Ibarat sebuah kamera, kornea adalah lensanya. Sebagai lensa, tugas kornea mata adalah melindungi mata dan mengatur fokus mata terhadap objek yang dilihat.
Kornea terdiri dari beberapa bagian yang saling mendukung untuk menjalankan tugas utama kornea mata. Yuk, simak penjelasan selengkapnya pada ulasan berikut ini.
Apa Itu Kornea Mata?
Kornea adalah lapisan pelindung terluar mata yang tidak memiliki warna atau transparan. Kornea termasuk jaringan avaskuler atau jaringan yang tidak memiliki pembuluh darah. Oleh sebab itu, sumber nutrisi untuk kornea bukan melalui darah, tetapi aqueous humor, yakni cairan bening pada mata.
Kornea sebagai lapisan terluar mata berfungsi melindungi mata dari debu, kotoran, atau zat asing lainnya yang dapat melukai mata. Selain itu, kornea mata juga membantu menyaring gelombang ultraviolet (UV) sehingga tidak merusak mata.
Fungsi kornea mata selanjutnya, yaitu sebagai pengatur fokus terhadap cahaya dan objek yang dilihat mata.
Disampaikan oleh dr. Valda Garcia, Kornea berfungsi sebagai media refraksi yang menghantarkan berkas sinar cahaya yang masuk dari luar ke bagian dalam mata.
“Sebagai media refraksi, tugas kornea menghantarkan cahaya masuk ke mata dan memusatkannya di retina.” tutur dr. Valda.
Hal ini menjelaskan pentingnya kornea dalam penglihatan manusia. Pasalnya, bila kornea rusak, gambar yang dihasilkan pun tidak sempurna atau buram.
Artikel lainnya: Pertolongan Pertama Saat Mata Kemasukan Benda Asing
Mengenal Bagian Kornea Mata
Kornea adalah salah satu jaringan transparan dan kuat pada mata yang melindungi iris dan pupil. Berdasarkan buku yang berjudul Anatomy, Head and Neck, Eye Cornea, dijelaskan bahwa kornea terdiri dari lima lapisan, yaitu:
1. Epitelium
Epitelium merupakan bagian paling luar dari kornea mata. Bagian ini berfungsi untuk mencegah zat asing masuk ke dalam mata dan menyerap nutrisi dan oksigen dari air mata.
Selain memberikan nutrisi, air mata juga membantu kornea tetap lembap dan bersih dari kotoran atau debu.
2. Selaput Bowman
Selaput bowman merupakan lapisan tipis dan transparan yang terbuat dari kolagen. Selaput bowman ini terletak di setelah epitelium dan sebelum stroma.
Bagian ini sangat penting untuk mata. Pasalnya, sedikit kerusakan akan membuat penglihatan menjadi terganggu.
Artikel Lainnya: Para Peneliti Temukan Gen Penyebab Kebutaan Kornea
3. Stroma
Stroma merupakan bagian kornea paling tebal. Stroma terdiri dari air dan kolagen yang penting untuk menjaga bentuk kornea. Bentuk kornea yang melengkung ini memungkinkan terjadinya pembiasan cahaya ke mata.
4. Selaput Descemet
Selaput descemet merupakan jaringan yang terdiri dari kolagen yang tipis dan kuat. Berdasarkan studi yang dimuat dalam jurnal Experimental Eye Research, selaput descemet berfungsi sebagai perekat endotelium di kornea mata.
Selain itu, selaput ini juga berperan dalam memberikan nutrisi dan hidrasi pada stroma.
5. Endotelium
Endotelium merupakan lapisan tipis yang terletak di bagian kornea mata paling dalam. Lapisan kornea ini berfungsi sebagai pengatur hidrasi di stroma dengan cara menyerap nutrisi dari aqueous humor ke stroma.
Setelah nutrisi diterima stroma, endotelium akan memompa kembali sisa nutrisi berupa hidrogen (H2O) sehingga hidrasi stroma optimal.
Artikel lainnya: Tanda-Tanda Anda Harus Memeriksakan Mata di Dokter
Gangguan Kornea Mata yang Mungkin Terjadi
Gangguan kornea dapat disebabkan oleh adanya penyakit, infeksi, atau luka. Pada kasus gangguan kornea ringan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, gangguan kornea serius memerlukan penanganan dari dokter untuk sembuh.
Berikut adalah beberapa gangguan kornea mata yang mungkin terjadi:
1. Mata Kering
Mata kering terjadi ketika mata tidak memproduksi cairan yang cukup untuk tetap lembap. Keadaan mata kering ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan pada beberapa kasus dapat menyebabkan penglihatan terganggu.
Bila mata kering semakin parah dan tidak ditangani, hal ini akan menyebabkan kerusakan pada kornea.
2. Keratitis
Keratitis adalah kondisi ketika kornea mata mengalami pembengkakan yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau parasit yang hinggap di kornea. Keratitis kerap terjadi akibat pemakaian lensa kontak yang terkontaminasi.
Kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian obat tetes yang mengandung antibiotik atau antijamur untuk mata.
Artikel Lainnya: Berbagai Jenis Penyakit Mata yang Umum Terjadi
3. Herpes Zoster
Herpes zoster adalah penyakit yang diderita oleh orang yang sudah pernah mengalami cacar air. Herpes zoster disebabkan oleh virus varicella-zoster yang masih terdapat di saraf tubuh dan menjalar ke bagian tubuh lain, salah satunya mata.
Herpes zoster dapat menyebabkan lecet pada kornea dan mengganggu penglihatan.
4. Herpes Okular
Herpes okular adalah infeksi virus pada mata yang dapat hilang dan kembali. Penyebab utama dari penyakit ini adalah virus herpes simplex I (HSV I). Herpes okular akan membuat luka pada permukaan kornea yang menimbulkan bekas atau jaringan parut dan mengganggu penglihatan.
Bila tidak ditangani, pembengkakkan ini dapat menyebar ke bagian kornea lebih dalam.
5. Keratoconus
Keratoconus adalah penyakit mata yang ditandai dengan penipisan dan perubahan bentuk pada kornea. Penyakit ini akan mengubah derajat kelengkungan kornea yang menyebabkan kondisi astigmatisme dan rabun jauh.
Selain perubahan bentuk, keratoconus juga ditandai dengan pembengkakan dan adanya jaringan parut di kornea sehingga penderitanya akan sulit untuk melihat.
Artikel Lainnya: Cara Menjaga Kesehatan Mata
Kapan Harus ke Dokter?
Kornea memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka yang ringan dengan waktu singkat. Akan tetapi, luka berat di kornea akan memakan waktu yang lama untuk sembuh.
Beberapa gejala yang timbul ketika kornea terinfeksi, seperti:
- Rasa nyeri
- Penglihatan kabur atau buram
- Mata berair
- Mata merah
- Mata sensitif terhadap cahaya
Bila kamu mendapati beberapa gejala di atas, segera periksakan ke dokter spesialis mata.
Artikel Lainnya: Daftar Makanan Ini Bisa Cegah Kebutaan
Kornea adalah bagian mata yang memiliki fungsi penting dalam penglihatan. Langkah paling mudah dalam menjaga kesehatan kornea mata adalah menghindari menggosok mata saat terasa ada benda asing yang mengganjal.
Meski tidak mengganggu, apabila benda asing yang masuk ke mata tidak hilang dalam beberapa waktu, sebaiknya kamu periksakan ke dokter mata.
Deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara rutin sangat baik untuk #JagaSehatmu. Sementara menunggu bertemu dokter, kamu juga bisa bertanya langsung pada ahlinya mengenai kesehatan lainnya melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(APR/NM)