Berapa orang mungkin menganggap buta warna adalah kondisi seseorang yang hanya bisa melihat keadaan sekitar dengan warna hitam dan putih saja. Padahal tidak demikian. Ada, kok, beberapa warna yang bisa dilihat oleh orang buta warna. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang terjadi pada orang buta warna, mari simak uraian di bawah ini.
Sekilas tentang Buta Warna
Buta warna adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami kelainan di matanya, sehingga ia tidak dapat membedakan warna dengan baik. Namun penting untuk diketahui, buta warna itu berbeda dengan definisi kondisi buta yang sesungguhnya.
Orang buta warna masih dapat melihat jarak jauh atau dekat dengan jelas tanpa menggunakan kacamata. Akan tetapi, di dalam matanya mengalami gangguan kelainan, sehingga ia tidak bisa membedakan beberapa jenis warna dengan jelas.
Begini, ada dua jenis sel saraf yang berperan penting agar manusia bisa melihat warna dengan jelas dan normal. Kedua jenis sel yang berperan untuk mendeteksi sinar atau cahaya ini disebut sel batang dan sel kerucut, letaknya ada di retina mata.
Sel batang berfungsi untuk melihat saat Anda berada di kondisi yang kekurangan cahaya seperti di ruangan gelap atau pada malam hari. Sedangkan sel kerucut memiliki peranan penting untuk mendeteksi warna-warna.
Pada kondisi buta warna, bagian dalam mata yang mengalami gangguan adalah sel kerucut tersebut. Sel kerucut terdiri berperan untuk melihat warna merah, hijau dan biru. Sel kerucut ini bekerja dengan menangkap sinar yang masuk ke dalam mata, mendeteksi jenis warna yang diterima, lalu ditransmisikan ke otak untuk menghasilkan persepsi warna.
Artikel lainnya: Gagal Tes Buta Warna? Yuk, Kenali Gangguan Penglihatan Ini
Penyebab Buta Warna
Kondisi buta warna paling sering bersifat kongenital, dengan kata lain sudah dimiliki oleh orang tersebut sejak lahir. Kondisi buta warna seringkali diturunkan oleh seorang ibu kepada anak laki-lakinya.
Biasanya wanita hanya "membawa" gen buta warna tersebut dan menurunkan kepada anak lelakinya. Sedangkan jika anaknya perempuan, belum tentu ia mengalami buta warna. Inilah yang menyebabkan populasi buta warna lebih banyak dialami kaum pria dibandingkan dengan wanita.
Selain diturunkan dari ibu ke anak, buta warna juga dapat disebabkan oleh:
-
Punya Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah kondisi yang disebabkan karena kekurangan dopamin. Kondisi Parkinson digambarkan dengan keadaan sulit bergerak seperti berjalan akibat kekurangan dopamin.
Penderita parkinson juga dapat menyebabkan ketajaman penglihatan warna pada pasiennya berkurang. Pasalnya, penyakit parkinson dapat menyebabkan hilangnya sel retina di mata yang bergantung pada dopamine, di mana fungsi sel tersebut memproses dan memahami persepsi warna.
-
Katarak
Kondisi gangguan mata katarak terjadi ketika ada gumpalan putih mirip awan pada lensa mata. Kondisi ini akan menyebabkan lensa mata jadi keruh dan penglihatan kabur. Tak heran, mata Anda jadi tidak jelas menangkap gelombang warna yang masuk, Anda pun bisa menjadi buta warna jika katarak tidak segera diatasi.
-
Riwayat Epilepsi
Orang yang pernah punya atau mengalami penyakit epilepsi kambuhan, biasanya akan mengonsumsi obat tiagabine (obat anti kejang). Sayangnya, beberapa penelitian menyatakan bahwa obat ini dapat merusak persepsi warna pada mata penderita epilepsi.
Tidak hanya warna, penderita pun berisiko mengalami pandangan kabur saat mengonsumsi obat ini. Namun, kondisi colorblindness ini bisa berangsur pulih ketika pasien berhenti minum obat tiagabine.
Artikel lainnya: Anak Anda Mengalami Gangguan Penglihatan? Kenali Gejalanya
Jenis-Jenis Buta warna
Tingkat keparahan buta warna akan ditentukan dari berapa jenis sel kerucut yang hilang atau terganggu. Tingkatannya bisa berupa buta warna ringan, sedang, hingga berat. Ketika seseorang tidak memiliki seluruh tipe sel kerucut, ia bisa dikategorikan mengalami buta warna dengan derajat berat.
Sedangkan jika seseorang memiliki ketiga tipe sel kerucut, namun salah satunya tidak bekerja dengan baik, maka orang tersebut dapat dikatakan mengalami buta warna derajat ringan.
Berikut adalah tiga jenis buta warna berdasarkan gangguan sel kerucut yang dimiliki:
- Protanomaly, di mana terdapat gangguan sensitivitas pada warna merah.
- Deuteranomaly, di mana terdapat gangguan sensitivitas pada warna hijau.
- Tritanomaly, di mana terdapat gangguan sensitivitas pada warna biru.
Kasus buta warna yang sering ditemukan adalah yang sensitif terhadap warna hijau. Namun kondisi buta warna juga bisa disebabkan oleh perpaduan gangguan sensitivitas pada dua warna, yaitu red-green deficiency. Pada kondisi ini, seseorang akan sulit untuk membedakan warna merah, hijau, coklat dan jingga.
Seseorang yang mengalami buta warna hingga hanya dapat melihat warna hitam dan putih merupakan kasus yang cukup jarang ditemukan. Kondisi seperti ini disebut dengan monochromacy.
Orang dengan kondisi ini tidak dapat melihat warna sama sekali. Ketika melihat benda, hanya berupa grayscale atau dengan kata lain hanya bisa menangkap gradasi warna keabuan, dari hitam pekat hingga putih.
Monochromacy juga dikenal sebagai achromatopsia, kasus ini hanya ditemukan pada 1 dari 33,000 orang di dunia. Sayangnya, kondisi buta warna seperti ini cukup mengganggu aktivitas.
Tidak jarang, orang dengan kondisi ini harus pakai kacamata hitam saat berada di cahaya normal agar dapat melihat benda dengan jelas.
Jadi, orang buta itu bukan benar-benar tidak bisa melihat warna, ya. Umumnya, mereka hanya tidak dapat melihat beberapa jenis warna tertentu akibat kelainan sel kerucut di matanya.
Kondisi buta warna derajat ringan sampai sedang biasanya juga tidak sampai mengganggu aktivitas. Akan tetapi, ada beberapa profesi pekerjaan yang mewajibkan pekerja untuk dapat bisa melihat semua jenis warna.
Maka untuk orang dengan buta warna, berhati-hati dalam memilih pekerjaan ke depannya.
Tidak ada salahnya melakukan skrining buta warna ke dokter agar bisa diketahui sedini mungkin. Untuk dapat mengetahui gejala atau cara diagnosis buta warna, jangan ragu ajukan pertanyaan lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(OVI/RPA)