Kesehatan Hewan

Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Cacingan pada Anjing

Tri Yuniwati, 22 Des 2022

Ditinjau Oleh drh.Rizky Luckytaningrum

Cacingan juga dapat terjadi pada anjing. Kenali ciri-ciri anjing yang cacingan serta cara mengatasinya berikut ini.

Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi Cacingan pada Anjing

Cacing usus pada anjing dapat menyebabkan penyakit, dari ringan hingga berpotensi fatal, terutama pada anak anjing yang kekurangan gizi. Tidak hanya itu, cacingan pada anjing juga dapat ditularkan ke manusia. 

Ada beberapa jenis cacing yang dapat menyerang anjing. Artikel ini akan membahas jenis-jenis cacing pada anjing, ciri-ciri anjing cacingan, dan cara mengatasinya. Untuk mengetahui selengkapnya, simak terus ulasan berikut.  

Penyebab dan Penularan Cacing Usus pada Anjing

Ada beberapa faktor penyebab dan penularan mengapa anjing kamu mengalami cacingan, yaitu:

1. Melalui Kontak Kulit

Penyebaran yang paling umum terjadi pada cacingan adalah melalui kontak kulit. Ini berarti penularan bisa terjadi jika anjing bersentuhan dengan telur parasit mikroskopis di dalam bahan tinja (kotoran) atau bahkan tak sengaja menelan telur tersebut. 

Cacing tambang dapat menyebabkan anjing cacingan melalui kontak langsung. Ketika anjing bersentuhan dengan tinja yang mengandung larva maka ia dapat mengalami cacingan. Cacing tambang dapat masuk melalui kulit dan menginfeksi anjing.

2. Penularan dari Induk ke Anak

Penularan dari Induk ke Anak

Induk anjing dapat menularkan cacingan pada anaknya. Ada beberapa cara penularan cacing usus dari induk ke anaknya, yaitu:

  • Lewat plasenta sebelum anak anjing lahir
  • Lewat susu ibu saat anak anjing menyusui

3. Makan Daging Mentah atau Hewan Pemangsa

Beberapa cacing pita dan cacing jenis lainnya yang menyebabkan cacingan dapat ditularkan ketika seekor anjing mengonsumsi daging mentah. Cacing dapat membentuk kista di jaringan otot hewan dan saat dikonsumsi dapat menjadi aktif dan berkembang biak.

4. Penularan Melalui Hewan Lain

Penularan cacing pada anjing juga dapat terjadi akibat hewan lain. Misalnya, cacing pita dapat ditularkan ke anjing lewat kutu. Nah, parasit sendiri hidup di dalam kutu. Saat anjing tidak sengaja memakan kutu, mereka akan terinfeksi parasit dan memiliki cacing di tubuh mereka.

Artikel Lainnya: Waspadai, Penyakit-penyakit dari Anjing yang Bisa Menular ke Manusia

Ciri-ciri Anjing Terkena Cacing Usus

Penting untuk kamu mengetahui ciri-ciri atau gejala dari cacingan pada anjing. Meskipun setiap parasit memengaruhi anjing secara berbeda, ada beberapa gejala umum yang biasanya terjadi pada anjing yang mengalami cacingan. 

Berikut beberapa ciri-ciri anjing cacingan:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Penurunan berat badan
  • Muntah
  • Bulu anjing terlihat tidak sehat
  • Penampilan perut buncit
  • Anjing menjadi lesu
  • Mengalami dehidrasi
  • Kekurangan gizi dan anemia
  • Penyumbatan usus atau pneumonia
  • Darah dalam tinja (berwarna merah terang atau ungu gelap)

Selain itu, cacing hati juga dapat disertai dengan gejala pernapasan seperti batuk, intoleransi olahraga, denyut nadi lemah, penurunan berat badan, perut kembung, dan dalam kasus ekstrim, sesak napas, gusi pucat, bahkan kematian.

Artikel Lainnya: Sederet Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Hewan Peliharaan

Jenis-Jenis Cacing yang Menyerang Anjing

Jenis-Jenis Cacing yang Menyerang Anjing

Ada lima jenis cacing yang dapat menyerang usus anjing dan elimanya dapat memiliki tingkat keparahan penyakit yang berbeda-beda. Apa saja jenis cacing pada anjing? Berikut penjelasannya. 

1. Cacing Gelang

Cacing gelang adalah beberapa cacing usus yang paling umum pada anjing. Ada dua jenis cacing gelang pada anjing, yakni Toxocara canis (T. canis) dan Toxascaris leonina .

Jenis T. canis lebih sering terjadi pada anak anjing dan juga dapat ditularkan ke manusia.

Banyak anak anjing dilahirkan dengan cacing gelang yang mereka peroleh dari sang induk. Oleh karena itu, sangat penting bagi anak anjing yang baru lahir untuk mendapatkan perawatan yang tepat. 

Cacing gelang didiagnosis dengan sampel tinja dan diobati dengan obat cacing. Jika tidak diobati, cacing gelang dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk dan kematian pada kasus yang parah.

Jenis cacing gelang langka yang dapat menginfeksi anjing adalah cacing gelang rakun atau nama lainnya adalah Baylisascaris procyonis (B. procyonis). Cacing ini ditemukan di beberapa bagian Amerika Utara. 

2. Cacing Pita

Cacing pita adalah parasit usus yang didapat anjing melalui kontak langsung, anjing memakan makanan yang ada kutu misalnya atau anjing memakan hewan liar yang terinfeksi cacing pita atau kutu di tubuhnya. 

Setelah anjing memakan kutu, telur cacing pita menetas dan menempel pada lapisan usus anjing. Dipylidium caninum adalah jenis cacing pita yang paling umum ditemukan pada anjing. 

Anjing yang terinfeksi cacing pita dapat dilihat dari tinja atau kotoran mereka. Jika kamu melihat adanya potongan-potongan kecil seperti nasi pada kotoran mereka, bisa jadi anjing kamu terinfeksi cacing pita. 

Kemudian perilaku anjing seperti menggosokan pantatnya di tanah juga dapat menjadi tanda anjing memiliki cacing pita di tubuhnya. Jika kamu melihat tanda-tanda tersebut, bawalah sampel tinja ke dokter hewan untuk didiagnosis.

Jika dokter menemukan adanya telur atau segmen cacing pita, anjing akan menerima obat untuk menghilangkan cacing pita. Obat dapat diberikan secara oral atau melalui suntikan. Perawatan juga melibatkan pembersihan kutu dari anjing dan lingkungan rumah.

3. Cacing Tambang

Cacing tambang adalah parasit usus yang menyebabkan anjing mengalami anemia. Jika cacing dibiarkan lama di tubuh anjing dan tidak segera diobati. Cacing tambang berbentuk sangat kecil, tetapi dapat menyerap darah pada tubuh anjing. 

Anjing bisa mendapatkan cacing tambang dalam tubuh mereka melalui menelan larva cacing tambang dari lingkungan atau, dalam jenis cacing tambang Ancylostoma caninum dapat ditularkan melalui susu dari ibu anjing yang menyusui anaknya. 

Anjing yang terinfeksi dapat mengeluarkan ratusan telur mikroskopis di tinja mereka, di mana mereka menetas dan dapat tetap hidup di tanah selama beberapa bulan. Jika kamu tidak berhati-hati dalam membersihkan kotorannya, parasit dapat berpindah ke tubuh manusia. 

Seekor anjing mungkin memakan kotoran yang terinfeksi atau menjilatnya dari bagian bawah cakarnya, atau mengendus kotoran anjing yang terinfeksi. 

Cacing tambang didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis sampel tinja yang disebut flotasi tinja, ketika tinja dicampur dengan larutan yang menyebabkan telur cacing tambang mengapung ke atas. 

Anjing diobati dengan obat cacing, biasanya diberikan dua kali, untuk menangkap cacing dewasa dan kemudian dua hingga empat minggu kemudian untuk menangkap cacing yang baru berkembang.

4. Cacing Cambuk

Cacing cambuk adalah jenis cacing pada anjing yang hidup di sekum (awal dari usus besar) dan usus besar, tempat mereka mengeluarkan telurnya ke dalam kotoran anjing. 

Anjing mendapatkan cacing cambuk dari menelan zat yang terinfestasi, yang dapat mencakup tanah, makanan, air, kotoran, atau daging hewan.

Telur dapat bertahan hingga lima tahun di lingkungan hangat dan lembap, yang merupakan salah satu alasan mengapa kamu harus segera membersihkan kandang, tempat makan, serta tempat BAK dan BAB anjing setelah mengetahui peliharaanmu mengalami cacingan. 

Cacing cambuk tidak selalu menimbulkan gejala pada kasus ringan. Namun, dalam kasus yang parah, mereka dapat menyebabkan peradangan, penurunan berat badan, diare, dan kadang-kadang anemia. 

Dokter hewan dapat mendiagnosis cacing cambuk pada tubuh anjing dengan sampel tinja. Setelah itu dokter akan meresepkan rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan anjing, sering kali jangka panjang diperlukan. 

Telur cacing cambuk tidak mudah ditemukan pada semua sampel tinja. Hasil negatif palsu pun sering terjadi, itulah sebabnya mengapa pemeriksaan tinja berulang direkomendasikan jika anjing kamu menunjukkan tanda-tanda darah di tinja mereka.

5. Cacing Hati

Dari semua jenis cacing pada anjing, cacing hati atau disebut juga dengan heartworm adalah yang paling mengkhawatirkan dan sulit untuk dicegah. Ini karena penularan cacing hati dapat terjadi dari hal yang sulit dihindari, yakni berasal dari gigitan nyamuk. 

Cacing hati tumbuh dan berkembang biak di dalam jantung, menyebabkan penyakit paru-paru parah, gagal jantung, kerusakan organ lain, dan akhirnya menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.

Segera bawa anjing kamu ke dokter hewan jika ia terlihat sakit, lemas atau menunjukan masalah lainnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya. Jika anjing kamu terkena cacing hati, perawatan khusus mungkin akan dilakukan. 

#JagaSehatmu dan anjing kesayangan. Jika kamu masih memiliki pertanyaan lain mengenai cacingan pada anjing, atau ingin mencoba berkonsultasi dengan dokter hewan. Gunakan saja fitur Tanya Dokter pada aplikasi KlikDokter. 

(DA/NM)

Kesehatan Hewan
  • American Kennel Club. Diakses 2022. Worms in Dogs: Diagnosis, Prevention, and Treatment
  • Diakses 2022. How to Get Rid of Worms in Dogs
  • Diakses 2022. Worms in dogs: what you need to know