Memencet jerawat mungkin menjadi suatu kebiasaan bagi Anda yang merasa gemas pada keberadaan jerawat. Meski rasanya hal ini umum dilakukan, memencet jerawat bisa berdampak infeksi pada kulit wajah. Namun, mungkinkah memencet jerawat bikin keloid pada kulit?
Keloid adalah jaringan parut yang terbentuk secara berlebihan dan menghasilkan lesi yang halus dan keras. Keloid dapat berukuran lebih besar daripada luka awalnya. Bentukan ini paling sering terjadi pada kulit di bagian dada, punggung, daun telinga, atau pipi. Walaupun tidak memiliki bahaya yang signifikan bagi kesehatan, timbulnya keloid tentu bisa mengganggu kenyamanan Anda.
Pencet jerawat dan timbulnya keloid
Berdasarkan penuturan dr. Valda Garcia dari KlikDokter, memencet jerawat tidak akan menyebabkan keloid pada kulit wajah.
“Keloid itu kan biasanya muncul karena adanya luka dalam pada kulit, misalnya Anda baru saja mengalami kecelakaan yang mengharuskan kulit dijahit, lalu tindik pada telinga, tato, bekas vaksin, dan bekas cacar. Kalau hanya memencet jerawat, tidak lantas jadi keloid,” kata dr. Valda.
Pada dasarnya, jerawat bukanlah penyakit yang berbahaya. Meski demikian, jika tidak diobati dengan benar, jerawat bisa menimbulkan bekas luka yang disebut dengan acne scar. Biasanya, bekas luka ini akan muncul seperti flek hitam maupun bekas jerawat pada kulit.
“Jika Anda asal dalam memencet jerawat, terutama dengan menggunakan tangan yang tidak dicuci terlebih dahulu, jerawat bisa menjadi infeksi dengan gejala yang parah, seperti memerah, meradang, dan bengkak,” ujar dr. Valda.
Cara memencet jerawat yang benar
Oleh karena itu, hindari sembarangan memencet jerawat. Lantas, bagaimana cara memencet jerawat yang benar? Berikut cara yang disarankan dr. Dyah Novita Anggraini dari Klikdokter:
- Hindari memencet jerawat terlalu dini. Memencet jerawat terlalu dini justru akan membuat jerawat Anda makin meradang dan terinfeksi. Tunggu jerawat memunculkan bintik putih atau pada ujungnya, barulah Anda pencet jerawat hingga isinya keluar.
- Sebelum memencet jerawat, cuci terlebih dahulu tangan dan kuku Anda menggunakan sabun. Setelah itu, bilas menggunakan air hangat dan lap hingga kering.
- Jika Anda ingin mengeluarkan jerawat dengan menggunakan jarum, pastikan Anda memanaskan jarum tersebut terlebih dahulu dengan api. Sesudah pemakaian, cuci alat pemencet jerawat dengan air dingin dan bilas menggunakan air alkohol (kadar alkohol disarankan mencapai 70 persen). Meski sudah steril, penggunaan jarum sendiri tidak dianjurkan. Minta bantuan ahlinya jika Anda memang ingin mengeluarkan jerawat dengan menggunakan jarum. Penggunaan jarum bisa berisiko infeksi jika salah cara penggunaannya.
- Bersihkan permukaan jerawat dan tangan Anda dengan alkohol. Hal ini bertujuan untuk membunuh kuman yang terdapat pada permukaan jerawat dan ujung jari Anda.
- Letakkan alat pemencet jerawat sejajar dengan permukaan kulit Anda, tusuk pada ujung kepala jerawat yang berwarna putih tersebut, lalu tarik ke atas untuk membuka bagian atas jerawat. Hal ini tidak membuat nyeri karena yang ditekan merupakan sel kulit yang sudah mati.
- Selanjutnya gunakan tangan Anda, tekan dengan lembut sisi samping jerawat tersebut. Jika nanah tidak keluar setelah ditekan, segera hentikan pemencetan karena hal ini mungkin disebabkan jerawat belum siap untuk dipencet. Namun jika nanah sudah keluar, segera basuh jerawat yang sudah dipencet dengan menggunakan kapas alkohol.
Dengan demikian, informasi yang mengatakan bahwa memencet jerawat bikin keloid tidaklah benar. Meski begitu, bukan berarti Anda boleh sembarangan memencet jerawat. Lakukan langkah-langkah di atas saat memencet jerawat. Selain itu, disarankan dr. Valda, Anda dapat menghindari jerawat dengan rajin membersihkan wajah setelah beraktivitas, hindari sering menyentuh wajah dengan tangan, serta menggunakan masker saat bepergian untuk mencegah kotoran menempel di wajah.
[HNS/ RVS]