Selama masa pandemi virus corona, sabun antiseptik menjadi incaran banyak orang. Sabun jenis ini disebut lebih ampuh membunuh bakteri maupun virus yang menempel di tubuh. Tapi sayangnya, sabun antiseptik tidak dianjurkan digunakan setiap hari.
Pasalnya, ada bahaya sabun antibiotik yang bakal merugikan Anda. Sabun ini mengandung ion perak yang digunakan dalam bidang kesehatan dan efektif sebagai antimikroba. Jadi, jika dikatakan sabun antiseptik efektif membunuh virus dan bakteri secara menyeluruh, itu betul.
Namun, kembali lagi kepada jenis kulit masing-masing. Tidak semua sabun antiseptik cocok untuk digunakan. Misalnya, jika Anda pemilik kulit sensitif, pemakaian sabun antiseptik harus dipikir-pikir lagi karena dapat menyebabkan kulit jadi terasa panas dan kering.
Lantas, apa saja efek dari sabun antiseptik yang perlu diwaspadai? Berikut penjelasannya:
1. Berisiko Mengganggu Perubahan Hormonal
Dilansir dari Life Health, kandungan triclosan dalam sabun antiseptik bisa meningkatkan gen penghasil testosteron dalam tubuh. Studi tersebut telah dibuktikan pada hewan tikus.
Hanya saja, butuh studi lebih lanjut untuk mengetahui kebenaran efek samping yang satu ini pada manusia.
Artikel lainnya: Ternyata, Mandi Tidak Pakai Sabun Ada Manfaatnya!
2. Meningkatkan Risiko Alergi
Bahaya sabun antiseptik yang dipakai terlalu sering dan berulang berisiko menyebabkan alergi. Lagi-lagi, senyawa triclosan berperan dalam hal ini.
Senyawa triclosan diduga memiliki efek samping terhadap sistem kekebalan manusia. Apabila bertemu dengan bakteri, senyawa ini bisa bermutasi dan menghambat sistem imun untuk membasmi bakteri yang menempel.
Karena itu, tidak heran jika beberapa dari Anda akan mengalami efek alergi setelah pemakaian sabun antiseptik.
3. Bikin Kulit Jadi Lebih Kering
Lagi-lagi triclosan dalam sabun antiseptik jadi biang keladi membuat kulit jadi kering. Menurut dr. Reza Fahlevi, salah satu efek samping yang sering dialami banyak orang ketika pakai sabun antiseptik adalah kulit kering.
Tidak hanya itu, kulit kering ini bisa menyebabkan kemerahan dan peradangan pada kulit.
4. Berpotensi Melahirkan Bakteri Baru
Triclosan yang ada di dalam sabun antiseptik juga mengandung beberapa bakteri. Jika dipakai terlalu sering, kandungan ini nantinya bisa melahirkan bakteri baru.
Bahkan, keberadaan bakteri ini nantinya bisa mengurangi efektivitas sabun antiseptik secara keseluruhan. Jadi, jangan terlalu sering menggunakan produk ini, ya!
Artikel lainnya: Bolehkah Memandikan Bayi dengan Sabun Antiseptik?
5. Tidak Punya Kegunaan yang Lebih dari Sabun Biasa
Menurut beberapa penelitian, sabun antibakteri tidak memiliki lebih banyak manfaat dibanding sabun biasa. Sabun ini hanya bisa membunuh bakteri atau virus.
Justru, sabun badan biasa dinilai lebih memiliki banyak keuntungan. Meski begitu, bukan berarti sabun antiseptik sama sekali tidak bisa digunakan.
Mengetahui fakta bahaya sabun antiseptik di atas, bukan berarti Anda sama sekali tidak boleh memakainya. Sabun ini tetap bisa digunakan selama pemakaiannya tepat, yakni:
- Jangan menggosok sabun di badan terlalu cepat.
- Gunakan air mengalir untuk mandi.
- Bersihkan badan secara menyeluruh sampai sela-sela jari kaki dan tangan.
- Hindari pemakaian di area wajah.
- Gunakan pelembap setelah selesai mandi.
“Sebenarnya sabun antiseptik itu punya sisi positif dan negatifnya. Sisi positifnya adalah sabun ini bisa membunuh kuman lebih baik terutama bagi mereka yang memang bekerja kotor-kotoran, atau punya banyak aktivitas di luar rumah,” tutur dr. Reza.
“Kekurangannya ya sabun ini bisa membuat kulit kering dan mengurangi jumlah flora normal kulit,” dia menambahkan.
Dokter Reza menyarankan, jika Anda ingin menggunakan sabun antiseptik, sebaiknya pilih yang mengandung pelembap.
“Atau langsung pakai pelembap setelah mandi dengan sabun antiseptik,” tutur dr. Reza Fahlevi lagi.
Jangan ketinggalan berita menarik lainnya seputar cara merawat kesehatan kulit dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
[HNS/JKT]