Hati-hati, Sering Pakai Softlens Berisiko Kena Glaukoma!

Penggunaan softlens memang sudah menjadi tren sejak lama. Selain praktis, penggunaannya juga dianggap menarik bagi beberapa orang.

Tapi, nyatanya terlalu sering menggunakan softlens pun tidak baik untuk kesehatan mata. Bahkan, disebut bisa meningkatkan risiko glaukoma.

Dijelaskan oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, glaukoma atau tekanan bola mata tinggi merupakan kondisi gangguan penglihatan yang ditandai dengan adanya kerusakan pada saraf mata.

Singkatnya, kondisi ini terjadi ketika tekanan pada bola mata meningkat. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Tapi, umumnya lebih banyak diderita mereka yang sudah lanjut usia.

Glaukoma sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu glaukoma akut dan glaukoma kronis. Glaukoma akut terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan, glaukoma kronis terjadi dan muncul secara perlahan.

“Tekanan bola mata ini bisa meningkat, karena cairan mata yang tidak bisa mengalir dengan baik akibat tersumbat atau penyakit-penyakit kronis lainnya,” ujar dr. Iqbal.

Beberapa gejala glaukoma yang bisa Anda deteksi sejak dini seperti:

• Penglihatan kabur
• Mata sering merasa nyeri
• Rasa nyeri juga dirasakan pada kepala
• Mata memerah
• Kornea mata terlihat keruh
• Mual dan muntah

Pada penderita glaukoma kronis, penglihatan pasien biasanya akan semakin menurun. Jika kondisi ini sudah terjadi dalam waktu cukup lama, maka bukan tidak mungkin penderita akan kehilangan penglihatan pada satu matanya.

Artikel lainnya: Sering Mengobati Mata Sendiri, Hati-hati Glaukoma

Penggunaan softlens yang terlalu lama dan terlalu sering memang bisa menimbulkan masalah pada mata. Tapi, apakah glaukoma salah satunya?

Menanggapi hal ini, dr. Iqbal membenarkannya. Pakai softlens memang bisa menjadi salah satu risiko gangguan glaukoma. Hanya saja, tidak terjadi secara langsung, melainkan melalui proses yang cukup panjang.

“Penggunaan softlens memang bisa memicu terjadinya glaukoma. Tapi, tidak terjadi secara langsung. Misalnya, Anda menggunakan softlens terlalu lama, tidur masih pakai softlens dalam waktu cukup lama, tidak dibersihkan dengan baik, dan cedera saat menggunakan softlens,” kata dr. Iqbal.

Kondisi lain yang juga bisa menimbulkan risiko glaukoma ketika menggunakan softlens yaitu keratitis. Keratitis merupakan kondisi peradangan atau inflamasi pada kornea mata. Jika dibiarkan dan tidak diobati segera, maka keratitis bisa berisiko menyebabkan glaukoma.

Penderita glaukoma tidak disarankan menggunakan softlens. Karena, bisa memperburuk kondisi glaukoma yang dimiliki.

Jika Anda ingin mengatasi rabun jauh atau rabun dekat, maka gunakanlah kacamata. Tapi, sebelum itu coba konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter mata.

Artikel lainnya: Sering Mual dan Muntah Hebat? Waspada Glaukoma!

Agar terhindar dari risiko berbahaya seperti glaukoma, ikuti beberapa tips menggunakan softlens yang aman:

• Perhatikan Tanggal Pemakaian

Umumnya softlens hanya bisa digunakan selama 1 bulan. Tapi, ada juga beberapa produk yang menawarkan pemakaian hingga 3-6 bulan.

Pilihlah softlens yang jangka waktu pemakaiannya hanya 1 bulan, guna mencegah kerusakan mata akibat digunakan terlalu lama.

Selain itu, perhatikan juga tanggal kadaluwarsa softlens. Jika sudah mendekati tanggal kadaluwarsa, maka sebaiknya pilih softlens lain.

• Teteskan Cairan Softlens

Salah satu dampak memakai softlens terlalu lama adalah mata kering. Karenanya, Anda perlu meneteskan cairan softlens beberapa kali selama pemakaian.

• Jangan Pakai Softlens saat Tidur

Hal ini justru berdampak buruk pada kesehatan mata Anda. Selain bisa menyebabkan mata kering dan iritasi, pemakaian saat tidur bisa menyebabkan softlens tersangkut.

Jadi, berhati-hatilah dalam menggunakan softlens. Bila ingin konsultasi ke dokter seputar kesehatan mata, pakai Live Chat dari KlikDokter.

(FR/JKT)