Ketika mual dan muntah, Anda mungkin langsung berpikir bahwa keluhan tersebut disebabkan oleh gangguan saluran pencernaan. Anggapan tersebut memang tidak salah. Namun, Anda perlu tahu bahwa mual dan muntah juga bisa disebabkan oleh hal selain gangguan saluran cerna. Apa itu? Glaukoma!
Glaukoma adalah suatu kumpulan gejala pada mata, yang menimbulkan kerusakan pada saraf nervus optikus. Kerusakan saraf tersebut umumnya disebabkan oleh peningkatan tekanan pada bola mata.
Glaukoma dapat dijumpai pada berbagai kelompok usia, namun lebih sering pada lansia di atas 60 tahun.
Risiko terkena penyakit ini akan meningkat pada orang yang memiliki riwayat di keluarga, seperti anak dari orang tua yang memiliki riwayat glaukoma sebelumnya.
Artikel Lainnya: Ini Pertolongan Pertama untuk Atasi Mual dan Muntah
Glaukoma Menyebabkan Mual dan Muntah
Secara garis besar, glaukoma dapat dikategorikan menjadi dua kelompok: glaukoma sudut terbuka dan sudut tertutup. Glaukoma sudut terbuka merupakan tipe yang paling sering ditemukan.
Sementara itu, glaukoma sudut tertutup lebih jarang namun dapat memberikan dampak yang lebih parah.
Pada mata, terdapat cairan aqueous yang berfungsi menjaga bentuk dan memberikan nutrisi pada bagian mata dalam.
Cairan ini akan terus diproduksi dan dibuang keluar dari mata. Untuk menjaga tekanan mata secara normal, jumlah yang diproduksi dan dikeluarkan harus seimbang.
Nah, adanya glaukoma menyebabkan gangguan pada struktur yang membuat cairan aqueous tersebut keluar sehingga tekanan bola mata meningkat.
Pada glaukoma sudut tertutup, struktur mata yang mengeluarkan cairan aqueous mengalami penyumbatan. Sedangkan pada glaukoma sudut terbuka, terdapat kenaikan resistensi pada aliran cairan.
Artikel Lainnya: Hubungan antara Diabetes dan Mata Buram
Di antara kedua jenis tersebut, glaukoma sudut tertutup adalah yang paling sering menimbulkan gejala akut. Gejala yang bisa terjadi adalah sebagai berikut.
- Sakit kepala.
- Nyeri pada mata.
- Mual dan muntah.
- Penglihatan buram.
- Melihat lingkaran (halo) di sekitar cahaya.
- Mata merah.
Ketika terdapat serangan glaukoma secara mendadak, hal yang paling sering jadi penyebabnya adalah sudut bilik mata depan tertutup. Sehingga, cairan di dalam bola mata tidak dapat mengalir dengan baik untuk keluar dari mata.
Jika terjadi secara terus-menerus, hal tersebut bisa meningkatkan tekanan pada bola mata.
Alhasil, terjadinya sakit kepala dan nyeri pada mata tidak bisa dihindari lagi. Nyeri yang dirasakan dapat sangat hebat, bahkan hingga memicu mual dan muntah.
Parahnya lagi, saat mengalami serangan glaukoma mendadak yang disertai mual dan muntah, tekanan bola mata bisa dirasakan lebih hebat lagi. Hal ini membuat mata mendapatkan tekanan sangat berlebihan, sehingga fungsinya bisa terancam.
Artikel Lainnya: Waspadai Vertigo Disertai Muntah
Komplikasi Akibat Glaukoma
Jika tidak terdeteksi dengan cepat atau tidak ditangani dengan baik, glaukoma dapat semakin parah dan menimbulkan berbagai komplikasi seperti gangguan fungsi penglihatan hingga kebutaan.
Berdasarkan data yang ada, satu dari sepuluh kasus kebutaan di dunia disebabkan oleh glaukoma.
Mengapa glaukoma bisa sebabkan kebutaan? Ketika terdapat gangguan pada saraf mata, masalah pada lapang pandang akan muncul.
Jika terus terjadi tanpa diobati dengan cepat atau tepat, luas lapang pandang akan semakin sempit sehingga penderita seperti melihat menggunakan teropong atau sedotan. Pada kasus lebih lanjut, yang terjadi adalah kehilangan penglihatan alias kebutaan.
Artikel Lainnya: Cara Menjaga Kesehatan Mata untuk Generasi Milenial
Cara Mencegah Glaukoma
Secara umum, glaukoma adalah penyakit yang tidak bisa dihindari. Namun, sangat penting untuk mendeteksi glaukoma sejak dini sehingga dapat mencegah terjadinya perburukan kondisi atau komplikasi.
Oleh karena itu, sebelum glaukoma benar-benar terjadi, Anda dianjurkan untuk melakukan screening mata secara berkala.
Dengan ini, gangguan yang terjadi pada seluruh bagian mata bisa dideteksi sejak dini dan diberikan pengobatan sebelum terlanjur berubah menjadi komplikasi.
Screening glaukoma sangat penting untuk kelompok usia di atas 20 tahun. Pemeriksaan mata secara berkala setelahnya juga sangat dianjurkan guna mengoptimalkan tindakan pencegahan dan deteksi dini glaukoma, apalagi bila Anda lahir di tengah keluarga yang punya riwayat penyakit tersebut.
Sekarang Anda sudah tahu hubungan mual dan muntah dengan glaukoma, bukan? Karena itu, jangan melulu anggap mual dan muntah sebagai masalah lambung atau gangguan saluran cerna lainnya.
Jika Anda curiga dan tidak ingin mengalami dampak glaukoma, jangan sungkan untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter jika sering mengalami keluhan mual dan muntah. Anda juga bisa berkonsultasi pada dokter lewat Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(NB/AYU)