Campak adalah salah satu penyakit virus yang disebabkan oleh paramiksovirus. Di Indonesia angka kejadian campak sudah menurun dari tahun ke tahun dan diharapkan di tahun 2020 tercapai target Indonesia bebas campak.
Penyakit ini dapat terjadi baik pada anak maupun pada orang dewasa. Oleh karena itu penyakit ini tidak bisa dianggap remeh begitu saja.
Gejala penyakit campak akan muncul maksimal 14 hari setelah tertular virus dengan tanda-tanda seperti berikut:
- Penderita mengalami demam tinggi. Kondisi demam ini pada umumnya muncul sekitar 10 – 12 hari setelah terpapar virus campak.
- Penderita juga mengalami gangguan di saluran pernapasan, seperti batuk dan pilek.
- Kondisi mata penderita biasanya akan kemerahan dan berair.
- Bercak putih di dalam rongga mulut biasanya juga dialami oleh penderita campak.
- Ruam kemerahan yang muncul dari area wajah dan leher bagian atas, biasanya setelah itu akan muncul pada bagian tubuh lainnya seperti badan, punggung tangan dan kaki.
Kenali Penyebaran Penyakit Campak
Penyebaran penyakit campak yang disebabkan oleh virus membuat penularannya mudah terjadi kepada orang lain. Virus campak terdapat di dalam percikan cairan yang dikeluarkan oleh penderita saat mereka batuk dan bersin.
Virus campak ini dapat juga bertahan di permukaan benda selama beberapa jam. Seseorang baru dapat tertular saat menghirup percikan cairan penderita lain setelah bersin dan batuk. Selain itu penularan juga dapat terjadi saat seseorang menyentuh benda yang terkena percikan virus campak, lalu menyentuhkan tangannya ke hidung atau mulut.
Campak dapat terjadi di setiap usia baik pada anak maupun orang dewasa. Biasanya, gejala campak yang muncul pada anak dan orang dewasa akan sama. Perbedaannya, campak pada orang dewasa lebih sering menimbulkan gejala dan komplikasi yang lebih berat daripada campak pada anak.
Komplikasi Campak pada Orang Dewasa
Campak yang terjadi pada orang dewasa biasanya terjadi karena saat usia dini mereka belum mendapatkan vaksin campak. Komplikasi yang sering terjadi saat penyakit campak yang dialami oleh orang dewasa, antara lain:
- Diare
- Pneumonia (paru – paru basah)
- Ensephalitis (peradangan pada otak)
- Kejang
- Kematian
Komplikasi di atas juga dapat terjadi pada kelompok usia anak-anak yang memiliki gizi buruk dan orang dewasa yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Biasanya orang dewasa yang mengalami campak adalah penderita AIDS, penderita kanker yang menjalani kemoterapi atau penderita penyakit kronis.
Pengobatan campak sendiri sebenarnya akan terjadi secara alami karena sistem kekebalan tubuh akan melawan infeksi virus ini dengan sendiri. Namun jika sudah terjadi komplikasi maka perawatan lanjutan di rumah sakit akan dibutuhkan.
Agar seseorang tidak mengalami komplikasi penyakit campak di usia dewasa, pastikan seluruh anggota keluarga Anda sudah diberikan vaksin campak dan MMR sejak dini. Vaksin campak diberikan di usia 9 bulan, 2 tahun dan 6 tahun, sedangkan vaksin MMR adalah vaksin gabungan untuk penderita campak, gondongan dan campak jerman diberikan sebanyak dua kali pada saat berusia 13 bulan dan usia 5 – 6 tahun.
Jika seseorang sudah divaksin, memang tidak 100% terhindar dari infeksi virus campak. Masih ada kemungkinan untuk terkena infeksi virus tersebut namun peluangnya kecil. Kalaupun infeksi virus masuk ke dalam tubuh penderita biasanya akan mengalami gejala yang lebih ringan dibandingkan penderita yang tidak pernah mengalami vaksin MMR sama sekali.
Selain pencegahan dengan vaksin MMR, untuk menghindari paparan infeksi virus campak pastikan untuk selalu menjaga kebersihan diri. Hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan rutin cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah bermain di luar rumah dan setelah dari kamar mandi.
Pastikan seluruh anggota keluarga mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Hal ini bertujuan agar daya tahan tubuh tetap terjaga dan terhindar dari paparan kuman penyebab penyakit.
[RVS]