Tidak cuma mata buram, nyeri bola mata juga menjadi gangguan yang tidak boleh dibiarkan. Gejala ini termasuk ke dalam penyakit optik neuritis. Mungkin jarang terdengar, namun efeknya berbahaya bagi kesehatan mata.
Ketika kita membicarakan masalah pada mata, sering kali hanya berfokus pada gangguan penglihatan. Padahal, ada begitu banyak gejala penyakit mata yang harus diperhatikan. Hal ini perlu pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter spesialis mata.
Selain mengganggu aktivitas, merasakan nyeri saat menggerakkan bola mata bisa berakibat fatal, lho. Mari ketahui lebih lanjut mengenai penyakit optik neuritis.
Apa Itu Optik Neuritis?
Optik neuritis merupakan salah satu penyakit mata di mana terdapat peradangan pada nervus optikus (saraf mata). Nervus optikus berperan untuk menghantarkan cahaya yang masuk ke dalam mata ke otak, sehingga seseorang dapat melihat.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan yang pasti mengenai penyebab seseorang mengalami optik neuritis. Namun, terdapat beberapa dugaan yang menyebabkan optik neuritis. Contohnya kondisi autoimun di mana daya tahan tubuh justru menyerang jaringan saraf optikus normal.
Di sisi lain, peradangan saraf juga dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti campak.
Artikel Lainnya: Mana yang Baik untuk Mata, Kompres Dingin atau Hangat?
Keluhan pada Mata akibat Optik Neuritis
Seseorang yang mengalami optik neuritis dapat merasakan adanya gangguan penglihatan di salah satu mata. Penglihatan tidak hanya menjadi buram, gangguan yang muncul juga dapat berupa diskromatopsia (tidak dapat melihat warna dengan baik).
Namun, tidak jarang gangguan penglihatan justru tidak begitu dirasakan. Gejala lain yang dapat dialami adalah adanya nyeri di sekitar mata atau nyeri ketika menggerakkan bola mata.
Selain tanda di atas, optik neuritis juga dapat disertai gejala lain berupa beberapa berikut ini.
- Fotopsia, yaitu melihat kilatan cahaya pada salah satu atau kedua mata.
- Terdapat perubahan refleks cahaya pada pupil.
- Fenomena Uhthoff, di mana ketajaman penglihatan mengalami penurunan disertai dengan peningkatan suhu tubuh.
Siapa yang Berisiko Tinggi Terkena Optik Neuritis?
Meskipun penyebab optik neuritis masih belum dapat dipastikan, berdasarkan pola penyakit yang terjadi, beberapa orang bisa memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena optik neuritis.
Berikut ini ini faktor yang dapat membuat seseorang rentan terhadap optik neuritis:
- Wanita
- Usia 20-40 tahun
- Memiliki riwayat autoimun seperti multiple sclerosis (MS)
- Tinggal di dataran tinggi atau pegunungan
Artikel Lainnya: Manakah Obat Mata yang Lebih Efektif, Salep atau Tetes Mata?
Risiko yang Dapat Ditimbulkan
Ketika mengalami nyeri saat menggerakkan bola mata, memang belum tentu disebabkan oleh peradangan saraf mata. Ketika merasakan keluhan ini, segera periksa ke dokter mata untuk deteksi dan penanganan yang tepat.
Namun, tidak ada salahnya untuk tetap mewaspadai komplikasi yang bisa terjadi bila terlambat atau tidak diberi penanganan yang tepat. Komplikasi yang dapat muncul ketika mengalami optik neuritis adalah sebagai berikut ini.
- Kerusakan nervus optikus
- Penurunan ketajaman penglihatan
- Efek samping pengobatan seperti lebih mudah sakit atau terkena infeksi tertentu, perubahan mood, dan peningkatan berat badan
Kewaspadaan terhadap gejala optik neuritis sangat penting untuk ditingkatkan. Deteksi, penanganan dini, dan terapi yang tepat sangat menentukan keberhasilan pengobatan dan pemulihan fungsi penglihatan.
Selain itu, berbagai komplikasi yang dapat ditimbulkan juga dapat dicegah kok. Oleh karena itu, jangan sepelekan nyeri di sekitar mata ya! Terlebih kalau sudah berlangsung cukup lama dan nyeri yang dirasakan semakin berat saat menggerakkan bola mata.
Konsultasi seputar nyeri bola mata dan kesehatan mata lainnya dapat Anda lakukan dengan mudah lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter. Dokter akan siap menjawab pertanyaan 24 jam!
(FR/AYU)