Mata adalah salah satu organ vital. Apabila saat bercermin Anda menemukan adanya lapisan putih di pinggiran kornea mata, tentu bisa melahirkan rasa cemas. Apakah itu merupakan tanda adanya penumpukan kolesterol?
Mata sebagai indra penglihatan memiliki tiga lapisan, yaitu sklera (kornea), badan koroid (iris), dan retina. Kornea adalah media refraksi yang bersifat transparan. Fungsinya adalah melindungi struktur internal mata dan memfokuskan cahaya pada retina, sehingga Anda bisa melihat.
Penyebab pinggiran kornea tampak putih
Ada banyak kelainan pada mata yang bisa dialami kornea, salah satunya adalah pinggiran kornea yang tampak putih. Kelainan ini disebut sebagai arkus kornea.
Arkus kornea membuat pinggiran kornea seperti memiliki setengah atau satu lingkaran penuh berwarna abu-abu atau bahkan putih, yang terbentuk pada pinggiran di depan iris yang merupakan bagian berwarna pada mata.
Awalnya arkus kornea akan muncul pada bagian bawah kornea dan membentuk setengah lingkaran. Kemudian, ukuran akan terus bertambah hingga membentuk seperti cincin di pinggiran kornea.
Arkus kornea, berbahayakah?
Perlu diketahui, arkus kornea tidak memengaruhi penglihatan.
Terdapat dua macam arkus kornea, yaitu arkus senilis dan arkus juvenilis. Arkus senilis biasanya muncul seiring dengan bertambahnya usia karena proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah di mata juga bertambah lebar, sehingga lebih memungkinkan untuk kolesterol dan lemak lain untuk menumpuk di mata.
Selain karena proses penuaan, kemunculan arkus kornea juga dikaitkan dengan penumpukan kolesterol. Ini karena kornea merupakan jaringan ikat yang mana jaringan lemak dapat terakumulasi, terutama kolesterol.
Berdasarkan penelitian pada arkus senilis, tidak ditemukan adanya peningkatan kadar kolesterol yang berarti.
Arkus juvenilis adalah arkus kornea yang terjadi pada orang-orang yang berusia kurang dari 50 tahun. Ditemukannya pinggiran kornea yang menjadi putih pada usia tersebut diakitkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah.
Kenapa penumpukan kolesterol bisa terlihat di kornea mata?
Jawabannya adalah karena kornea dan pembuluh darah memiliki struktur yang hampir sama. Keduanya tersusun dari jaringan ikat padat (terutama kolagen dan glikosaminoglikan), sel keratosit, dan sel otot polos.
Penumpukan kolesterol yang terjadi di pinggiran kornea dan dinding pembuluh darah yang terjadi pada sel–sel yang menyusun keduanya, dipercepat dengan meningkatnya kadar kolesterol, terutama kadar LDL (low-density lipoprotein atau kolesterol jahat). Oleh sebab itu, pada usia muda yang menderita arkus kornea, dokter biasanya menyarankan untuk segera cek kadar kolesterolnya.
Faktor genetik juga dipertimbangkan pada arkus kornea juvenilis. Karena menurut penelitian, orang–orang yang menderita arkus juvenilis sebagian besar memiliki riwayat kolesterol tinggi dalam keluarganya (familial hyperlipidemia).
Penelitian juga menunjukkan bahwa penumpukan lemak di kornea ini mirip dengan penumpukan lemak pada pembuluh darah aterosklerosis, kecuali tanpa adanya sel busa. Hal ini juga menjadi penyebab arkus kornea dikaitkan dengan risiko tinggi terkena penyakit jantung koroner.
Berdasarkan berbagai penelitian yang ada, bisa disimpulkan bahwa pinggiran kornea mata yang tampak putih disebabkan oleh penumpukan kolesterol. Pada usia lanjut, kemunculannya tidak berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol. Namun pada usia muda, arkus kornea dikaitkan dengan tingginya kadar kolesterol di tubuh. Penyebabnya bisa genetik, bisa juga faktor gaya hidup seperti gemar makan makanan yang tinggi kandungan kolesterolnya.
Apabila Anda memiliki pinggiran kornea mata yang tampak putih dan masih berusia muda, bisa jadi itu adalah tanda penumpukan kolesterol yang disebut sebagai arkus kornea. Sebaiknya pastikan apakah itu memang arkus kornea dengan konsultasi ke dokter spesialis mata. Bila ya, segera cek kadar kolesterol. Arkus kornea tidak memengaruhi penglihatan dan tidak butuh pengobatan, kecuali yang berkaitan dengan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh.
(RN)