjadi pada anak dan orang dewasa bisa disebabkan oleh jenis sel atau lokasi jaringan yang terkena. Tumor otak yang terjadi pada anak lebih sering bersifat ganas, bertumbuh atau bertambah besar lebih cepat, dan lebih tinggi risiko terjadi tumor otak berulang.
Bagaimana dengan tumor otak pada orang dewasa? Baca selengkapnya di sini.
Tumor otak bisa menyerang segala usia, mulai dari anak hingga orang dewasa dan lanjut usia. Karena penyebabnya masih belum dapat dipastikan, Anda bisa menurunkan risiko penyakit ini dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjauhi paparan radiasi, dan melindungi kepala dari benturan keras.
Jika Anda mendapati indikasi gejala tumor otak, jangan sungkan untuk berkonsultasi secara langsung pada dokter. Anda pun bisa bertanya pada tim dokter dari KlikDokter melalui Live Chat 24 jam.
(NB/RPA)