Bicara soal gangguan ejakulasi dan disfungsi seksual pasti bikin para pria geleng-geleng kepala.
Apalagi jika hal tersebut sampai dipicu oleh penyakit kulit, yang bahkan tidak berhubungan langsung dengan kondisi kelamin.
Faktanya, terdapat beberapa penyakit kulit yang dapat mempengaruhi fungsi organ intim pria. Mereka yang mengalaminya berpotensi kehilangan kejantanan di atas ranjang.
Hubungan antara Penyakit Kulit dan Gangguan Ejakulasi
Hubungan antara penyakit kulit dan gangguan ejakulasi beserta disfungsi seksual lainnya sempat dibahas dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the German Society of Dermatology.
Menurut para peneliti, penyakit kronis memang dapat mengakibatkan masalah psikologis; termasuk penurunan kepercayaan diri dan harga diri, gangguan tidur, fobia sosial, kecemasan, depresi, hingga gangguan obsesif-kompulsif. Diketahui juga, kondisi tersebut sampai bisa menyebabkan masalah seksual.
Senada dengan penelitian berjudul Dermatologic Disease and Their Effects on Male Sexual Function itu, dr. Valda Garcia mengatakan, memang ada keterkaitan antara penyakit kulit kronis dengan disfungsi seksual pada pria.
“Ya, ada hubungannya. Tetapi hubungannya itu tidak langsung menyebabkan gangguan ejakulasi. Lebih ke arah penyakit kulit kronis, yang bisa mempengaruhi kondisi psikis sampai akhirnya dia stres berat,” kata dr. Valda
“Stres menjadi salah satu hal yang bisa mempengaruhi fungsi seksual pria. Gangguan ejakulasi itu sendiri bisa disebabkan oleh stres,” tegasnya.
Artikel Lainnya: 8 Kelainan pada Kulit yang Jadi Tanda Penyakit Serius
Penyakit Kulit yang Bisa Sebabkan Disfungsi Seksual
Berikut ini adalah sejumlah penyakit kulit yang berpotensi memicu gangguan ejakulasi, disfungsi ereksi, dan masalah organ intim lainnya pada pria:
1. Pruritus Kronis
Kondisi ini bisa menimbulkan rasa gatal hebat pada penderitanya. Alhasil, orang tersebut punya keinginan untuk terus menggaruk.
Area yang gatal biasanya terlihat kemerahan dan ada bintik-bintik kecil serta kering bersisik.
Rasa gatal bisa berlangsung dalam waktu lama hingga akhirnya bikin penderitanya terganggu, tak bisa fokus, dan stres.
Tak menutup kemungkinan gatal akan muncul di sesi hubungan seks, sehingga hal tersebut membuat risih keduanya menggagalkan klimaks.
2. Psoriasis
Masih dari penelitian sebelumnya, sebanyak 40,8 persen pasien psoriasis sempat melapor bahwa mereka mengalami penurunan aktivitas seksual semenjak psoriasis timbul di kulit mereka.
Psoriasis adalah peradangan kulit akibat proses autoimun. Pria yang mengalami kondisi ini terkadang merasa dirinya tidak menarik dan tidak percaya diri di hadapan pasangannya.
Mereka pun kerap mengalami penolakan karena khawatir anaknya akan merasakan penyakit serupa.
Tak cuma itu, beberapa obat-obatan psoriasis turut mempengaruhi kondisi seksualitas seseorang, misalnya methotrexate dan etretinate. Kedua obat tersebut memiliki efek samping berupa disfungsi ereksi.
Ketika penis pria tidak tegang meski sudah distimulasi, otomatis aktivitas seksualnya terhambat dan ejakulasi juga tak bisa diraih.
Artikel Lainnya: Sperma untuk Kecantikan Kulit Wajah, Mitos atau Fakta?
3. Vitiligo
Vitiligo adalah hilangnya zat warna pada kulit. Orang dengan kondisi ini akan memiliki bercak-bercak putih yang cukup besar di area tubuhnya. Tak cuma kulit, rambut kepala, alis, bulu mata juga bisa memutih.
Pasien vitiligo berpotensi kehilangan kepercayaan dirinya dan mengalami stres sosial, sehingga risiko terkena gangguan ejakulasi menjadi lebih tinggi.
4. Neurodermatitis
Penyakit ini akan menyerang ketika penderitanya mengalami stres. Ketika perasaan negatif sedang memenuhi diri orang tersebut, rasa gatal akan langsung dirasakan di tengkuk, tungkai bawah, dan lengan.
Orang yang sedari awal sudah memiliki masalah saraf berisiko tinggi mengalami neurodermatitis.
Ada sebuah penelitian yang membandingkan fungsi seksual pada 31 pasien neurodermatitis dan 24 pasien psoriasis.
Ternyata, penderita neurodermatitis memiliki lebih banyak masalah seksual daripada pasien psoriasis.
5. Eksim Tangan
Pasien dengan eksim tangan memiliki kecenderungan mengalami depresi dan disfungsi seksual secara bersamaan.
Penyakit ini tidak menular dan disebut juga sebagai eksim dishidrosis. Gejalanya ditandai dengan kemerahan dan lepuhan.
Eksim tangan dapat terjadi berulang kali hingga muncul retakan atau penebalan pada kulit.
Artikel Lainnya: Manfaat Orgasme untuk Kesehatan Kulit dan Kecantikan
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Penyebab gangguan ejakulasi dan disfungsi ereksi adalah stres akibat penyakit kulit, maka yang harus dilakukan untuk mengatasinya adalah mengobati penyakit kulitnya.
Cobalah untuk berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Dokter akan memberikan obat yang tepat untuk meredakan dan mengontrol gejala penyakit kulit yang sering muncul.
Untuk obat psoriasis, alternatif atau dosisnya bisa diatur sedemikian rupa agar tak sampai menimbulkan efek samping pada fungsi seksual.
Berkaitan dengan stres, Anda juga bisa melakukan relaksasi, belajar mencintai tubuh sendiri, dan tak terlalu menghiraukan apa kata orang.
Bila pasangan tidak bisa mencintai kondisi seutuhnya, kesalahan bukan pada diri Anda. Apalagi, jika Anda sendiri sudah sampai berusaha maksimal untuk berobat.
Demikian penyakit kulit yang bisa menjadi penyebab gangguan ejakulasi dan disfungsi ereksi.
Bila masih ada pertanyaan seputar masalah penyakit kulit kelamin atau keluhan kesehatan lainnya, jangan sungkan untuk konsultasi secara langsung pada dokter melalui fitur Live Chat 24 jam. Jangan lupa unduh aplikasi Klikdokter juga, ya!
(NB/AYU)