Biduran atau urtikaria adalah istilah medis untuk menggambarkan kondisi gatal-gatal di kulit yang menyebabkan bilur atau benjolan di kulit.
Berapa lama penyakit biduran sembuh? Biasanya kondisi gatal-gatal berlangsung selama 2-3 jam. Namun, sebagian orang dapat mengalami biduran tak kunjung sembuh.
Gatal-gatal yang datang dan pergi dapat menandakan bahwa kamu memiliki biduran kronis. Biduran kronis dapat berlangsung selama 6 minggu. Penting untuk mencari tahu penyebab biduran kronis, agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Apa Itu Biduran Kronis?
Biduran kronis dapat menyebabkan rasa gatal dan bilur yang berlangsung selama lebih dari 24 jam. Kemudian, saat gatal-gatal lama memudar, akan muncul gatal baru di area yang lain.
Tidak seperti biduran akut, yang datang tiba-tiba dan memudar dengan cepat, biduran kronis dapat terjadi hampir setiap hari selama enam minggu atau lebih. Pada sebagian orang, gejala biduran ini dapat menghambat aktivitas sehari-hari dan mengganggu waktu tidur mereka.
Selain waktu penyembuhan yang memakan waktu lama, biduran kronis juga ditandai dengan gejala lain seperti:
- Benjolan yang bisa muncul di bagian tubuh mana saja
- Bintik-bintik yang mungkin berwarna merah, ungu atau berwarna kulit, tergantung pada warna kulit penderitanya
- Bekas yang bervariasi dalam ukuran, berubah bentuk, kemudian muncul dan memudar berulang kali
- Gatal (pruritus) yang bisa menjadi intens
- Pembengkakan yang menyakitkan (angioedema) di sekitar mata, pipi atau bibir
Artikel Lainnya:Tips Mengatasi Biduran Tanpa Obat
Penyebab Biduran Kronis
Beberapa orang mengalami biduran kronis disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya. Jika tidak diatasi sesuai dengan penyebabnya, biduran dapat tak kunjung disembuhkan atau berlangsung lebih lama.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dari biduran yang kamu alami. Berikut beberapa kemungkinan penyebab dari biduran kronis yang perlu kamu ketahui.
1. Urtikaria Idiopatik Kronis
Urtikaria idiopatik kronis adalah istilah medis yang menggambarkan kondisi gatal-gatal kronis yang tidak diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebabnya. Kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala yang mirip seperti biduran.
Menurut American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), lebih dari setengah orang yang mengalami urtikaria idiopatik kronis memiliki sistem kekebalan yang terlalu aktif.
Para ahli juga melihat, orang dengan kondisi ini memiliki sistem kekebalan yang menyerang jaringan sehat. Karena menyangkut sistem kekebalan, para ahli setuju bahwa kondisi urtikaria idiopatik kronis dianggap sebagai penyakit autoimun.
2. Infeksi Bakteri dan Virus
Penelitian pada tahun 2021 yang diterbitkan oleh National Library of Medicine, menyebutkan bahwa beberapa bakteri, virus, atau parasit tertentu juga dapat menjadi penyebab dari kasus gatal-gatal kronis.
Para peneliti belum dapat membuktikan secara pasti, apakah organisme ini menyebabkan gatal-gatal kronis. Namun, beberapa virus dan bakteri memang dapat memicu sistem kekebalan tubuh, yang dapat menyebabkan gatal-gatal sebagai bagian dari respons terhadap infeksi.
Adapun beberapa infeksi bakteri yang dicurigai menjadi penyebab gatal-gatal kronis meliputi:
- Streptococcus
- Stafilokokus
- Yersinia
- Helicobacter pylori
- Mycoplasma pneumoniae
Sedangkan, untuk infeksi virus yang terkait dengan biduran kronis meliputi:
- Virus noro
- Virus hepatitis
- Parvovirus B19
Infeksi parasit yang terkait dengan gatal-gatal kronis meliputi:
- Entamoeba sp.
- Giardia lamblia
- Anisakis simplex
Artikel Lainnya: Mengobati Biduran dengan Lidah Buaya, Efektifkah?
3. Kondisi Autoimun
Kondisi autoimun dapat menjadi salah satu penyebab dari biduran kronis. Penelitian bahkan menemukan bahwa 9,8 persen orang dengan biduran kronis memiliki hipotiroidisme autoimun.
Kondisi autoimun lain yang juga terkait dengan gatal-gatal kronis meliputi:
4. Alergi
Sama halnya dengan penyebab dari biduran akut, alergi tertentu juga dapat menjadi penyebab biduran kronis. Namun, tidak seperti gatal-gatal akut, alergi penyebab biduran kronis biasanya disebabkan oleh alergi yang langka.
Biduran yang disebabkan alergi dapat dipicu oleh beberapa bahan tambahan makanan, termasuk pewarna buatan, zat penyedap, dan pengawet.
Namun, intoleransi makanan yang memicu gatal-gatal kronis tidak dapat diuji semudah alergi makanan biasa, karena mekanisme dasarnya berbeda. Dokter perlu waktu beberapa minggu untuk menentukan apakah intoleransi makanan menjadi penyebab biduran kronis.
Reaksi terhadap obat juga dapat menjadi penyebab dari biduran kronis. Kondisi gatal-gatal dapat terjadi kapan saja setelah seseorang mulai meminum obat. Beberapa obat yang dapat menjadi pemicu gatal-gatal kronis termasuk:
- Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen
- Antibiotik beta-laktam
- Vankomisin
- Opiat
Jika, kamu mencurigai bahwa gatal-gatal kronis disebabkan oleh obat yang dikonsumsi belum lama ini, bicarakan hal tersebut kepada dokter untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
5. Kesehatan Mulut
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 di jurnal Advances in Dermatology and Allergology, para peneliti menemukan bahwa kerusakan gigi dan beberapa infeksi mulut juga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit kronis.
Penting untuk menerapkan kesehatan mulut yang baik, seperti menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur atau kurang lebih setiap enam bulan sekali.
6. Berolahraga
Ketika berolahraga, kamu akan berkeringat sebagai tanda bahwa tubuh mengalami peningkatan panas tubuh. Pada sebagian orang, mereka dapat mengalami gatal gatal kronis ketika tubuh mengeluarkan keringat setelah berolahraga.
Jika kamu merasakan gatal-gatal selalu muncul setelah berolahraga, segera konsultasikan kepada dokter untuk dicari tahu penyebabnya.
Dokter mungkin akan merekomendasikan kamu untuk meminum obat antihistamin sebelum berolahraga untuk membantu mencegah flare-up atau kondisi gatal-gatal muncul.
Artikel Lainnya: 14 Makanan yang Bisa Menyebabkan Biduran Kambuh
7. Stres
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stres dapat memainkan peran utama dalam banyak penyakit fisik dan mental, termasuk gatal-gatal idiopatik kronis. Stres dapat menyebabkan dan memperburuk gejala dari gatal-gatal kronis.
Penelitian juga menemukan bahwa orang dengan gatal-gatal kronis memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. Para peneliti juga menemukan hubungan antara gangguan stres pascatrauma dan gatal-gatal.
Cara mengobati biduran yang tak kunjung sembuh akibat stres adalah dengan teknik relaksasi. Teknik relaksasi, berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 dalam jurnal Health Psychology, dapat menurunkan hormon stres kortisol.
8. Cuaca Panas di Siang Hari
Terik matahari dapat memicu biduran pada sebagian orang. Meski biasanya kondisi ini terjadi pada biduran akut atau akan hilang pada beberapa jam setelah pendinginan. Namun, pada sebagian orang, gatal-gatal akibat sinar matahari dapat menjadi penyebab biduran kronis.
Namun, kasus biduran kronis yang disebabkan oleh sinar matahari termasuk dalam kategori langka. Pastikan untuk berkonsultasi kepada dokter jika biduran yang terjadi di siang hari tak kunjung mereda.
9. Suhu Dingin
Suhu dingin bisa memicu biduran pada sebagian orang. Tak terbatas pada cuaca, pemicu lain juga termasuk makanan dingin dan kolam renang.
Pada orang memiliki alergi dingin, berendam di kolam renang dapat memicu reaksi parah. Tak hanya gatal-gatal, tapi juga syok alergi (anafilaksis) dan kehilangan kesadaran.
Jika kamu memiliki alergi dingin, dokter akan melakukan beberapa tes sederhana, seperti menempatkan es batu di kulit selama kurang lebih lima menit untuk melihat apakah terjadi reaksi alergi.
Jika ternyata kamu memiliki reaksi alergi terhadap suhu dingin, dokter akan memberikan resep untuk mengatasi alergi dingin dan menyarankan untuk melindungi kulit dari alergen atau suhu dingin.
Artikel Lainnya: Daftar Salep Alergi yang Dapat Dibeli Secara Bebas
Itu dia tadi 9 penyebab biduran tak kunjung sembuh. Pastikan untuk mencari tahu penyebabnya dengan melakukan pemeriksaan ke dokter.
Jangan lupa untuk #JagaSehatmu, ya! Jika kamu ingin berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit, gunakan fitur Tanya Dokter dan booking dokter spesialis kulit di aplikasi KlikDokter.
(DA/JKT)
- American College of Allergy, Asthma & Immunology. Diakses 2022. Hives
- National Health Service. UK. Diakses 2022. Urticaria (hives)
- American Osteopathic College of Dermatology. Diakses 2022. Urticaria
- Advance in Dermatology and Allergology. Diakses 2022. Relationship between Helicobacter pylori and idiopathic chronic urticaria: effectiveness of Helicobacter pylori eradication
- National Library of Medicine. Diakses 2022. Chronic Urticaria