Kapibara (Hydrochoerus hydrochaeris) merupakan hewan yang unik dan menggemaskan, sering dijuluki sebagai "tikus raksasa" karena tubuhnya yang besar dibandingkan dengan tikus pada umumnya.
Hewan ini menjadi semakin populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, karena penampilannya yang lucu dan sifatnya yang tenang serta mudah berinteraksi dengan berbagai hewan lain.
Sosok kapibara sering kali digambarkan dalam bentuk karakter kartun yang menggemaskan, menciptakan daya tarik tersendiri bagi penggemar hewan.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai kapibara, termasuk asal-usulnya, kemungkinan untuk dipelihara di Indonesia, habitat, serta nutrisi yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya.
Artikel lainnya: 20 Hewan Peliharaan Pemimpin Dunia
Apa Itu Kapibara dan Asalnya?
Kapibara adalah hewan asli Amerika Selatan dan merupakan anggota dari keluarga Caviidae, yang masih berkerabat dengan tikus, marmut, dan chinchilla.
Namun, tidak seperti kebanyakan kerabatnya, kapibara adalah hewan pengerat terbesar di dunia, dengan berat badan dewasa mencapai 35 hingga 66 kilogram dan panjang tubuh sekitar 1 hingga 1,3 meter.
Nama ilmiah kapibara, Hydrochoerus hydrochaeris, mencerminkan sifatnya yang dekat dengan air, karena kapibara adalah hewan semi-akuatik yang sering ditemukan di daerah-daerah berair seperti sungai, danau, dan rawa.
Kapibara dapat ditemukan di seluruh wilayah Amerika Selatan, termasuk Brasil, Venezuela, Kolombia, dan Argentina. Mereka hidup dalam kelompok sosial yang kuat dan sangat bergantung pada perairan.
Kecintaan mereka pada air membuat mereka sering berenang atau berendam untuk menjaga tubuh tetap sejuk, terutama karena kapibara tinggal di daerah tropis dengan suhu yang cukup panas.
Habitat yang kaya akan perairan juga menyediakan mereka akses ke sumber makanan yang melimpah, seperti tumbuhan air dan rumput-rumputan.
Di beberapa negara, kapibara dijadikan sebagai hewan peliharaan karena sifatnya yang jinak dan mudah beradaptasi dengan manusia.
Namun, penting untuk memahami kebutuhan ekologis dan perilaku alaminya sebelum memutuskan untuk memelihara hewan ini.
Apa Kapibara Bisa Dipelihara di Indonesia?
Kapibara dapat dijadikan peliharaan, tetapi memeliharanya di Indonesia memerlukan pertimbangan khusus.
Karena kapibara merupakan hewan eksotis, proses perizinan dan pemeliharaan harus memenuhi aturan yang ketat untuk memastikan kesejahteraan hewan dan perlindungan terhadap ekosistem setempat.
1. Perizinan dan hukum di indonesia
Untuk memelihara hewan eksotis seperti kapibara di Indonesia, seseorang harus memiliki izin khusus yang dikeluarkan oleh otoritas terkait, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Mengimpor dan memelihara hewan eksotis tanpa izin yang sesuai dapat melanggar hukum dan menimbulkan ancaman bagi keseimbangan ekosistem lokal.
Pihak otoritas biasanya melakukan pemeriksaan ketat terhadap calon pemilik untuk memastikan bahwa mereka memiliki fasilitas yang memadai serta pengetahuan yang cukup tentang kebutuhan spesifik hewan tersebut.
2. Biaya pemeliharaan yang tinggi
Memelihara kapibara bukanlah hal yang murah. Hewan ini membutuhkan ruang hidup yang luas, sumber air yang cukup, dan nutrisi yang sesuai untuk memastikan kesehatannya.
Selain itu, biaya medis untuk hewan eksotis seperti kapibara bisa cukup tinggi karena tidak semua dokter hewan memiliki pengalaman atau keahlian untuk menangani hewan ini.
Calon pemilik perlu mempertimbangkan biaya-biaya tersebut sebelum memutuskan untuk memelihara kapibara.
3. Kebutuhan sosial dan perilaku alami
Kapibara adalah hewan yang sangat sosial dan biasanya hidup dalam kelompok. Memelihara kapibara dalam keadaan soliter dapat menyebabkan stres atau gangguan perilaku.
Oleh karena itu, bagi siapa pun yang berencana memelihara kapibara, disarankan untuk memelihara lebih dari satu ekor agar mereka memiliki teman dan dapat berperilaku sesuai dengan sifat sosial mereka.
Selain itu, kapibara juga membutuhkan akses ke air untuk berenang dan berendam, yang merupakan bagian dari perilaku alaminya.
4. Kesesuaian iklim dan lingkungan
Sebagai hewan yang berasal dari daerah tropis Amerika Selatan, kapibara bisa beradaptasi dengan iklim di Indonesia yang juga tropis.
Namun, mereka tetap membutuhkan akses ke air bersih untuk menjaga suhu tubuhnya tetap sejuk, terutama di musim kemarau atau saat suhu udara cukup tinggi.
Apa Habitat dan Nutrisi Kapibara?
1. Habitat kapibara
Kapibara biasanya tinggal di wilayah-wilayah yang dekat dengan sumber air, seperti tepi sungai, danau, atau rawa. Mereka adalah hewan semi-akuatik yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air, terutama saat merasa terancam.
Kapibara memiliki kaki yang kuat dan mampu berenang dengan cepat untuk melarikan diri dari predator seperti jaguar, anaconda, dan burung pemangsa.
Di alam liar, kapibara tinggal dalam kelompok yang terdiri dari 10 hingga 20 ekor, yang membantu mereka bertahan dari ancaman predator. Kelompok ini biasanya dipimpin oleh kapibara jantan dominan yang melindungi kelompok dari ancaman luar.
Habitat alami yang memiliki akses ke air juga menyediakan tanaman air dan rumput yang melimpah, sehingga mereka dapat dengan mudah menemukan makanan yang diperlukan.
2. Nutrisi kapibara
Kapibara adalah hewan herbivora yang mendapatkan sebagian besar nutrisinya dari rumput, tumbuhan air, dan dedaunan.
Di habitat alaminya, kapibara memakan berbagai jenis tanaman untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Rumput menjadi bagian utama dari pola makan kapibara, sementara tumbuhan air memberikan variasi dan mineral tambahan.
Kapibara memiliki sistem pencernaan yang mampu mencerna serat tinggi, dan mereka sering mempraktikkan coprophagy, yaitu memakan kotorannya sendiri untuk mendapatkan nutrisi tambahan.
Praktik ini membantu mereka menyerap lebih banyak nutrisi dari makanan yang sudah dicerna sebagian, yang kemudian dicerna kembali untuk mendapatkan serat dan vitamin esensial.
Dalam pemeliharaan, kapibara membutuhkan akses ke rumput segar, dedaunan, serta sayuran seperti wortel dan selada untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang seimbang.
Selain itu, karena kapibara sangat bergantung pada air, mereka membutuhkan pasokan air yang cukup baik untuk diminum maupun untuk berendam.
Air bersih tidak hanya penting untuk menjaga hidrasi tubuh, tetapi juga membantu menjaga suhu tubuh dan kesehatan kulitnya.
Bisa disimpulkan bahwa kapibara adalah hewan yang unik dan menarik, sering digambarkan sebagai "tikus raksasa" dari Amerika Selatan.
Dengan sifatnya yang ramah, sosial, dan mudah beradaptasi, kapibara menjadi salah satu hewan eksotis yang diminati sebagai peliharaan.
Namun, sebelum memutuskan untuk memelihara kapibara di Indonesia, penting bagi calon pemilik untuk memahami kebutuhan khusus hewan ini, mulai dari perizinan hukum, biaya pemeliharaan, kebutuhan sosial, hingga lingkungan yang sesuai dengan habitat alaminya.
Habitat asli kapibara meliputi daerah-daerah tropis dengan akses air yang cukup, yang memungkinkan mereka berenang dan mencari makanan yang kaya serat, seperti rumput dan tumbuhan air.
Memelihara kapibara di lingkungan yang berbeda dari habitat aslinya memerlukan perhatian khusus terhadap nutrisi dan lingkungan hidup mereka agar tetap sehat.
Di sisi lain, hewan yang sangat sosial ini juga membutuhkan perhatian ekstra jika dipelihara secara individual, karena mereka terbiasa hidup dalam kelompok.
Sebagai hewan eksotis, kapibara membutuhkan pemeliharaan yang kompleks dan memerlukan komitmen yang besar dari pemiliknya.
Pemahaman yang mendalam tentang perilaku, habitat, dan kebutuhan nutrisi kapibara menjadi kunci untuk memastikan kesejahteraan mereka dalam kondisi pemeliharaan.
Pelajari lebih banyak tentang fakta unik tentang hewan dan berbagai informasi mengenai kesehatan hewan lainnya hanya di KlikDokter. Unduh aplikasi media kesehatan KlikDokter untuk informasi kesehatan dan gaya hidup terkini, kapan saja!
- Morales, M., & Ayub, J. (2012). "Ecology and social behavior of capybaras (Hydrochoerus hydrochaeris) in the wild." Journal of South American Mammalogy, 6(1), 18-25.
- González-Jiménez, E., & Campos, M. (2015). "Diet and feeding behavior of capybara in natural habitats." Revista Brasileira de Zoologia, 32(2), 157-168.
- Bodmer, R. E., & Robinson, J. G. (2013). "Habitat use and diet of capybaras in the Peruvian Amazon." Wildlife Conservation Journal, 45(3), 89-99.
- Oliveira, M. E., & Marino, T. (2018). "Behavioral adaptations of capybaras to semi-aquatic environments." Environmental Zoology, 12(3), 102-109.