Kulit

5 Jenis Infeksi Kulit Karena Bakteri dan Penanganannya

Aprinda, 21 Apr 2023

Ditinjau Oleh dr. Gia Pratama

Infeksi kulit akibat bakteri tidak cuma abses saja. Yuk, kenali berbagai jenis dan penanganannya berikut ini!

5 Jenis Infeksi Kulit Karena Bakteri dan Penanganannya

Infeksi bisa terjadi di bagian mana pun pada tubuh kamu, termasuk kulit. Salah satu penyebab infeksi pada kulit yang paling umum adalah bakteri. 

Sesuai penuturan dr. Gia Pratama, kondisi ini bisa menimbulkan kemerahan, bengkak, rasa sakit atau gatal, serta kadang-kadang disertai dengan demam. Infeksi kulit perlu diobati, agar kondisinya tidak semakin bertambah parah.

Menurut dr. Gia ada beberapa jenis infeksi kulit karena bakteri yang paling umum terjadi, sebagai berikut.

1. Impetigo

Impetigo adalah infeksi bakteri pada kulit yang menular. Biasanya, penyakit kulit menyerang bayi dan anak kecil. Gejala khasnya adalah muncul lenting kemerahan di wajah, terutama di sekitar hidung, mulut, tangan, dan kaki.

Selama sekitar satu minggu, luka dapat pecah dan membentuk kerak berwarna kekuningan. Penyebab utama dari infeksi kulit ini adalah bakteri Stafilokokus. 

Kamu bisa terpapar bakteri ini ketika bersentuhan dengan luka orang yang terinfeksi. Bisa juga terpapar dari handuk, pakaian, sprei, atau mainan orang yang terinfeksi.

Pengobatan utama penyakit kulit karena infeksi ini adalah antibiotik mupirocin dalam bentuk salep atau krim yang dioleskan langsung ke luka. Pemakaian obat umumnya adalah sebanyak 2-3 kali sehari selama 5 atau 10 hari.

Sebelum mengoleskan obat, rendam area tersebut dengan air hangat atau gunakan kompres kain basah selama beberapa menit. Kemudian, keringkan dan singkirkan koreng dengan hati-hati agar antibiotik dapat masuk ke dalam kulit.

Tempatkan perban antilengket di atas area tersebut untuk mencegah luka menyebar.

Artikel Lainnya: Mengenal 5 Gejala Impetigo, Infeksi Kulit yang Bisa Menular

2. Ecthyma

Impetigo yang tidak diobati bisa menyebabkan penyakit kulit yang lebih serius, yakni ecthyma. Kondisi ini menyebabkan lepuh kecil dengan batas merah yang berisi nanah.

Sekilas, ecthyma mirip dengan impetigo, namun rasa sakitnya lebih parah dan infeksinya dapat menyebar jauh lebih dalam ke kulit. Setelah lepuh pecah, akan muncul bisul berkerak.

Obat untuk infeksi kulit akibat bakteri ini diobati dengan antibiotik oral. Pada beberapa kasus parah, antibiotik diberikan lewat suntikan intravena.

3. Selulitis

Ruam

Selulitis merupakan salah satu infeksi kulit karena bakteri yang berpotensi serius. Pasalnya, jika tidak diobati, infeksi bisa menyebar ke kelenjar getah bening  dan aliran darah sehingga dapat mengancam jiwa.

Kulit yang terkena selulitis akan tampak membengkak, meradang, terasa hangat, dan nyeri saat disentuh. Pada beberapa orang, infeksi kulit akibat bakteri ini bisa menyebabkan penderitanya demam.

“Selulitis paling sering disebabkan oleh bakteri streptococcus dan staphylococcus, masuk melalui kulit yang rusak, kering, terkelupas, atau terbuka,”, papar dr. Gia.

Seperti infeksi bakteri lainnya, selulitis diobati dengan antibiotik oral. Dalam tiga hari setelah memulai antibiotik, beri tahu dokter apakah kamu merespons pengobatan atau tidak.

Kamu harus minum obat secara rutin selama 5 sampai 10 hari, bahkan jika tubuh mulai merasa lebih baik.

Artikel Lainnya: Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Kondisi Selulitis

4. Folikulitis

Folikulitis adalah infeksi kulit karena bakteri yang terjadi ketika folikel rambut meradang. Pada awalnya mungkin terlihat seperti jerawat kecil di sekitar folikel. Namun, diikuti rasa gatal, perih seperti terbakar, dan dapat menjadi luka berkerak.

Infeksi kulit paling sering disebabkan oleh bakteri ini Staphylococcus aureus (staph). Folikulitis ringan kemungkinan besar akan sembuh tanpa bekas luka dalam beberapa hari dengan perawatan diri dasar.

Akan tetapi, jika sudah parah, kamu perlu mendapatkan obat dari dokter. Obat untuk penyakit kulit akibat bakteri ini adalah losion atau gel antibiotik dan antibiotik oral.

5. Abses

Abses kulit adalah benjolan di dalam atau di bawah permukaan kulit. Biasanya penuh dengan nanah, nyeri, dan bengkak disentuh. Penyebab abses di kulit adalah infeksi bakteri.

Infeksi kulit karena bakteri ini mirip dengan jerawat, tetapi biasanya lebih besar dan berada lebih dalam di bawah kulit. Sebagian besar abses kulit tidak berbahaya dan dapat hilang tanpa pengobatan. 

Namun kamu bisa menggunakan krim antibiotik topikal yang diresepkan dokter dan melakukan perawatan di rumah. Jika tidak ampuh, abses perlu diobati dengan laserasi (pemotongan) atau drainase dan terapi antibiotik.

Artikel Lainnya: Mengenal Berbagai Pilihan Obat Bisul yang Efektif

Infeksi kulit karena bakteri bisa dihindari dengan menjaga kebersihan kulit saat ada luka. Ingin tahu lebih banyak seputar penyakit kulit? Kamu bisa dapatkan berbagai infromasi seputar kesehatan kulit dan #JagaSehatmu di aplikasi KlikDokter.

Tidak ketinggalan, kamu juga bisa melakukan konsultasi daring dengan dokter spesialis kulit dan kelamin lewat fitur Tanya Dokter. Yuk, donwload aplikasinya dan gunakan fiturnya!

(NM)

selulitis
Mengatasi Impetigo
Folikulitis
  • Mayo Clinic. Diakses 2023. Impetigo.
  • Medline Plus. Diakses 2023. Ecthyma
  • Mayo Clinic. Diakses 2023. Cellulitis
  • Mayo Clinic. Diakses 2023. Folliculitis
  • Health Line. Diakses 2023. What Is a Skin Abscess.