Eksfoliasi merupakan prosedur untuk mengangkat penumpukan sel kulit. Selain mengangkat sel kulit mati, proses eksfoliasi dapat menghilangkan sumbatan minyak dan kotoran di pori-pori penyebab komedo.
Kendati begitu, eksfoliasi juga dapat menyebabkan munculnya breakout di wajah. Breakout dapat ditandai dengan munculnya jerawat, kemerahan, dan iritasi. Untuk tahu penyebab breakout setelah eksfoliasi, Anda bisa menyimak ulasan berikut ini.
1. Kulit Sedang Membersihkan Kotoran
Bahan aktif dalam produk eksfoliasi, seperti AHA (alpha hydroxy acid), BHA (beta hydroxy acid), dan retinol dapat mempercepat proses regenerasi atau pergantian sel kulit.
Kandungan tersebut juga mampu mengeluarkan kotoran dan komedo di kulit. Saat proses regenerasi, kulit dapat terasa seperti mengalami breakout.
Padahal, munculnya jerawat tersebut merupakan efek dari purging atau purge (pembersihan). Purging adalah kondisi yang timbul akibat penggunaan bahan aktif seperti AHA dan BHA.
Purging merupakan kondisi normal dan dapat membaik setelah 3-4 minggu atau sesuai proses pergantian sel kulit seseorang.
Artikel Lainnya: Mana yang Lebih Baik, Scrub Gula atau Scrub Garam?
2. Eksfoliasi yang Berlebihan
Menurut dr. Theresia Rina Yunita, breakout dapat muncul saat melakukan eksfoliasi secara berlebihan.
“Jika dilakukan secara berlebihan, eksfoliasi dapat membuat kulit menjadi kering dan bersisik. Selain breakout, juga bisa muncul iritasi atau rasa tersengat di wajah” ujar dr. Theresia.
Jerawat merupakan reaksi umum lainnya dari terlalu banyak melakukan eksfoliasi. Dokter Theresia menyarankan untuk eksfoliasi sebanyak 2-3 kali seminggu agar kulit tetap sehat dan tidak muncul breakout.
3. Menggunakan Exfoliator yang Salah
Ada dua jenis eksfoliator yang umum digunakan untuk mengangkat sel kulit mati, yakni physical dan chemical.
Physical exfoliator menggunakan bahan-bahan seperti butiran scrub atau masker peel off.
Sedangkan chemical exfoliator menggunakan bahan kimia seperti toner atau serum yang mengandung AHA dan BHA.
Agar tak muncul breakout, Anda harus memilih eksfoliator sesuai jenis kulit. Untuk kulit berminyak dan berjerawat, pilihlah chemical exfoliator yang mengandung zat salicylic acid.
Bagi pemilik kulit kering gunakan chemical exfoliator mengandung zat AHA dan BHA.
Sedangkan untuk kulit kombinasi, Anda bisa menggunakan physical eksfoliator dengan butiran scrub lembut atau menggunakan chemical eksfoliator yang mengandung AHA dan BHA.
Artikel Lainnya: Scrub Badan Dilarang Dipakai di Wajah, Kenapa?
4. Skin Barrier Sedang Terganggu
Kulit memiliki lapisan pelindung atau biasa disebut dengan skin barrier. Skin barrier bisa melemah jika Anda menggunakan skincare atau produk perawatan kulit yang kurang tepat.
Beberapa gejala skin barrier sedang terganggu adalah munculnya jerawat, kemerahan, dan iritasi di wajah.
Kondisi wajah tersebut bisa semakin memburuk apabila Anda melalukan eksfoliasi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari eksfoliasi terlebih dahulu agar breakout yang muncul tidak semakin parah.
5. Tidak Menggunakan Sunscreen
Ketika melakukan eksfoliasi, sel-sel kulit mati akan terkelupas. Dampaknya kulit akan wajah akan menjadi lebih tipis dan sensitif selama sementara waktu. Setelah eksfoliasi, Anda wajib menggunakan sunscreen.
Sunscreen dapat melindungi kulit yang sedang sensitif dari paparan sinar matahari dan peradangan. Apabila tidak menggunakan sunscreen, kulit wajah dapat menjadi breakout setelah Anda melakukan eksfoliasi.
Untuk tahu informasi seputar perawatan kulit lainya, Anda dapat membaca artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter. Yuk, download!
(OVI/AYU)