Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2017 menunjukkan bahwa katarak merupakan penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia. Pada kondisi tertentu, operasi katarak harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kritis. Tapi, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya?
Katarak sendiri merupakan kelainan mata yang ditandai dengan lensa mata yang menjadi keruh. Padahal, lensa mata berperan dalam proses pengiriman sinyal cahaya ke otak. Jika lensa mata keruh, maka cahaya tak bisa difokuskan dengan baik ke retina, dan menyebabkan penglihatan kabur.
Waktu yang tepat untuk operasi katarak
Operasi katarak merupakan salah satu jenis tindakan bedah yang paling sering dilakukan. Meskipun begitu, jika seseorang mengalami katarak, operasi belum tentu harus dilakukan.
Katarak tahap awal umumnya ditandai dengan lensa mata yang sedikit keruh dan lebih cembung, dan biasanya masih bisa ditangani dengan pengaturan lensa kacamata yang sesuai.
Namun, jika kekeruhan terus bertambah dan meluas hingga ke seluruh bagian lensa mata, umumnya gangguan penglihatan tetap terjadi meskipun sudah menggunakan kacamata. Jika gangguan penglihatan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka operasi umumnya perlu dilakukan untuk memperbaiki penglihatan.
Beberapa pertanyaan yang dapat menjadi tolak ukur perlunya operasi katarak adalah:
- Apakah Anda gemar membaca, memasak, atau menjahit, dan kegiatan tersebut menjadi terganggu karena penglihatan yang kabur?
- Apakah Anda merasa sulit untuk melihat dengan jelas, terutama di malam hari?
- Apakah Anda sering menyetir dan merasa kesulitan melihat dengan jelas saat menyetir?
- Apakah Anda menyukai kegiatan di luar rumah dan belakangan ini lebih terganggu karena mudah merasa silau jika ada paparan sinar matahari atau sumber cahaya lainnya?
Jika keempat pertanyaan tersebut dijawab ”ya”, maka kemungkinan besar operasi katarak memang diperlukan.
Selain dengan menjawab pertanyaan tersebut, dokter akan memeriksa kondisi mata penderita katarak secara keseluruhan untuk menilai perlu tidaknya dilakukan operasi. Pada beberapa kondisi, katarak harus dioperasi meskipun kekeruhan lensanya tidak berat.
Misalnya pada penderita katarak yang mengalami kelainan di retina yang membutuhkan pengobatan laser. Sebaliknya, pada kondisi mata tertentu, misalnya katarak yang disertai dengan adanya glaukoma, operasi katarak tak selalu dilakukan karena risiko operasinya besar.
Namun demikian, secara umum, operasi katarak merupakan pengobatan yang efektif untuk mengatasi gangguan penglihatan akibat katarak. Studi menyebutkan bahwa lebih dari 90 persen penderita katarak yang menjalani operasi mengalami perbaikan fungsi penglihatan.
Operasi katarak umumnya berlangsung cepat, tak lebih dari satu jam, dan tidak menimbulkan rasa nyeri selama operasi berlangsung. Itu sebabnya, wajar ketika pasien dioperasi dalam kondisi sadar. Meski demikian, ada pula pasien yang lebih merasa nyaman jika dirinya tertidur saat operasi.
Prosedur operasi katarak
Operasi katarak dilakukan oleh dokter spesialis mata. Yang dilakukan dalam operasi adalah mengangkat lensa mata yang sudah buram, dan menggantinya dengan lensa artifisial yang sering disebut dengan intraocular lens (IOL). Pengangkatan lensa mata yang buram bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya adalah:
- Menggunakan gelombang suara untuk menghancurkan lensa (disebut sebagai fakoemulsifikasi).
- Menggunakan sinar laser untuk membuat sayatan pada mata guna mengangkat lensa.
- Membuat sayatan dengan pisau untuk mengangkat lensa.
Operasi katarak terbilang cukup aman untuk dilakukan. Komplikasi seperti perdarahan dan infeksi bisa terjadi, namun hal tersebut sangat jarang. Selain itu, sebagian orang bertanya-tanya, apakah katarak bisa berulang setelah operasi. Jawabannya adalah ya, katarak bisa terjadi lagi.
Hal ini terjadi jika jaringan mata yang terletak di belakang lensa artifisial menjadi buram. Meski jarang terjadi, kondisi ini bisa diatasi dengan menggunakan terapi laser.
Meski katarak tak dapat dicegah sepenuhnya, namun bisa diatasi jika ditangani dengan tepat. Konsultasikan pada dokter spesialis mata untuk mengetahui apakah perlu operasi katarak, jika Anda atau anggota keluarga mengalami gangguan mata ini.
[NP/ RVS]