Bisul merupakan benjolan kulit yang berisi nanah. Biasanya, bisul muncul di wajah, leher, ketiak, bokong, dan paha. Akan tetapi, bisa saja benjolan berisi nanah ini tumbuh di daerah lain, misalnya di kepala.
Munculnya bisul diawali dari benjolan merah yang lama-kelamaan akan membesar dengan cepat dan berisi nanah. Apa saja penyebab bisul di kepala? Bagaimana cara mengatasinya? Mari temukan jawabannya lewat artikel berikut ini.
Penyebab Bisul di Kepala
Disampaikan dr. Theresia Rina Yunita, bisul di kulit kepala umumnya tidak berbahaya.
“Meski tidak berbahaya, namun sebaiknya bisul harus diobati dengan tepat supaya infeksi tidak meluas dan sulit untuk disembuhkan,” tuturnya.
Berikut sejumlah penyebab bisul di kepala:
1. Folikulitis
Folikulitis adalah salah satu infeksi kulit yang menyerang folikel rambut yang disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari bakteri Staphylococcus aureus, virus, jamur, parasit, atau obat-obatan.
Bakteri Staphylococcus aureus yang yang menyerang kulit kepala nantinya akan menginfeksi folikel rambut, sehingga menimbulkan bisul.
Biasanya, benjolan yang muncul terlihat mirip dengan jerawat putih. Akan tetapi, gejalanya sering disertai dengan nyeri, perih, dan keluarnya nanah dari bisul.
Artikel Lainnya: Waspada, Ini Penyebab Bisul pada Penderita Diabetes
2. Kista Pilar
Kista pilar merupakan salah satu penyebab munculnya bisul di kepala. Jenis kista ini berisi cairan yang terbentuk di folikel rambut. Umumnya, kista pilar mengandung keratin yang berlebih.
Bentuk kista ini akan tampak lebih besar dan halus, bahkan terkadang terasa lunak. Tak jarang, kista pilar juga muncul lebih dari satu area.
3. Seborrheic Keratosis
Keratosis seboroik adalah pertumbuhan kulit non-kanker yang jinak. Biasanya, penyakit ini tidak berbahaya dan tidak menular.
Benjolan yang muncul terkadang berbentuk sedikit menonjol dengan permukaan yang sedikit berisik. Warnanya pun sangat bervariasi, mulai dari cokelat hingga hitam. Gejala yang muncul juga disertai dengan rasa gatal.
Meski begitu, The Pan African Medical Journal menyatakan bahwa keratosis seboroik yang muncul di kulit kepala merupakan kasus yang jarang terjadi. Risiko perkembangannya menjadi kanker yang ganas pun sangat rendah.
4. Kista Epidermoid
Kista epidermoid merupakan benjolan yang sering tumbuh di bawah kulit. Jenis kista ini lebih sering muncul di area yang banyak ditumbuhi rambut, seperti kulit kepala, wajah, punggung atas, atau area selangkangan.
Ukuran kista epidermoid biasanya akan tetap stabil, namun bisa saja kista ini terus tumbuh seiring berjalannya waktu. Selain menimbulkan benjolan yang merah, kista bisa terasa nyeri dan tiba-tiba pecah, sehingga dapat meningkatkan risiko infeksi.
5. Rambut yang Tumbuh ke Dalam
Rambut yang tumbuh ke dalam bisa menyebabkan munculnya benjolan di kulit kepala. Jenis benjolan ini menyerupai jerawat dengan warna yang kemerahan. Bisul ini nantinya bisa berubah menjadi lebih besar.
Bahkan, bisul akibat rambut yang tumbuh ke dalam bisa berubah warna menjadi putih atau kekuningan, serta terasa menyakitkan saat disentuh.
Artikel Lainnya: Ini Cara Mengobati Bisul Secara Alami
Cara Mengobati Bisul di Kepala
Tak jarang, bisul di kulit kepala terasa menyakitkan. Untuk mengatasinya, berikut sejumlah cara mengobati bisul di kepala yang bisa kamu coba:
1. Jaga Kebersihan Kulit Kepala
Menurut Dokter Theresia, cara menghilangkan bisul di kepala bisa dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan di area kulit kepala. Usahakan untuk rajin keramas dan membilasnya hingga bersih.
Pastikan untuk mencuci helm, topi, jilbab, atau apa pun yang menempel di atas kepala, ya!
2. Kompres Hangat
selain menjaga kebersihan kulit kepala, kamu juga bisa menerapkan kompres hangat dengan meletakkan kain hangat yang lembap ke kulit kepala.
Lakukan beberapa kali sehari untuk menenangkan kulit kepala dan mengeluarkan nanah.
3. Oleskan Krim
untuk meredakan peradangan akibat bisul, kamu bisa mengoleskan obat bisul di kepala, seperti krim kortison. Obat topikal ini juga bisa mengatasi rasa gatal akibat folikulitis di kulit kepala.
Selain itu, bisa juga mengoleskan salep antibiotik di area bisul untuk membantu mengurangi infeksi bakteri.
Jika luka bisul terus memburuk atau semakin menyebar mendapatkan perawatan, segera minta bantuan dokter untuk mengatasinya dengan tepat. Apalagi bila kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, jangan sungkan untuk konsultasi langsung dengan dokter.
Unduh aplikasi KlikDokter dan gunakan layanan Tanya Dokter untuk menghubungi dokter secara online. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!
(NM)
- Institute for Quality and Efficiency in Health Care. Diakses 2023. Boils and carbuncles: Overview.
- The Pan African Medical Journal. Diakses 2023. Unusual clinical manifestation of seborrheic keratosis on the scalp successfully treated with topical trichloroacetic acid: an atypical case report.