Penggunaan darah haid sebagai masker wajah tengah menjadi tren di kalangan pengguna TikTok. Darah haid untuk skincare disebut-sebut bisa membuat wajah terlihat awet muda.
Kendati banyak warganet merasa jijik dengan aktivitas tersebut, tidak sedikit orang mengikuti tren dengan tagar periodfacemask.
Sebenarnya, aman enggak sih darah haid digunakan untuk kecantikan wajah? Simak penjelasan dokter di bawah ini, ya!
Penggunaan Darah Haid untuk Skincare
Disampaikan dr. Sara Elise Wijono, MRes, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah mengenai manfaat darah haid untuk wajah.
Meski terdapat metode perawatan wajah menggunakan darah yang dikenal sebagai platelet-rich plasma (PRP), prosedur PRP sangat berbeda dengan pemakaian darah menstruasi sebagai skincare.
“PRP diambil dari darah, kemudian diproses dengan centrifuge (alat untuk memisahkan komponen zat) supaya terpisah dari sel darah merah dan plasmanya. Nah, bagian plasma yang kaya protein ini digunakan untuk perawatan,” ungkap dr. Sara.
Alih-alih memberikan manfaat, penggunaan darah haid untuk kecantikan wajah justru berbahaya. Hal itu disampaikan dokter kulit asal Amerika Serikat, dr. Joyce Park. Menurutnya, darah menstruasi mengandung bakteri dan komponen lain yang dapat menginfeksi kulit.
Karena itu, dr. Joyce meminta agar penggunaan darah haid sebagai skincare segera dihentikan.
Artikel Lainnya: Viral Wanita Minum Darah Haid, Ini Dampaknya bagi Tubuh
Bahaya Menggunakan Darah Haid untuk Skincare
Penggunaan darah haid untuk wajah bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Berikut bahaya darah haid untuk skincare yang perlu diwaspadai:
1. Menimbulkan Rasa Tidak Nyaman
Dokter Sara mengatakan bau amis darah menstruasi yang diaplikasikan ke wajah bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penggunanya. Aroma tidak sedap tersebut sebagian besar disebabkan oleh perkembangan bakteri di area vagina.
2. Berisiko Menimbulkan Penyakit Infeksi Akibat Bakteri
Berdasarkan penelitian dalam jurnal Molecular & Cellular Proteomics, darah menstruasi terdiri dari tiga jenis cairan tubuh, yaitu darah, cairan vagina, dan sel-sel maupun cairan yang terakhir kali dihasilkan endometrium (lapisan terdalam rahim) selama menstruasi berlangsung.
Nah, di antara cairan tersebut, turut pula bakteri yang jadi bagian dari flora normal di organ intim wanita. Apabila jumlah bakteri dalam vagina tidak seimbang, infeksi yang disebut sebagai vaginosis bakterialis bisa terjadi. Vaginosis bakterialis menyebabkan keputihan berbau amis, vagina gatal, hingga nyeri saat buang air kecil.
Nah, penggunaan darah haid untuk skincare bisa memperbesar risiko infeksi bakteri di area wajah. Apabila kamu mengidap klamidia, bakteri Chlamydia trachomatis penyebab penyakit menular seksual tersebut bisa menginfeksi mata dan menimbulkan konjungtivitis. Akibatnya, konjungtiva alias selaput bening yang melindungi bola mata kamu meradang.
3. Kulit Wajah Terinfeksi Virus
Herpes genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes simplex. Virus Herpes simplex bisa menular melalui darah haid yang kamu aplikasikan ke wajah.
Akibatnya, kamu mengalami penyakit herpes wajah yang menimbulkan gejala berupa luka lepuh maupun luka terbuka berair.
Artikel Lainnya: Cek Kondisi Kesehatan Lewat Warna Darah Menstruasi
Darah haid untuk kecantikan wajah tidak memiliki manfaat kesehatan sama sekali. Darah menstruasi yang dioleskan ke wajah justru bisa menimbulkan efek yang merugikan bagi kesehatan.
Karena itu, hindari penggunaan darah haid untuk wajah, ya! #JagaSehatmu dengan menggunakan masker yang memang terbukti aman dan bisa memberikan manfaat untuk kulit.
Jangan pernah termakan tren perawatan kecantikan yang tengah populer. Jika kamu ragu mengenai manfaatnya, konsultasikan kepada dokter kulit lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
Yuk, unduh aplikasinya untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan kulit lainnya
(ADT/JKT)
- TikTok Dr. Joyce Dermatologist. Diakses 2022. Period blood as a face mask?
- Molecular & Cellular Proteomics. Diakses 2022. Proteomic Analysis of Menstrual Blood