Kulit

6 Cara Mencegah Keloid pada Bekas Luka

Siti Putri Nurmayani, 13 Jan 2023

Ditinjau Oleh dr. Devia Irine Putri

Keloid sulit untuk diobati, karenanya pencegahan menjadi kunci utama agar masalah kulit ini tidak terjadi. Simak cara mencegah keloid berikut ini!

6 Cara Mencegah Keloid pada Bekas Luka

Keloid dapat terbentuk dari bekas luka. Meski begitu, tidak semua bekas luka bisa menyebabkan munculnya keloid yang menonjol. Walau penyakit kulit ini tidak berbahaya, faktanya keloid sulit untuk dihilangkan.

Selain sulit untuk diobati, perawatan yang tidak lengkap juga bisa menyebabkan keloid semakin memburuk. Oleh karena itu, pencegahan merupakan kunci utama pada penyakit kulit ini.

Agar terhindar dari kondisi tersebut, berikut sejumlah cara mencegah keloid yang bisa kamu terapkan:

1. Lindungi Kulit dari Luka atau Cedera

Melakukan berbagai kegiatan dengan hati-hati dapat melindungi kamu dari luka. Jadi, jangan menganggap sepele luka ringan, seperti goresan atau gigitan serangga karena keduanya ternyata juga bisa memicu timbulnya keloid.

Selalu gunakan alat pelindung jika kamu melakukan aktivitas yang berisiko cedera atau menimbulkan luka.

Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Suntik Keloid dan Potensi Efek Sampingnya

2. Bersihkan Luka dengan Baik

Agar bekas luka tidak berubah menjadi keloid, kamu perlu menjaga luka supaya tetap bersih dan lembap.

Segera cuci kulit yang terluka dengan sabun dan air, sekalipun pada luka yang berukuran kecil. Dengan menjaga kebersihan luka, ini dapat mengurangi kemungkinan munculnya jaringan parut.

Air sabun atau larutan garam berperan untuk membersihkan luka tanpa membuatnya menjadi kering. Hindari penggunaan hidrogen peroksida, alkohol gosok, atau yodium pada luka.

3. Balut Luka dan Oleskan Salep

Balut Luka dan Oleskan Salep

Setelah membersihkan luka, oleskan petroleum jelly atau obat salep pencegah keloid yang direkomendasikan dokter ke area tersebut.

Disampaikan dr. Devia Irine Putri, penggunaan petroleum jelly bisa membantu melembapkan area sekitar luka. Petroleum jelly akan mengurangi gesekan atau kemunculan rasa gatal yang berpotensi digaruk. Dengan demikian, risiko terbentuknya keloid akan berkurang.

Kemudian, balut area luka dengan kasa steril atau pembalut luka hidrogel agar tetap lembap. Pastikan untuk membersihkan luka dan ganti kain kasa setiap hari sampai lukamu sembuh.

Perlu kamu pahami bahwa bekas luka yang kering bisa merangsang pertumbuhan jaringan parut. Oleh sebab itu, setelah luka sembuh, oleskan lembaran silikon gel yang bisa dibeli secara bebas tanpa resep dokter.

Penggunaan silikon gel dapat membantu mempertahankan kelembapan kulit, sekaligus menghindari produksi kolagen berlebih yang bisa menyebabkan keloid. Kamu perlu menggunakannya setiap hari selama sekitar 6 bulan.

Artikel Lainnya: Intip Manfaat Petroleum Jelly untuk Kulit

4. Lindungi Luka dari Sinar Matahari

Pada dasarnya, keloid membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh. Meski begitu, kamu tetap perlu melindungi bekas luka dari paparan sinar matahari.

“Paparan sinar matahari bisa membuat tampilan bekas luka atau area keloid menjadi lebih gelap dibanding warna kulit sekitarnya. Jadi, keloid bisa lebih terlihat,” ujar Dokter Devia.

Tutupi area luka dengan pakaian. Pengolesan tabir surya juga bisa kamu lakukan untuk melindungi kulit saat berada di luar ruangan.

Agar lebih optimal, gunakan sunscreen dengan SPF 30 atau lebih tinggi. Pastikan untuk mengaplikasikannya 15 menit sebelum keluar rumah.

5. Hindari Tindik dan Tato

Pertimbangkan kembali jika kamu ingin melakukan tindik, tato, atau prosedur lainnya.

Dikutip dari American Academy of Dermatology Association, tindik telinga bisa meningkatkan risiko terjadinya keloid.

Jika ada riwayat keluarga yang mengalami penyakit kulit ini, ada kemungkinan kamu juga bisa memiliki keloid setelah menusuk bagian apa pun di area telinga.

Artikel Lainnya: Ingin Tindik Hidung? Ini Bahayanya yang Perlu Anda Tahu

6. Waspada saat Melakukan Pembedahan

Keloid juga bisa berkembang di dalam mulut. Karena itu, kamu perlu waspada ketika harus menjalani tindakan operasi, termasuk pembedahan gigi.

Beri tahu dokter bedah jika ada riwayat keluarga yang memiliki keloid, supaya nantinya dokter bisa melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko munculnya penyakit kulit ini.

Tak lupa, perhatikan baik-baik bekas luka operasi. Jika tampak menebal, segera hubungi dokter kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Artikel Lainnya: Bekas Cacar Air Jadi Keloid, Gimana Cara Mengatasinya?

Nah, langkah-langkah pencegahan di atas penting untuk dilakukan agar terhindar dari keloid, terutama jika kamu pernah mengalami keloid sebelumnya. Selalu bersihkan luka dan merawatnya sampai sembuh sebagai upaya untuk #JagaSehatmu.

Jika bekas luka tak kunjung sembuh dan tampak menonjol, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu juga bisa konsultasi kepada dokter spesialis kulit kelamin lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter agar lebih praktis.

(APR/JKT)

  • StatPearls Publishing. Diakses 2022. Keloid. 
  • American Academy of Dermatology Association. Diakses 2022. Keloid Scars: Self-care. 
  • International Wound Journal. Diakses 2022. Efficacy of topical silicone gel in scar management: A systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials.