Bicara soal infeksi jamur, mungkin yang langsung terpikirkan oleh Anda adalah penyakit panu ataupun kurap. Ya, hal tersebut memang tidak salah, tetapi sebenarnya masih ada lagi, lo, infeksi jamur lain yang bisa mengintai saat Anda kurang menjaga kebersihan diri. Menurut dr. Melyarna Putri dari KlikDokter, setidaknya ada delapan jenis infeksi jamur yang wajib dikenali.
Jenis Infeksi Jamur
Berikut beberapa infeksi jamur yang perlu Anda ketahui.
-
Tinea Pedis (Kutu air)
Tinea pedis atau kutu air adalah infeksi jamur jenis dermatofita yang menyerang telapak kaki dan jari-jari. Meski nama penyakit ini ada kata ‘kutu’, tetapi penyebab sebenarnya adalah jamur. Gejala yang ditimbulkan berupa sisik halus dan tipis di antara jari-jari kaki.
Bagi Anda yang memiliki telapak kaki lembap, risiko mengalami infeksi jamur yang satu ini akan tinggi. Kaki yang kotor mesti dibersihkan. Setelah dibersihkan, keringkan dulu dengan handuk bersih, baru pakai alas kaki. Hindari pula memakai sepatu yang lembap (basah dan tak dikeringkan dengan baik).
-
Tinea Unguium (Jamur Kuku)
Ini adalah infeksi jamur jenis dermatofita pada kuku, baik kuku tangan maupun kaki. “Kuku yang terinfeksi jamur tinea unguium akan menjadi rapuh, berubah warna menjadi kuning kusam, dan akhirnya kuku Anda akan hancur,” kata dr. Melyarna.
Untuk mengobati penyakit ini, biasanya dokter akan memberikan obat pelapis kuku, krim anti-jamur, dan obat oral anti-jamur. Jika sudah parah, bukan tak mungkin untuk dilakukan tindakan pembedahan.
Artikel lainnya: Waspada Infeksi Jamur, Kenali Jenis dan Gejalanya
Tinea Kruris (Jamur di Selangkangan)
Jenis infeksi jamur selanjutnya adalah tinea cruris. Infeksi yang satu ini disebabkan oleh jenis jamur dermatofita yang sering mengenai daerah lubang dubur, selangkangan, bokong, perut bagian bawah, hingga lipatan paha.
“Kelainan kulit atau gejala yang ditimbulkan adalah kulit berbatas tegas, di mana bagian pinggirnya lebih kemerahan dan bersisik ketimbang di bagian tengahnya. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, bercak akan berubah menjadi kehitaman,” kata dr. Melyarna.
Adanya warna kehitaman di area tersebut tentu membuat Anda tidak percaya diri, bukan? Oleh sebab itu, atasi dengan cara:
- Bersihkan kulit dengan sabun dan air hangat, lalu keringkan dengan handuk bersih.
- Oleskan krim anti-jamur.
- Hindari pakaian yang terlalu ketat.
- Rajinlah mengganti pakaian dalam dan jangan mengenakan pakaian dari orang yang terinfeksi jamur.
-
Tinea Barbae (Jamur di Jenggot)
Jenis infeksi jamur ini kerap menyerang daerah berambut di wajah dan leher. Kondisi tersebut sering menyerang pria dan jarang sekali menyerang anak-anak.
Gejala yang dihasilkan dari infeksi jamur tinea barbae yaitu muncul benjolan merah, bengkak, kulit berkerak, dan bahkan bisa disertai nanah. Rambut yang tumbuh di area yang terinfeksi akan mudah rontok. Jika sudah terinfeksi, cukurlah jenggot Anda dan oleskan krim anti-jamur.
Artikel lainnya: Jenis Jamur dan Gejala Infeksi yang Ditimbulkannya
-
Tinea Kapitis
Pernahkah melihat kepala anak yang bagian botaknya hanya di bagian tertentu? Jika pernah, ternyata menurut dr. Melyarna, itu bisa disebabkan oleh infeksi jamur tinea kapitis. Jamur tersebut akan membuat rambut menjadi mudah patah dan rontok. Apabila rambut berhasil tumbuh kembali tetapi jamur belum diobati, akan muncul bintik-bintik hitam (black dot).
-
Malassezia Folliculitis
Infeksi jamur ini mirip seperti jerawat di punggung, dada, atau lengan atas. Meski mirip, tetapi itu bukanlah jerawat biasa. Pada jerawat biasa, tidak terasa gatal berlebih. Sedangkan, hal yang mirip jerawat ini mampu menghasilkan gatal berlebih.
Malassezia sebenarnya adalah ragi. Tetapi secara biologis, klasifikasinya sama seperti jamur. Jika Anda memiliki tubuh yang lembap akibat keringat, kotor, dan Anda jarang ganti pakaian atau mandi, maka risiko untuk memiliki jerawat di punggung dan beberapa area lainnya menjadi semakin tinggi.
- Malassezia Furfur (Panu)
Infeksi jamur di kulit yang satu ini tentu sudah diketahui banyak orang. Ya, mereka yang memiliki panu di kulitnya harus bersiap-siap menghadapi rasa gatal yang berlebih! Tak cuma itu, adanya bercak-bercak putih di kulit juga cukup mencolok terlihat. Sama seperti tinea kruris, tampilannya bisa menurunkan kepercayaan diri.
- Kandidosis
Kandidosis atau kandidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida. Meski biasanya ditemukan pada vagina atau vulva (bagian luar dari organ intim wanita), kandidosis juga dapat menyerang mulut, hidung, kulit, kuku, bahkan saluran pernapasan.
Pada wanita, infeksi ini terlihat seperti keputihan yang menggumpal. Pengobatan kandidosis dapat dilakukan dengan pemberian obat minum, obat oles, ataupun obat kumur (jika mengenai mulut). Untuk mencegah kekambuhan khususnya pada area vagina, tentu Anda harus meningkatkan kebersihan dan memastikan bahwa organ intim tetap dalam keadaan kering.
Itu dia delapan jenis infeksi jamur yang dapat mengenai kulit, kuku, dan organ intim Anda. Meski jarang menyebabkan komplikasi serius, tetapi bukan berarti Anda bisa mengabaikannya. Sebab, perubahan di bagian tubuh serta rasa gatal yang “mematikan” dapat mengganggu aktivitas Anda.
(FR/RPA)