Luka kornea mata atau erosi kornea adalah kondisi hilangnya lapisan sel pada permukaan kornea yang disebut dengan lapisan epitel. Hal ini mengakibatkan terpaparnya lapisan kornea di bawahnya.
Orang dengan erosi kornea akan mengeluhkan nyeri pada mata secara mendadak. Nyeri tersebut biasanya dirasakan pada pagi hari saat bangun tidur. Mata cenderung akan menjadi kering ketika tidur dan kelopak mata dapat menjadi melekat pada kornea.
Ketika membuka kelopak mata, epitel akan ikut tertarik sehingga menimbulkan erosi pada permukaan kornea. Erosi kornea dapat dicegah dengan menghindari mengucek mata, menggunakan alat pelindung mata, dan hati-hati dalam menggunakan riasan pada daerah di sekitar mata.
Tanda dan gejala erosi kornea
Erosi kornea akan menimbulkan rasa nyeri yang cukup berat karena kornea memiliki begitu banyak sel saraf. Faktanya, reseptor nyeri pada kornea ratusan kali lebih banyak dibandingkan pada kulit. Pasien dengan erosi kornea juga dapat mengeluhkan mata buram, silau, berair hingga sulit untuk membuka mata.
Kondisi tertentu juga meningkatkan risiko seseorang mengalami erosi kornea. Yaitu, orang dengan mata kering, riwayat trauma pada mata, punya riwayat penyakit kornea.
Selain itu, pengguna lensa kontak yang tidak sesuai dengan bentuk kornea dan merawatnya dengan baik akan berisiko lebih tinggi mengalami erosi kornea.
Terapi erosi kornea
Dokter spesialis mata akan memberikan terapi berdasarkan apa yang ditemukan dari hasil pemeriksaan mata. Pada beberapa kasus, metode bebat tekan pada mata dapat digunakan pada pasien erosi kornea. Selain itu, dapat diberikan tetes mata atau salep mata yang membantu menjaga kelembapan mata.
Jika diperlukan, dokter spesialis mata dapat memberikan antibiotik dalam bentuk tetes mata atau salep mata untuk mencegah timbulnya infeksi pada mata. Pada pasien dengan keluhan nyeri yang berat, dokter spesialis mata juga dapat mempertimbangkan pemberian tetes mata.
Hal ini bertujuan untuk melebarkan pupil yang menimbulkan efek meredakan rasa nyeri. Namun, selain metode-metode di atas, penggunaan lensa kontak merupakan salah satu cara untuk terapi erosi kornea.
Penggunaan lensa kontak sebagai terapi erosi kornea
Lensa kontak yang digunakan merupakan lensa kontak yang khusus untuk terapi. Lensa kontak dapat tetap digunakan selama tidur, tapi penggunaannya harus di bawah instruksi dan pengawasan dokter spesialis mata. Ingat ya, terapi menggunakan lensa kontak untuk kasus erosi kornea tidak dapat dilakukan sendiri oleh pasien.
Dengan menggunakan lensa kontak, erosi kornea akan terlindungi dari paparan lingkungan luar termasuk dari gesekan kelopak mata. Ketika kornea berusaha untuk menyembuhkan luka, proses tersebut dapat terhambat jika terjadi gesekan dengan kelopak mata secara terus-menerus.
Luka kornea yang mulai menutup akan terbuka kembali ketika terjadi gesekan dengan kelopak mata. Dengan perlindungan lensa kontak, penyembuhan luka kornea akan lebih cepat.
Selain itu, terapi menggunakan lensa kontak juga memiliki dampak positif karena akses untuk pemberian obat tetes mata menjadi lebih mudah dibandingkan dengan metode bebat tekan, yakni mata harus ditutup sehingga pemberian obat dilakukan setelah perban dibuka.
Pemberian rutin obat tetes mata yang membantu lubrikasi pada kornea atau bahkan pemberian antibiotik jika diperlukan, dapat sangat membantu mempercepat penyembuhan luka kornea.
Berbagai penyebab luka kornea mata dapat dicegah. Salah satu yang dapat diterapkan pada kasus erosi kornea adalah dengan menggunakan terapi softlens atau yang disebut dengan bandage contact lens. Namun, terapi ini harus di bawah pengawasan dokter spesialis mata karena dapat menimbulkan risiko infeksi dan memperberat erosi kornea jika penggunaannya tidak tepat.
[HNS/ RVS]