Cara Melindungi Mata agar Tak Terpapar Virus Corona

Sejauh ini, mulut dan hidung adalah bagian tubuh yang harus dilindungi dengan masker agar tidak terpapar virus corona. Akan tetapi, jangan sampai terlewatkan untuk melindungi mata, ya!

Menurut penelitian, mata bisa menjadi salah satu jalur masuk virus corona. Lantas, bagaimana cara melindungi organ penglihatan kita dari COVID-19?

Benarkah Virus Corona Bisa Tertular dari Mata?

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet tahun 2020, melindungi mata dapat menekan angka dan mencegah penyebaran COVID-19.

Penelitian ini bahkan menganjurkan masyarakat untuk melindungi bagian matanya, tak hanya mulut dan hidung.

Tak hanya itu, pada akhir Juli lalu, Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Amerika Serikat,  mengatakan semua orang harus mempertimbangkan pakai kacamata atau pelindung wajah untuk mencegah penularan COVID-19.

Pernyataan Fauci maksudnya bukan untuk mengganti pemakaian masker dengan kacamata pelindung.

Akan tetapi, dalam situasi tertentu, kacamata bisa bertindak sebagai garis pertahanan tambahan agar tidak terinfeksi COVID-19.

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri setuju bahwa mata adalah salah satu organ tubuh yang bisa menjadi gerbang penularan COVID-19.

"Memang, salah satu manifestasi coronavirus itu bisa ke mata. Kalau untuk pencegahannya sebisa mungkin tidak menyentuh mata atau mengucek mata dengan tangan," ungkap dr. Devia Irine.

Pernyataan tersebut juga sekaligus mengamini kata-kata dari Fauci. "Selain memiliki mukosa di hidung dan mulut, Anda juga memiliki mukosa di mata," jelas Fauci.

Mukosa (selaput lendir) inilah yang menjadi jalan atau gerbang virus corona masuk menginfeksi tubuh Anda.

Artikel Lainnya: Mata Merah Tanda Gejala Positif Corona, Hoaks atau Fakta?

Kalau sudah begini, mencegahnya apa harus pakai goggles? Goggles sebenarnya termasuk aman karena melindungi seluruh bagian mata. Namun, tidak harus seekstrem itu juga.

Dibandingkan dengan alat pencegahan yang lain, penggunaan masker tetap paling penting untuk mencegah virus corona.

Menurut Fauci, secara teoritis goggles dinilai aman untuk melindungi mata dan bisa menambah tingkat perlindungan secara ekstra.

Namun, kacamata tersebut tidak dianjurkan secara umum, beda dengan masker yang direkomendasikan sejak lama.

Pakai goggles disarankan untuk orang yang tinggal dan bekerja di daerah rentan tertular virus corona.

Biasanya yang diwajibkan adalah tenaga medis yang bersentuhan langsung dengan pasien virus corona. Misalnya, dokter, perawat, atau terapis yang sehari-harinya memang "dekat" dengan virus corona atau bekerja di lingkungan rumah sakit.

Selain itu, profesi, seperti apoteker dan orang yang bekerja di pelayanan publik juga disarankan pakai goggles.

Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa

Menurut dr. Devia Irine, kalau hanya beraktivitas di luar rumah dan bukan tenaga medis, tidak perlu sampai memakai goggles.

Cukup pakai masker, atau kalau mau proteksi tambahan bisa pakai face shield yang kini banyak dijual.

Pakai face shield juga bisa membantu mengurangi risiko kita menyentuh mata secara tak sengaja. Risiko Anda terpapar virus corona dari tangan kotor pun bisa kecil.

"Kalau sedang di luar rumah, misalnya di tempat umum bisa menggunakan tambahan face shield selain masker. Ini membantu mengurangi risiko kita menyentuh mata secara tidak sengaja," lanjut dr. Devia.

Intinya, jangan mengucek atau menyentuh mata! Ini karena sentuhan tangan ke mata tidak menjamin bersih dari droplet virus corona.

Droplet yang mengandung virus corona dapat bertahan hidup di berbagai permukaan benda, meja, laptop, ponsel, dan lainnya.

Bayangkan kalau sampai ada virus itu di berbagai benda yang Anda pegang dan kemudian mengucek mata? Bisa berbahaya.

Selain tidak menyentuh mata, pastikan rajin cuci tangan supaya bersih dan pakailah masker dan face shield ketika keluar rumah.

Untuk informasi selanjutnya mengenai penularan virus corona lewat mata, jangan ragu ajukan pertanyaan ke dokter. Agar praktis, konsultasi lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)