Dermatitis seboroik atau sering disebut ketombe adalah penyakit kulit kronis dengan gejala kulit kering, mengelupas, dan merah.
Penyakit ini umum terjadi, serta mirip dan berhubungan dengan gangguan kulit seperti psoriasis, eksim, atau reaksi alergi.
Penyebab dermatitis seboroik tidak diketahui pasti. Mungkin ada faktor genetik yang berperan, hormon, atau jamur malassezia.
Dermatitis seboroik juga telah dikaitkan dengan gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson, epilepsi, dan stroke.
Gejala dermatitis seboroik yang umumnya muncul di antaranya kulit tampak bersisik dan mengelupas, ruam kemerahan yang bisa menyebar, ada ketombe di kulit kepala, alis, lipatan hidung, sekitar jenggot, dan dada, serta gatal.
Berikut ini beberapa cara mengobati dermatitis seboroik:
Artikel Lainnya: Penyebab Munculnya Ketombe di Rambut Kemaluan
1. Menggunakan Sampo Antiketombe
Dalam penanganan pertamanya, dermatitis seboroik bisa diatasi menggunakan sampo antiketombe. Sampo antiketombe biasanya memiliki kandungan selenium sulfide, tea tree oil, zinc pyrithione, asam salisilat, maupun sulfur.
Selain itu, sampo antijamur yang mengandung ketokonazol juga bisa digunakan. Penggunaan sampo tersebut bisa digunakan 2-3 kali dalam seminggu.
Agar lebih optimal, bisa mendiamkannya 5-10 menit saat keramas, lalu bilas hingga bersih.
2. Krim Pengontrol Peradangan
Kondisi dermatitis seboroik juga berhubungan dengan adanya peradangan. Untuk meredakan peradangan di kulit, diperlukan krim pengontrol peradangan.
Umumnya dokter akan memberikan krim kortikosteroid. Dengan memberikan krim antiradang, diharapkan gejala yang muncul bisa berkurang.
3. Terapi Sistemik
Yang dimaksud terapi sistemik dalam pengobatan dermatitis seboroik adalah pemberian obat minum.
Konsumsinya diutamakan jika dermatitis seboroik terjadi pada banyak bagian tubuh dan ada kondisi tertentu misalnya HIV. Keadaan ini membutuhkan tambahan terapi yang bisa mengurangi keluhan secara cepat.
Selain obat untuk mengurangi rasa gatal, dokter dapat memberikan obat antijamur. Obat antijamur yang digunakan berperan sebagai anti-peradangan dan membantu melawan Malassezia.
4. Hindari Menggaruk Meski Gatal
Penderita disarankan tidak menggaruk bagian tubuh yang mengalami dermatitis seboroik. Pasalnya, menggaruk apalagi sampai berlebihan justru dapat memperparah keluhan serta meningkatkan risiko luka lecet dan infeksi.
Alih-alih menggaruknya, kurangi gatal dengan mandi air dingin atau menggunakan krim atau losion antigatal.
Artikel Lainnya: Temukan Kaitan antara Ketombe dan Rambut Rontok di Sini
5. Gunakan Pakaian Nyaman
Tak hanya dengan obat-obatan, cara mengobati dermatitis seboroik lainnya adalah memerhatikan pakaian yang digunakan.
Sebaiknya gunakan pakaian berbahan halus dan dingin. Dengan begitu, gesekan dengan kulit yang sedang bermasalah bisa dikurangi.
6. Berhati-hati Memilih Produk Perawatan
Sebaiknya berhati-hati dalam memilih produk perawatan tubuh. Pasalnya, kandungan tertentu misalnya alkohol di dalam produk perawatan bisa menyebabkan keluhan dermatitis seboroik semakin parah.
Jangan lupa tetap menggunakan pelembap sesering mungkin agar kulit tidak mudah gatal. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter agar bisa memilih produk perawatan yang tepat.
Jika dengan penanganan utama di rumah keluhan tidak kunjung membaik, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Gunakan LiveChat dokter kulit untuk konsultasi lebih mudah.
(FR/AYU)